"Ganteng sih, banget malahan! Tapi wajahnya dingin! Bikin aku males untuk memandangnya."
-Rayna***
"Lo kenapa sih?" tanya Raihan bingung. Karena sejak tadi Rayna terus membuang muka dan tidak bicara sepatah kata pun kepada Raihan.
"Gapapa," balas Rayna singkat dan masih membuang muka terhadap Raihan.
"Lo marah sama gue?emangnya gue punya salah apa sama lo?" ucap Raihan antusias.
"Dasar cowo gak peka!" gumam Rayna. Tetapi dapat didengar oleh orang yang ada di depannya, yaitu Ketua OSIS, kakak kelas dingin, kak Raihan.
"Kakak pikir tadi aku gak malu? Di sepanjang perjalanan tadi aku diomongin, sakit tau gak sih hati aku dengar omongan mereka yang ngatatain aku," ucap Rayna kesal dan masih membuang muka terhadap cowok yang ada di hadapannya.
"Omongan mereka itu gak penting. Mereka hanya tau nama lo 'kan?Bukan kisah hidup Lo! Jadi belum tentu yang mereka bilang itu benar. Udah, gak usah dipikirin. Mereka itu cuma sirik sama lo, gara-gara lo jalan sama cowok ganteng kayak gue."
"Lah tumben banget tuh cowok ngomong sepanjang ini," batin Rayna mikir serius.
"Dih, pede banget!" ucap Rayna tidak terima.
"Emang bener kan kalo gue ini ganteng?" tanya Raihan sambil menaikkan satu alisnya.
"Cakepan Chanyeol oppa!"
"Oppa? Lo demennya sama oppa- oppa ya?" Tanya Raihan asal. Lalu tertawa kecil.
"Bukan oppa yang kakek-kakek! Tapi oppa dalam bahasa Korea, yang artinya kakak," ucap Rayna menjelaskan. Duh, yang benar saja, masa iya selera Rayna serendah itu sampai menyukai kakek-kakek.
"Oh. Kirain."
"Kakak ngapain ngajak aku kesini?" tanya Rayna bingung. Sejak cowok itu mengajak Rayna ke kantin pojok, lalu sampai di kantin, cowok itu hanya mengajak Rayna duduk dan mengajak Rayna berbicara yang tidak penting pula.
"Mau ngajak makan bareng lah. Emang menurut lo kalo ke kantin mau ngapain? Tidur bareng?" tanya Raihan asal.
"Apaan sih Kak!" Rayna kesal. Setelah itu Rayna berdiri dari tempat duduknya tetapi tiba-tiba tangan Rayna langsung ditarik kembali oleh Raihan.
"Duduk dulu! Susah banget sih ngatur adek kelas kayak lo!" ucap Raihan dingin dan Raihan menatap Rayna dengan tajam. Mungkin karena Raihan capek untuk menyuruh Rayna duduk.
Rayna duduk. Mungkin ia takut dengan tatapan tajam Raihan. Lagi-lagi Rayna takut dengan tatapan tajam Raihan itu. Ya Allah Kakak, jangan takut-takutin anak orang terus dong.
"Kita makan dulu. Lo beruntung bisa makan bareng gue karena masih banyak para cewek yang pengen makan bareng gue."
Rayna memutar bola matanya malas. Mulai lagi kan sombongnya. Huh.
Setelah itu Raihan memanggil ibu kantin penjual makanan. Mereka segera memilih makanan. Raihan memilih makanan bubur ayam dan minumannya jus alpukat. Sedangkan Rayna memilih makanan pushilly dan minumannya jus strowberry.
Setelah mereka selesai makan, mereka langsung meninggalkan kantin dan segera menuju ke kelas. Karena sebentar lagi bel masuk akan mengeluarkan bunyi yang nyaring dan membuat semua siswa-siswi langsung masuk ke kelas masing-masing.
Raihan mengantar Rayna ke kelas. Di sepanjang perjalan pun Rayna masih diperbincangkan oleh siswa-siswi SMA 12 Jakarta. Karena Rayna masih berjalan berdua dengan cowo mostwanted SMA 12 Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Vs Adek Kelas
Teen FictionPertemuan yang tak disengaja antara Ketua OSIS dan Adek Kelas di koridor sekolah yang membuat adek kelasnya memasuki kehidupan si ketua OSIS tersebut. Semakin adek kelas itu memasuki kehidupan ketua OSIS, semakin berat tantangan yang akan dihadapiny...