"Ternyata kak Raihan gak jahat-jahat amat. Dan sikap dia ke aku sedikit----manis. Aku merasa terlindungi kalo lagi bersama dia. Eh, btw, kenapa aku jadi baik-baik dia, ya?"
***
Raihan menghempaskan tubuhnya ke kasur yang berukuran king size. Raihan merasakan badannya lelah setelah menghabiskan waktunya bersama Rayna. Menemani Rayna membeli perlengkapan untuk nonton konser BTS. Dan ditambah lagi Rayna yang super ribet untuk memcari barang-barang yang dia cari.
Raihan sangat lelah dan mengantuk. Raihan menutup matanya untuk tidur sejenak. Matanya kini sudah tidak bisa diajak kompromi. Lagi pula Raihan masih punya waktu untuk tidur, karena jadwal untuk menonton konser bersama Rayna adalah jam 7 malam. Sedangkan sekarang masih jam 4 sore. Berarti masih ada waktu 3 jam.
Cowok yang dikenal sebagai Ketua OSIS tampan kini membuka matanya perlahan. Kini badannya sudah merasa lebih segar setelah tidur walaupun hanya beberapa jam saja. Raihan baru ingat, kalau malam ini ia akan pergi dengan adik kelasnya. Raihan melihat ke arah jam. Ternyata sudah jam enam. Raihan bangkit dari tempat tidurnya lalu beranjak ke kamar mandi.
Raihan sudah rapi. Raihan segera menjemput Rayna. Raihan memakai kaos putih BTS yang couple-an dengan Rayna lalu dilapisi lagi dengan jaket bombernya. Raihan memakai celana jeans berwarna hitam, sepatu sneakers berwarna putih sehingga mecing dengan warna kaosnya, karena kaosnya berwarna putih. Dan tidak lupa ia memakai pomade di rambutnya lalu disisir rapi dan Raihan memakai minyak wangi. wanginya maskulin.
Raihan sudah sampai di rumah Rayna. Raihan segera turun dari mobilnya lalu memencet bel. Tidak lama kemudian bapak-bapak paruh baya membukakan pintu.
"Temennya non Rayna ya?" tanya Mang Adang, satpam di rumah Rayna.
"Iya, Rayna nya ada, Pak?" tanya Raihan sopan.
"Ada den, yaudah silahkan masuk, biar mamang antar," ucap mang adang ramah. Mang Adang mengantar Raihan masuk ke dalam rumah besar lalu mempersilahkan Raihan duduk di sofa ruang tamu. Ruang tamu itu terlihat sangat luas dan terlihat elegant.
"Tunggu ya, den. Non Rayna nya masih di dalam, dia kalo dandan emang lama, apalagi kalo dandan buat ketemu sama cowok, wah, pusing deh mamang," jelas mang Adang kepada Raihan dengan sikap sksd.
"Mmm iya-" Raihan bingung harus memanggil orang tua paruh baya itu dengan sebutan apa.
"Panggil mamang aja," jelas mang Adang lalu terkekeh pelan.
"Mmm Iya mang, makasih ya." Raihan tersenyum ramah. Raihan merasa nyaman dengan mang Adang, walaupun laki-laki paruh baya itu hanya menjabat sebagai satpam di rumah Rayna.
Setelah mengantarkan Raihan, mang Adang pergi meninggalkan Raihan sendirian di ruang tamu. Tak lama kemudian, datang seorang wanita setengah paruh baya yang memiliki wajah cantik. Yaitu Shera, mamahnya Rayna.
"Assalammualaikum. Temennya Rayna ya?" tanya wanita paruh baya itu sambil mencari posisi untuk duduk di dekat Raihan. Wajahnya cantik dan terlihat masih muda, walaupun sudah memiliki dua anak. Wow.
"Waalaikumsalam, tante. Iya, saya temennya Rayna," jawab Raihan sambil mencium punggung tangan mamanya Rayna. Walaupun Raihan terkenal badboy di sekolahnya, tetapi cowok tampan ini mempunyai sopan santun yang tinggi. It's amazing!
"Nama kamu siapa? Temen sekelas nya Rayna?" tanya mamanya Rayna yang sudah duduk di dekat Raihan.
Raihan tersenyum ramah. Raihan sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan orangtua Rayna. Raihan segera menjawab yang sebenarnya, "nama saya Raihan, em--- bukan tante, saya kakak kelas nya Rayna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Vs Adek Kelas
Fiksi RemajaPertemuan yang tak disengaja antara Ketua OSIS dan Adek Kelas di koridor sekolah yang membuat adek kelasnya memasuki kehidupan si ketua OSIS tersebut. Semakin adek kelas itu memasuki kehidupan ketua OSIS, semakin berat tantangan yang akan dihadapiny...