Love Is Blind part 5

2.3K 352 19
                                    

Happy reading....

Suzy duduk termenung di kamarnya, menatap jendela dengan pandangan kosong.

Semua berlalu dengan begitu cepat, andai dia bisa memutar waktu mungkin dia akan memperbaiki kesalahan yang telah dia perbuat.

Dia tidak pernah berfikir kalau semua akan jadi serumit ini.

Hatinya sudah tidak berbentuk sekarang, hatinya sudah hancur, myungsoo menyetujui untuk menikah lagi, artinya laki laki itu sudah membuangnya.

Suzy tersenyum miris. Air mata tidak henti hentinya mengalir dari mata indahnya.

Yang membuat hatinya sangat terluka adalah saat myungsoo mengatan menikahinya adalah sebuah kesalahan. Laki laki itu menyesal sudah menikah dengannya.

Sekarang apa yang harus dia lakukan? Haruskah dia menyerah dan pergi dari kehidupan myungsoo? Myungsoo sudah tidak menginginkannya lagi. Myungsoo sudah tidak mencintainya lagi. Untuk apa dia tetap berada di samping pria itu jika dia sama sekali sudah tidak diharapkan?

Jika dia menjauh dari kehidupan myungsoo lalu bagai mana dengannya? Apa dia sanggup hidup tanpa myungsoo disisinya? Sanggupkah dia berjauhan dengan pria itu? Dia sangat mencintai myungsoo melebihi apapun.

Myungsoo yang ingin masuk kedalam kamar tertegun begitu melihat suzy menangis terisak.

Hatinya ingin sekali menghampiri suzy dan memeluk wanita itu, menyuruhnya untuk berhenti menangis. Tapi egonya selalu menghalangi keinginan hatinya. Akhirnya dia pun membalikkan badan dan melangkahkan kakinya menjauhi kamar.

Dia tidak ingin menjadi lemah jika terus menerus melihat suzy menangis. Lagi pula kenapa suzy harus menangis bukankah ini yang suzy inginkan? Semua ini tidak akan terjadi jika wanita itu berfikir dan tidak bersikap egois.

Sebenarnya dia ingin sekali menentang keputusan ayahnya. Tapi setiap kali dia melihat wajah suzy dia selalu merasa emosi, dan dengan bodohnya ia menyetujui permintaan ayahnya.

Walaupun dia membenci suzy tapi dia tidak pernah berfikir sejauh itu untuk menikah lagi. Dan sekarang dia benar benar menyesali keputusannya.

-------------

Suzy memandang myungsoo yang mesuk kedalam kamar dengan tatapan sayu. Dia ingin sekali mengutaran kesedihannya pada pria itu. Hanya myungsoo yang dia butuhkan saat ini. Hanya laki laki itu yang bisa meringankan kesedihannya.

Myungsoo tersentak kaget saat dia ingin membaringkan tubuhnya diranjang, dengan tiba tiba suzy memeluknya dari belakang. Tubuhnya menegang sesaat tapi setelah itu dia segera menguasai dirinya.

Myungsoo berusaha melepaskan tangan suzy, tapi suzy semakin mengeratkan pelukannya.

Myungsoo mendengus "apa yang kau lakukan? Lepaskan tangan mu" suzy hanya diam tidak menuruti ucapan myungsoo.

Myungsoo berusaha kembali melepaskan tangan suzy dari pinggangnya tapi gerakannya terhenti begitu mendengar isak tangis istrinya.

Myungsoo hanya diam mematung sedangkan suzy semakin terisak kuat.

Akhirnya myungsoo pun membiarkan suzy menumpahkan segala kesedihannya.

---------------

"Oppa" myungsoo menghentikan langkahnya begitu tangannya ditahan oleh suzy.

"Oppa tidak sarapan?" tanya suzy

"Tidak" myungsoo menjawab dingin setelah itu dia melepaskan tangan suzy. Myungsoo pun kembali meneruskan langkahnya.

"Tunggu" langkah myungsoo kembali terhenti bigitu suzy kembali menahannya.

Tangan myungsoo terkepal erat dan rahangnya pun terlihat mengeras.

Suzy memberikan segelas susu pada myungsoo "minumlah oppa, setidaknya oppa harus minum susu walaupun tidak sarapan "myungsoo meraih gelas yang di berikan oleh suzy.

Pranggg....

Suzy tersentak kaget begitu myungsoo membanting gelas itu kelantai.

Myungsoo menatap suzy tajam "berhentilah bertindak semaumu bae suzy. Apa tidak mendengarkan perkataan orang lain itu adalah keahlianmu?"

Myungsoo tersenyum sinis "Hahh.. Tentu saja, kau wanita yang sangat egois mana mungkin mau mendengarkan ucapan orang lain?"

"Aku peringatkan kau untuk yang terakhir kalinya, menjaulah dariku sebelum aku hilang kesabaran." myungsoo berlalu pergi sambil membanting pintu.

Tubuh suzy merosot ke lantai  isakan lolos begitu saja dari bibirnya tanpa bisa ia tahan. Dia menangis terisak hatinya sangat sakit mendengar ucapan myungsoo.

----------------

Myungsoo membanting tas kerjanya ke meja dengan kesal begitu sampai di kantor. Dia mengusap wajahnya kasar.

Dia mengumpat kesal begitu mendengar ponselnya berdering. Myungsoo berusaha meredam amarahnya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Setelah hatinya merasa tenang dia segera mengangkatnya.

"Hallo eomma" ucap myungsoo begitu teleponnya tersambung.

"Hallo sayang, bagaimana keadaanmu?" tanya yura di seberang sana.

"Aku baik baik saja. Ada apa eomma menelepon?" tanya myungsoo to the poin.

"Eomma hanya ingin mengatakan kalau eomma sudah menemukan wanita yang cocok untukmu, nanti malam temuilah dia, eomma sudah memesankan tempat untuk kalian, eomma akan mengirimkan alamatnya nanti. Kau mau kan menemuinya?"

"Aku tidak bisa eomma aku sangat sibuk, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, lainkali saja." myungsoo langsung memutuskan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari ibunya.

"Kenapa semua orang hari ini sangat menyebalkan?" myungsoo mengacak rambutnya frustasi.

------------

Hari ini myungsoo pulang dari kantor lebih awal, pekerjaannya tidak sebanyak yang dia ucapkan kepada ibunya tadi pagi. Sebenarnya dia hanya mencari alasan agar tidak menemui wanita yang sudah dipilihkan ibunya.

Dan alasan lain kenapa dia pulang lebih awal karena dia merasa tidak tenang karena sudah besikap kasar kepada suzy tadi pagi.

Dia sudah ada didepan rumah saat ini tapi masih enggan untuk keluar dari mobil.

Entah bagaimana ia harus bersikap di hadapan suzy nanti.

Walaupun dia marah dia kecewa bahkan membenci wanita itu jangan lupakan satu hal kalau dia juga sangat mencintai suzy.

Tapi saat ini egonyalah yang sedang menguasainya, sangat sulit memaafkan wanita itu, setiap kali ia berusaha mencoba memaafkan suzy dia selalu teringat dengan bayinya yang sudah tiada sebelum sempat terlahir.

Myungsoo mempunyai harapan tinggi tentang rumah tangganya bersama suzy. Mendengar suzy hamil waktu itu hatinya seperti penuh dengan kebahagiaan. Dia akan menjadi seorang ayah dan suzy akan menjadi seorang ibu tidak ada suatu kebahagiaaan yang lebih baik dari itu semua. Setelah anak itu lahir mereka pasti akan menjadi sebuah keluarga yang sempurna, tapi itu hanya tinggal harapan sekarang karena suzy sudah mengahancurkan kebahagian yang selama ini dia impikan.

Tbc

Gomawo ya chingu udah mau coment & vote tulisan ku yang berantakan..😉

Rasanya part ini benar benar aneh...

Yang suka vote jusseo😉

LOVE IS BLIND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang