Pembayaran:
♦ BNI
♦ BCA
♦ OVO (sudah tidak menerima melalui Gopay)
Bagi yang ingin ikut PO Healing Love, bisa melalui PM Wattpad atau jika kalian sudah memiliki Whatsapp nomor saya, silakan PM langsung.
PO dibuka sampai awal September, kemungkinan pertengahan September atau awal November sudah jadi. Dikarenakan naskah dan ilustrasi sudah siap, tidak perlu menunggu waktu lama lagi untuk masa cetak.
HARGA FANBOOK BELUM TERMASUK ONGKIR
(Jika memang terdapat kenaikan harga secara tiba-tiba, saya selalu menyediakan kompensasi berupa PIN/Ganci)
□■□■□■□■□
"Dia paman dan bibiku." Naruto pulang tanpa pemberitahuan. Bahkan pemuda itu merasa dia tidak perlu membawa Hinata berada di rumahnya, memberi kejutan di mana Kurama ada di sana.
Mengingat tidak ada yang aneh. Sampai akhirnya, saat ia sadar ada Hibiki dan Annie, barulah Naruto merasa begitu menyesal untuk pulang tanpa pemberitahuan, atau sekadar peringatan kecil untuk diberikan kepada mereka berdua.
Annie buru-buru menurunkan lengan bajunya. Seperti sedang menyembunyikan sesuatu yang terlihat begitu menakutkan bagi siapa pun yang melihatnya, begitu pula dengan si pria yang Naruto perkenalkan sebagai pamannya.
"Mereka terkadang kemari untuk bersih-bersih rumahku, karena aku tinggal sendirian."
Dua sosok pria dan wanita setengah baya itu tersenyum dengan wajah mereka yang agak canggung untuk menyambut tamu.
Namun Hinata tidak merasakan perasaan ganjal apa pun itu. Ia cukup santai untuk tersenyum setelah membungkuk sebagai bentuk ucapan salam.
Tak lama dari itu, Hinata menemukan sosok mungil nan lucu yang ia kenal, keluar dengan langkah yang sesekali merenggangkan badannya dengan mulut terus menguap lucu.
"Dia kucing yang waktu itu, dia benar-benar ada di rumahmu Uzumaki-kun." Naruto tidak membalas rasa terkejut Hinata. Sebab, yang justru lelaki itu lakukan adalah segera memberikan isyarat pada kedua orang di depannya, seseorang yang ia kenalkan pada Hinata sebagai Bibi dan Pamannya.
"A-aku akan membuatkan sesuatu, kalian mau minum apa?" wanita itu terus-menerus menyembunyikan kedua lengannya ke belakang tubuhnya sendiri, padahal sudah tertutup oleh lengan baju yang lumayan panjang, dan merasa itu tidaklah cukup. "Mungkin segelas susu atau cokelat panas untuk kalian?"
Hinata memberikan senyuman, ia menggeleng kecil dan merasa tidak begitu nyaman, sesaat ia sadar baru saja fokus pada Kurama daripada bercengkerama bersama Bibi Naruto.
"Maaf, tapi Anda tidak perlu repot." Kata Hinata setelah itu.
Namun wanita setengah baya tadi sudah keburu pergi. Meninggalkan si pria baya yang Hinata ketahui sebagai paman Naruto, di antara mereka berdua.
"Pa-paman...," Hinata tidak tahu harus bagaimana untuk menyapa mereka. Ini pertama kalinya dia berkunjung ke rumah anak laki-laki. Pula ini kali pertama untuknya bertemu dengan keluarga Naruto, hingga ia tidak tahu siapa nama mereka, di saat Naruto sendiri tadi tidak memperkenalkan mereka dengan cara yang benar.
Namun, tidak lama dari itu, Naruto kemudian berseru, "Hibiki," Hinata segera menoleh, "aku sering memanggilnya paman Hibiki." Dan setelahnya, Hinata menjatuhkan pandangan dengan tersenyum ke arah paman Hibiki.
![](https://img.wattpad.com/cover/107011287-288-k529524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Love
FanfictionAwalnya memang ingin menghindar. Tidak ingin melibatkan siapa pun ke dalam masalahnya. Tidak ingin mengenal siapa pun karena pasti mereka terluka karenanya. Naruto Uzumaki terlahir sebagai anak dari seorang wanita yang menjadi istri keempat Mafia d...