Chap 12

14.2K 1.3K 47
                                    

Hari terus berlalu Menma dan Sarada telah tumbuh dari bocah kecil menggemaskan menjadi remaja yang menarik perhatian banyak orang. Salahkan gen Uchiha dan Namikaze yang mengalir di tubuh mereka. Saat ini mereka menginjak usia 15 tahun. Naruto telah berusaha dengan keras agar kedua putra putrinya mendapat kasih sayang yang seimbang dan tidak ada yang mengungkit mengenai ibu kandung Sarada.

 Naruto telah berusaha dengan keras agar kedua putra putrinya mendapat kasih sayang yang seimbang dan tidak ada yang mengungkit mengenai ibu kandung Sarada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para Uchiha sebenarnya sudah tahu akan itu semua. Tapi di luar keluarga inti (keluarga Madara), Uchiha-Uchiha yang lain sedang melakukan berbagai macam cara untuk mendekati dua penerus klan besar itu. Mereka membentuk fraksi-fraksi yang mendukung salah satu dari dua penerus untuk menjadi kepala keluarga. Mereka saling menjatuhkan satu sama lain tanpa memperdulikan pendapat dari orang yang mereka dukung.

Sampai saat ini hubungan keluarga kecil Naruto masih damai penuh kebahagiaan. Awalnya ia merasa ragu apakah keluarganya dapat bertahan dengan keberadaan Sarada di tengah-tengah mereka. Tapi Naruto adalah pemuda yang dibesarkan penuh dengan kasih sayang oleh kedua orang tuanya. Naruto tidak akan tega menyisihkan Sarada dan membuatnya kesepian. Ia takut jika ia melakukannya, Sarada akan merasa dianak tirikan dan akan memberontak.

"Sara-chan, akhir-akhir ini kau sedang dekat dengan anak bernama Boruto itu ya." ucap Menma saat mereka sedang sarapan pagi. Sarada yang mendengar perkataan kakaknya hampir saja tersedak sup tomat yang dibuat sang ibu.

"Ka-kata siapa!?" Wajah putih sarada memerah ketika menyadari seluruh perhatian ruang makan tertuju padanya.

"Baruto siapa, Menma?" tanya Naruto penasaran. Seingatnya tidak ada satupun teman putrinya yang bernama Boruto.

"Itu loh Kaa-san. Pemuda berambut pirang seumuran Sara-chan yang datang saat acara ulang tahun perusahaan Mina-jiichan." Naruto mengingat-ingat lagi sosok pirang yang datang di acara ayahnya itu. Diantara para tamu, hanya keluaraga Namikaze saja yang memiliki rambut pirang.

"Berarti salah-satu dari keluarga kita ya." jelas Naruto. 'Aku akan tanya ayah nanti.' 

"Sudah Kaa-san, jangan di bahas." Ujar sarada merajuk, dengan cepat ia mengahabiskan makanannya dan meninggalkan meja makan."Aku selesai. Terimakasih atas makanannya."

Menma memandang kepergian adiknya dengan seringai terlukis diwajah. Ia sangat senang menggoda adik perempuannya itu. Membuat wajah datar turunan kakek Fugaku merona atau kesal.

Diantara Menma dan Sarada yang paling menuruni sifat datar klan Uchiha adalah Sarada. Gadis itu sangat pendiam dan irit kata. Naruto sendiri kadang dibuat kesal dengan trademark Uchiha yang selalu bergumana 'Hn' untuk menjawab percakapan. Rasanya Naruto ingin menjitak kepala Sasuke setiap Sarada menggumamkan kata menyebalkan itu.

Semenatar Menma adalah pemuda yang ramah tapi hanya kepada orang-orang yang ia percayai saja. Menma akan bersikap sangat formal kepada orang asing atau orang yang menurutnya tidak ia percaya. Sementara ketika bersama keluarga dan sahabatnya ia akan mengoceh tanpa henti seperti Naruto. Ia akan beradu argumen dengan Kyuubi dan Itachi jika membahas masalah perusahaan. Ia akan menjadi sangat jahil jika sudah bersekutu dengan Kyuubi untuk mengerjai paman kriputnya dan ia akan menjadi sangat lembut dan tenang jika sedang bersama dengan ibu dan bibi Kurama-nya.

Jika Sarada mencerminkan sosok putri bangsawan yang anggun, tenang dan cerdas maka Menma adalah seorang petualang. Pemuda itu memiliki jiwa kebebasan yang tinggi, ia tidak ingin di kekang oleh peraturan-peraturan keluarga Uchiha yang kaku -tapi bukan berarti dia melawan- Ia senang mengunjungi tempat-tempat baru, mengetahui hal-hal baru dan menemui orang-orang baru. Sifatnya itu membuat Naruto takut putra semata wayangnya suatu saat akan pergi jauh tanpa bisa ia gapai.

"Menma, jika kau ingin berpetualang maka pergilah, tapi kau harus ingat mengabari Ibu kemana kau akan pergi dan apapun yang terjadi jangan pernah lupa bahwa ibu dan ayah selalu menunggu kepulanganmu serta jangan pernah melakukan tindakan yang akan merusak masadepanmu." itu adalah pesan Naruto dulu saat Menma berusia spuluh tahun. Anak itu pernah menghilang selama tiga hari membuat Naruto panik. Naruto tidak makan dan tidak tidur selama tiga hari dan Sasuke yang saat itu sedang rapat diluar kota harus membatalkan rapatnya. Dihari keempat saat Menma pulang, Ia dihadiahi tamparan di pipi oleh Sarada dan Naruto yang menangis dan pingsan dalam pelukan Menma.

Hobi Menma yang senang berpetualang itu membuat Uchiha yang dulunya mendukungnya menjadi kehilangan kepercayaan dan beralih menudukung Sarada. Namun bagi Menma itu bukan masalah, saat ini ia sedang ingin bersenang-senang dan berpetualang. Urusan perusahaan masih bisa ia pikirkan nanti saat ia sudah dewasa. Ia masih ingin berpetualang dan mempelajari hal-hal baru.

Mengetahui putranya senang berpetualang Sasuke memutuskan untuk memberikan pelatihan khusus yang akan membantu Menma melindungi dirinya. Ia meminta Obito melatih Menma dalam bisang beladiri dan ia memastikan Menma tetap mempelajari tentang dunia bisnis.

.

.

"Danzo! Kenapa sampai sekarang pemuda jalang itu belum juga mati? Aku ingin pemuda itu lenyap dari hadapanku!" Haruno Mebuki, wanita itu memsuki ruang kerja Danzo di kediaman Shimura dengan tergesa-gesa. Ia sudah bersabar dengan sangat lama hanya untuk meihat kematian pemuda pirang yang telah merebut suami putrinya, Ia juga sangat kesal ketika putrinya sendiri tidak mendukung rencananya.

Danzo memandang wanita didepannya itu dengan tajam. Wanita itu datang seenaknya ke kediamannya dan berprilaku layaknya boss pada dirinya."Tutup mulutmu Mebuki! Gara-gara rencana rendahanmu itu aku gagal menjadi Hokage! Kenapa dulu kau harus memerintahkan Torune untuk mendorong pemuda itu? Gara-gara rencana murahanmu itu namaku menjadi tercemar dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat!"

Tidak terima di bentak, Mebuki belik melawan Danzo."Itu karena kau sangat lambat dalam bertindak!! Sampai sekarang pemuda itu masih hidup dengan bahagia sementara putriku harus diasingkan!!"

"Salahmu sendiri yang tidak bisa mengendalikan anak dan suamimu! Dulu aku sudah bilang bahwa Kinzashi buka lelaki yang bisa kau manfaatkan. Tapi kau masih saja menikahi lelaki itu. Sekarang kau malah datang memohon-mohon padaku untuk menolong putrimu. Harusnya dulu kau menikah denganku! Bukan dengan lelaki bodoh itu!!"

"Oh! Jadi sekarang kau ingin membalaskan sakit hatimu dengan menyulitkan keinginanku!? Setelah semua yang ku berikan untuk membantumu dalam kampanye sekarang kau membuangku!! Kau sama saja dengan Kinzashi. Hanya menginginkan tubuhku!!" Mebuki tidak bisa terima. Setelah berjuta-juta uang yang ia keluarkan untuk mensponsori Danzo dalam pemilihan Hokage, kini setelah lelaki itu kalah ia malah dilupakan begitu saja. Yang benar saja!!

"Tutup mulutmu Mebuki!! Apa kau tahu! Semua rencana yang telah ku susun dengan rapi menjadi berantakan karena ketidak sabaranmu!! Jangan kira aku tidak tahu, kau memerintah Torune dengan bayaran kau meu tidur dengannya kan!?! Dan sekarang kau bilang aku hanya menginginkan tubuhmu? Apa kau tidak sadar kalau prilakumu lebih jalang dari pemuda Namikze itu?" Danzo sudah sangat bersabar dalam mengahadapi wanita didepannya ini. Dulu dia memang mencintai wanita ini,  saat tahu wanita ini sudah menikah, dia sudah menyerah. Tapi sekarang wanita ini datang kehadapannya dengan memohon-mohon dan menjanjikan hal yang sangat ia inginkan. Lelaki mana yang tidak menolak?

"Jadi, Mebuki. Kau telah membuat putra kepercayaanku mendekam di penjara dan kau sudah seenaknya memerintahku. Kurasa ini waktunya kau membayar hal itu semua." Danzo menatap wanita di hadapannya dengan tajam. Jelas sekali wanita itu terlihat ketakutan dan Danzo senang membuat orang-orang takut kepadanya. Dengan segera lelaki itu menyeret Mebuki memasuki ruang peristirahatan yang ada disamping ruang kerjanya. Walau tak dapat menikahi wanita ini. Bukan berarti dia tidak bisa menikmati wanita ini kan? "Kau tenang saja. Aku masih punya dendam dengan Minato. Jadi untuk sekarang kau puaskan aku dan aku akan menghancurkan Namikaze itu."

TBC

Pengumuman :

Untuk chap-chap selanjutnya kemungkinan bakal update lama,, jadi yang sabar yaa~

Empress of Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang