Lima Belas

118K 4.5K 915
                                    

Vote and Comment ya!

🐈🐈🐈

Raihan masih memeluk adek kelas nya dengan erat. Begitu pula dengan Rayna yang memeluk kakak Ketos nya dengan erat. Mereka sama - sama merasakan kenyamanan yang mengalir di tubuh nya. Dan juga untuk melepas kerinduan mereka berdua.

"Udah kak, lepasin. Gak enak kalo di liat orang," ucap Rayna kepada Raihan.

"Gak akan ada yang ngeliat. Tempat ini udah kakak booking buat kita berdua," balas Raihan lembut dan masih memeluk nya dengan erat.

Rayna melepaskan pelukan nya. Rayna kaget sekaligus senang.
"Serius kak?" tanya Rayna berbinar - binar.

"Iya," balas Raihan sambil tersenyum.

"Makasih ya kak," Raihan terseyum manis kepada Rayna. Tanpa kelihatan sedikit pun wajah dingin nya.

"Kak, kesitu yuk," ajak Rayna sambil menunjuk ke arah bangku yang dihiasi dengan rumput bergambar hati dibawah nya. Raihan mengangguk. Lalu Rayna segera menarik tangan Raihan menuju bangku itu.

Ketua OSIS dan Adek Kelas itu sedang duduk berdua di bangku taman yang sangat indah. Bangku mini tapi terlihat sangat elegan. Dan rerumputan dibawah nya yang berbentuk hati sehingga terlihat romantis. Lalu ditambah lagi pemandangan disekitar nya yang sangat indah. Sehingga mereka terlihat seperti pasangan yang sangat romantis.

Rayna masih melihat - lihat sekeliling nya. Rayna sangat terpaku dengan pemandangan yang ada ditaman ini. Rayna ingin menjelajahi seluruh bagian yang ada ditaman ini. Tetapi berbeda dengan Raihan, ia hanya memperhatikan Rayna yang dari tadi terus memutar kepala nya ke kiri dan ke kanan. Raihan hanya tersenyum memandangi wajah Rayna dan melihat tingkah Rayna seperti anak kecil yang sedang di ajak bermain ditaman oleh ayah nya. Karena Wajah Rayna terlihat sangat polos, tentram, dan Cantik.

"Rayna," panggil Raihan lembut. Tapi tak direspon sama sekali oleh yang mempunyai nama tersebut. Rayna masih melihat pemandangan di sekitar nya dengan sangat fokus.

Karena Raihan kesal panggilan nya tidak direspon oleh Rayna. Ia mendekatkan wajah nya ke Rayna. Sehingga membuat Rayna kaget atas perlakuan Raihan.

"Ih, kakak," ucap Rayna kaget. Tiba - tiba wajah Raihan kini berada di depan wajah nya. Jarak mereka berdua sangat dekat dan deru nafas mereka berdua pun terdengar.

Wajah Raihan terlihat jelas oleh Rayna, kulit putih, alis tebal, mata coklat terang, hidung mancung, rahang yang kokoh, bibir tipis berwarna merah dan rambut dengan jambul ala badboy nya yang menggoda.

Raihan yang mulai menyadari kecanggungan nya dengan Rayna, ia menjauhkan wajah nya dari wajah adek kelas nya itu.

"Abis nya kamu kakak panggil gak nyaut," ucap Raihan dengan suara yang sudah kembali normal. Adegan tadi cukup membuat nya canggung.

"Emangnya kakak tadi manggil aku?" tanya Rayna dengan suara yang sudah kembali normal juga. Jujur, tadi jantung Rayna sempat terpompa drastis seperti habis lari maraton.

Raihan tidak menjawab ucapan Rayna. Tetapi malah memandang wajah Rayna dengan sangat intens.
Rayna yang merasa di pandangi oleh kakak kelas nya, menjadi gugup setengah mati. Tetapi ia berusaha untuk menetralkan tubuhnya dengan cara melihat pemandangan disekitar agar tidak terlihat gugup oleh kakak kelasnya.

"Cantik," gumam Raihan sambil memandangi wajah adek kelasnya.

DEG, jantung Rayna bergetar sangat kuat.

Kak Raihan bilang cantik? Untuk siapa? Disini kan cuma ada gue dan kak Raihan. Berarti kak Raihan lagi ngomong sama gue dong?, itulah yang ada di pikiran Rayna saat ini.

Ketua OSIS Vs Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang