Chap 7

15.9K 1.5K 48
                                    

Naruto menyusuri jalan setapak ditaman dekat kediaman Uchiha. Ia berjalan dengan santai bersama Kyuubi, rubah peliharaannya. Terkadang ia akan tekikik geli ketika mengingat bahwa nii-chan nya sendiri yang menghadiahkan rubah itu padanya dan menaminya dengan namanya sendiri.


Sore itu Naruto mengenakan dress ibu hamil berwarna biru muda, rambut pirang pendeknya ditutupi wig pirang sepinggang. Ia mengenakan topi jerami lebar dengan pita merah. Sekilas ia akan terlihat seperti Kushina jika saja wignya berwarna merah.

Kandungannya sudah hampir menginjak bulan ke-8. beberapa minggu lagi putranya akan segera lahir. Ia tak sabar menimang putra yang telah ia idam-idamkan.

Naruto mendudukkan dirinya di kursi taman. Ia berjalan tidak terlalu jau dari kediaman Uchiha, tapi itu tetap membebaninya. Selain itu ia juga tidak mau membuat Sasuke menghawatirkannya. Ia dapat melihat sosok Kagerou Uchiha yang diminta Fugaku menjadi bodyguard-nya. Ia makin yakin bahwa klan Uchiha dulunya adalah seorang ninja.

Naruto menghela nafas pelan. Sesekali mengelus perutnya yang besar. Sejak menyebarnya isu dirinya menikah dengan Sasuke, ia dilarang meninggalkan kediaman seorang diri. Selalu saja ada satu atau dua orang Uchiha yang akan mengawasinya kemanapun dia pergi.

"Menam-kun. Bersabarlah. Saat kau lahir nanti. Dunia akan meneriakkan namamu dengan penuh kekaguman." ujar Naruto merasakan tendangan dari bayinya. "Dan akakn aku pastikan tak akan ada satupun orang yang bisa menyakitimu."

.

Sai sedang berjalan-jalan disekitar taman. Ia baru saja selesai melukis pemandangan danau buatan di taman itu. Lukisannya sudah ia letakkan di mobil dan kali ini ia hanya ingin menikmati udara sore.

Sambil menggumamkan lagu ia menebar senyuman kepada seluruh pengunjung taman yang memperhatikannya, sampai akhirnya ia melihat sosok yang dikenalnya duduk di kursi taman tepat dibawah pohon rindang.

"Naruto-san?" Sapa Sai ragu, pasalnya sosok yang ada di depannya ini memiliki rambut panjang. Berbeda dengan Naruto yang ia temui di pesta Uchiha beberapa mingu lalu.

"Hm? Sai-san? Lama tak bertemu." ujar Naruto sopan. Kyuubi tengah bermain di hadapannya mengejar kupu-kupu yang terbang.

"Ah, Naruto-san. Anda sendirian? Sasuke-kun dimana?" Sai mendudukkan dirinya tepat disamping Naruto. Menatap wajah berbingkai rambut pirang itu dengan seksama. Tanpa sadar rona merah samar terlukis di wajahnya.

"Sasuke sedang di kantor. Hari ini aku diam di rumah bersama Mikoto-kaa-san. Tapi karena bosan, makanya aku keluar."

"Apa tak masalah anda keluar seorang diri?"

"Kau tenang saja. Taman ini tidak terlalu jauh dari kediaman Uchiha, selain itu ada Kyuubi yang ikut denganku. Ngomomg-ngomong, Sai-san sedang apa disini?" Mata biru Naruto menatap Sai dengan penasaran. Sejak pertama kali melihat pemuda didepannya ini, ia merasa tidak asing. Ia merasa pernah melihat pemuda ini tapi ia lupa kapan tepatnya. "Sai-san. Apa sebelumnya kita pernah bertemu?"

"Tentusaja. Kita sebelumnya bertemu di pesta keluarga Uchiha kan?" jawab Sai menampilkan senyumnya.

"Tidak. Aku yakun pernah bertemu denganmu sebelum acara itu. Sai, siapa kau sebenarnya?"

"....." Sai tak menjawab, hanya menampilkan senyuman yang tak juga hilang dari wajahnya, membuat Naruto semakin curiga.

.

"Aku pulang." Seru Sasuke ketika memsuki kediaman Uchiha-nya yang megah. Ia disambut oleh Sakura yang datang dari arah dapur membawa semangkuk salad. "Selamat datang, Sasuke-kun. KAu mau makan dulu atau mandi?" Sakura meletakkan saladnya di atas meja dan membantu Sasuke melepas mantel mepergiannya,

Empress of Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang