Pembayaran:
♦ BNI
♦ BCA
♦ OVO (sudah tidak menerima melalui Gopay)
Bagi yang ingin ikut PO Healing Love, bisa melalui PM Wattpad atau jika kalian sudah memiliki Whatsapp nomor saya, silakan PM langsung.
PO dibuka sampai awal September, kemungkinan pertengahan September atau awal November sudah jadi. Dikarenakan naskah dan ilustrasi sudah siap, tidak perlu menunggu waktu lama lagi untuk masa cetak.
HARGA FANBOOK BELUM TERMASUK ONGKIR
(Jika memang terdapat kenaikan harga secara tiba-tiba, saya selalu menyediakan kompensasi berupa PIN/Ganci)
□■□■□■□■□
Awan mendung itu terlihat berjalan dengan sangat cepat di atas langit karena terdorong oleh angin.
Naruto tertidur di atap gedung sekolahnya.
Awalnya ia melihat langit siang hari begitu cerah. Namun saat ia membuka mata kembali setelah tertidur sebentar, justru ia mendapati awan mendung menutupi langit biru di atas sana.
Awan-awan mendung tersebut pun terlihat sedang menyembunyikan matahari yang bersinar terang.
Jika sudah mendung, pasti akan ada hujan, dan Naruto tidak suka hujan. Sebab, dia tidak pernah membawa payung di dalam tas ranselnya. Hujan benar-benar membuatnya basah.
Setelah kedua tangannya ia gunakan sebagai bantal. Kini kedua tangan itu ia bentangkan ke samping tubuhnya.
Dia merasakan angin siang hari yang mendung itu dengan sangat nyaman.
Bibirnya tersenyum.
Matanya merapat.
Rambutnya yang pirang beterbangan karena angin mengacak-ngacaknya.
Rasanya nyaman.
Rasanya nyaman.
Naruto berteriak seperti itu di dalam hatinya.
Tidak ada yang lebih nyaman dari ini. Saat imajinasi layaknya anak kecil itu berhasil membuatnya merasa seperti burung-burung yang terbang bebas untuk pergi ke mana pun yang mereka inginkan.
"Uzumak-kun," bayangan tentang dia sedang terbang itu runtuh seketika. Tatkala Naruto mendengar suara kalem yang dia kenal berada di sampingnya.
Dengan terburu-buru ia pun membuka matanya.
Dia melirik ke samping.
Menemukan si ketua kelas yang berlutut di samping kepalanya pas.
Dia melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat. Begitu kentara sampai membuatnya ingin menjerit segera
"Kau memakai celana dalam berwarna biru?!" kedua mata ketua kelasnya melebar, wajahnya berubah memerah dengan penuh keterkejutan.
Buku-buku yang sedari tadi dipeluk langsung dilemparkan ke arahnya; tepat di atas wajah. Naruto pun segera memekik sakit
"Ahh—aww. Hyuuga!" Buku-buku itu berjatuhan.
Naruto menggelinjang sesaat tebalnya yang tidak kira-kira menimpuk wajahnya.
Sambil mengusap-usap wajahnya penuh kesakitan, Naruto terbangun dari tidurnya.
"Uzumaki-kun," ketua kelasnya segera menjerit memanggil namanya.
Nadanya sedikit tidak rela, bahwa Naruto tahu dalaman apa yang dia pakai sekarang. Dan lelaki tersebut tidak membalas teriakan marah bercampur malu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Love
FanficAwalnya memang ingin menghindar. Tidak ingin melibatkan siapa pun ke dalam masalahnya. Tidak ingin mengenal siapa pun karena pasti mereka terluka karenanya. Naruto Uzumaki terlahir sebagai anak dari seorang wanita yang menjadi istri keempat Mafia d...