Part 6

3.2K 413 83
                                    

Sasuke tersenyum. "Kalo gitu kasih tau paman siapa namamu?"

"GENMAA...!!"Sasuke dan Genma menoleh ke sumber suara.

"AAYYYAAAAHHH...!" seru Genma sembari berlari menuju Shikamaru dan meloncat ke arahnya. Shikamaru menangkap tubuh Genma dan mengendongnya.

Hari ini Shikamaru sangat senang saat di hubungi suster di klinik Naruto, pasalnya sang istri yang akan melahirkan. Karna itu dia segera menuju sekolah tempat Genma belajar untuk menjeputnya. Tapi dia begitu terkejut saat melihat sang anak sedang berbicara dengan orang yang bahkan tidak ingin di temuinya seumur hidup. Hingga dia mulai tersadar dan memanggil nama sang anak.

"Maaf anakku mengganggu anda" ucap Shikamaru sedikit membungkuk.

Belum sempat Sasuke membalas ucapan Shikamaru, Shikamaru telah menganggukan kepalanya pamit.

"dadah paman...!!" Seru Genma sembari melambaikan tangannya.

Sasuke mengerutkan keningnya. Dia masih menatap kepergian Genma yang di gendong ayahnya. Terlihat mereka sangat akrap. Entah kenapa hatinya merasa sesak. Saat Genma dan Shikamaru telah menghilang di belokan, Sasuke merasa mengingat sesuatu. Dia merasa tidak asing dengan pria itu. Dengan cepat Sasuke berlari ke arah dimana tadi Genma menghilang. Bukannya Genma dan ayahnya yang di lihat, melainkan Suigetsu dengan beberapa botol bensin di tangannya.

"Ada apa...?"

"Apa kamu melihat seorang pria dengan anak laki-laki berambut raven?" Tanya Sasuke tampak tergesa-gesa.

"Iya... mereka kearah sana!" tunjuk Suigetsu. Sasuke segera berlari ke tempat yang di tunjuk. Tapi di sana tak ada siapapun. Sasuke berlari di jalan sekitar situ, tapi jejak Genma dan Shikamaru telah tidak ada. Akhirnya dengan putus asa dia kembali ke mobilnya.

"Sebenarnya ada apa...?"

"Entahlah... aku seperti melihat seseorang yang aku kenal"

"Maksudmu pria dengan kacamata tadi itu?"

Sasuke mengangguk.

"Tapi kalo boleh jujur aku sedikit terkejut dengan anak yang di gendongnya. Dia sengat mirip denganmu"

"Hn... akupun berpikir sama"




Shikamaru dan Genma berdiri di depan sebuah ruangan. Shikamaru menatap Genma yang juga tampak cemas.

"Apa Genma cemas?"

Genma mengangguk. Di usapnya rambut raven Genma sembari tersenyum.

"Kalau begitu Genma berdoa agar mama dan adik bayi bisa selamat" ucap Shikamaru yang dibalas anggukan Genma. Genmapun segera menutup matanya dan berdoa, sekali lagi di usapnya rambut anak pertamanya itu.

Hari ini begitu membahagiakan, tapi jujur terselip rasa takut saat tadi Shikamaru bertemu dengan Sasuke. Banyak pertanyaan dalam hatinya. Apakah Sasuke masih mengenalinya? Apakah Sasuke mengenali Genma yang begitu mirip denga dirinya? Apakah dia datang kemari untuk mengambil Genma darinya? Atau yang lebih parah akan mengambil Naruto dan Genma darinya? Ah... rasanya Shikamaru benar-benar takut. Dia tidak ingin kehilangan keluarganya. Entah apa yang terjadi padanya bila itu sampai terjadi.

"Tuan Nara..." sebuah panggilan membuyarkan lamunan Shikamaru.

"Ah... dokter... bagai mana istri saya?"

Wanita dengan jubah putih itu tersenyum pada Shikamaru. "Istri anda baik-baik saja. Anak anda juga lahir dengan selamat dan sehat. Selamat tuan..."

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang