Chapter 4

567 17 0
                                    


Senin pagi

Omggggg.... Teriakku saat ku lihat jam didinding kamarku hampir jam 7 pagi.
Aku langsung bergegas mandi, dandan, dan mengenakam atribut sekolah laennya.
Setelah pamit aku pun langsung bergegas memacu motorku.

Tiba disekolah.
Karna ada kecelakan tadi dan bikin macet akhirnya aku jadi telat banget kesekolah , kali ini benar benar kena hukuman sama guru bp.
Hukumannya ngak maen maen, aku mesti hormat tiang bendera gitu sampai jam istirahat sekolah.
Kebayangkan gimana pegelnya kaki gw nanti.
" Dihukum juga? " tanya Angga yang nasibnya sama sial nya kayak aku
Dan aku lebih lebih sial, udah dihukum, udah gitu berdua Angga lagi.
" Iya " jawab ku sambil terus posisi hormat.
Angga tertawa kecil
Iihhh gak lucu banget sih malah ketawa.
" Nasib kita bisa sama gini ya Ra"
Au ah,. Gerutuku dalam hati
" Malam minggu kamu gimana? Happy? " Tanya Angga, dan posisinya pun tetap seperti aku.
" Happy " Jawabku singkat.
Angga hanya tersenyum mendengar jawabanku, aneh banget nih anak hari ini. Gak kayak biasanya yang ngecer terus kerjaannya kalau udah deket aku. Ah bodo deh.

Bel istirahat berbunyi.
Sukur deh, ucapku sambil menurunkan tanganku dan menyeka keringat dikeningku.
Sementara Angga kulihat langsung berlalu.
" Cieeee luh dhukum berdua bareng Angga ra? " ledek Mia yang tiba tiba muncul.
Sementara Mila memberikanku sebotol minuman. Langsung saja ku teguk botol minuman itu. Secara emng haus banget.
Kami bertigapun langsung berjalan bersamaan kekantin sekolah.

Begitu tiba dikantin aku dan Mila langsung duduk dibangku yang sudah tersedia, sementara Mia memesankan makanan dan minuman kami.
" Luh mikirin apaan sih Ra? " tanya Mila
" Mikirin apa? " tanyaku balik.
" Luh tuh kliatan kayak lagi mikirin sesuatu gitu. Mikirin Setra atau Angga? "
" Gak ada ah, gw biasa aja. Udah jangan bahas soal cwo " pintaku sambil mengibas ngibas kan tanganku kewajah, yaa panas gerah setelah dihukum beberapa jam ini belum mau pergi juga.
" Kayakny gw mau ketoilet dulu deh Mil, mau cuci muka "
" oke, jangan lama lama "
Aku berjalan menuju toilet setelah pamitan sama Mila.

Begitu kelar cuci muka aku bermaksud kembali kekantin.
Tapi tanpa sengaja aku melihat Angga sedang mengobrol dengan seorang cewek, anak sekolah ini juga sih tapi aku gak begitu mengenalnya.
Ah bodo amat deh,. Ucapku sambil melangkah kembali menuju kantin.

****
Malam nya aku pergi keindomart deket rumah. Cemilan dikulkas dah hampir menipis.

" Hai ceku " sapa Setra
" Luh ngikutin gw? " tanyaku setengah menyindir.
" Gr banget sih, emng nih toko cuma luh doang gitu yang boleh datengin"
" Bis luh suka banget muncul tiba tiba"
" Macam hantu gitu ya " ledek Setra sambil memasang muka serem dan menakutiku.
Spontan saja ku pukul kepalanya dengan tisu yang kebetulan ada dikeranjang belajaannku.
Auuuwww
Setra merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya.
" Rasain " ucapku sambil melangkah ninggalin Setra yang masih meringis kesakitan.

Kulihat belanjaanku sudah lengkap, aku pun melangkah menuju kasir. Sambil coba merogoh kantong jaket ku, maksud nya mengambil uang.
Tunggu deh. Kok gk ada. Ucapku perlahan.
Tenang Maura jangan panik, siapa tau dikantong celana.
Kurogoh kantong celana depan belakang tetep ngak ada.
Omggg... Masa ia ktinggalan atau terjatuh sih
" Semuany 280ribu mba " suara si mba penjaga kasir mngejutkanku.
Aku cma bisa nyegir sambil kebingungan.
" Maaf mba duit saya ketinggalan"
" Si mba ini gimana sih kalau ngak pnya duit ya jangan belanja dong mba"
Si mba kasir mulai marah.
" Yeeeee, beneran ketinggalan kok mba, atau kalau gak saya balik dlu krumah ngambil duit nanti kesini lagi"
" Kelamaan kali Ra" ucap Setra yang sudah berdiri disebelahku.
" Tadi semuanya berapa mba? " tanya Setra sambil mengeluarkan dompetny.
" 280rbu mas "
" Ya udh sekalian sama belanjaan saya ya mba, nanti saya yang bayar "
" Gak usah gak usah " cegahku, males gila,  masa ia dibayarin sih.
" Udah gak papa Ra. "

Setelah selesai membayar, aku dan setra sama sama keluar.
" Nanti begitu sampai rumah gw ganti" ucap ku
" Nggak usah, nanti aja "
" Nggak bisa pokoknya gw mesti ganti hari ini juga "
" Serah deh ah " ucap Setra yang mulai menyalakan sepeda motornya.
Aku masih sedikit kesel, malu banget gw, kenapa bisa ktinggalan sih bego bego., gerutu ku sambil memukul mukul jidatku.

Setibanya dirumah aku langsung mengambil hp ku dan segera sms Setra.
Maura
Luh dimana?
Sent
Setra
Dirumah, kenapa kangen? Hehe
Sent
Gr 😤,. Gw mau balikin utang, luh bisa kerumah nggak?, secara gw tuh nggak tau luh tinnggal dimana. "
Sent
Kan gw dah bilang nanti aja
Sent
Pokoknya sekarang titik! Gw tunggu didepan rumah"
Sent

Setelah itu aku beranjak dari dudukku dan melangkah menuju teras.
10 menit
15 menit

Nih cowok aneh kemana sih, masa ia jarak rumahnya kerumah ku sejam.
Ucapku dengan perasaan jengkel.

Gak berapa lama terdengar suara motor. Aku segera menghampirinya dan langsung memberikan uang yang aku pinjem tadi.
" nih "
Setra segera mengambil uang itu dari tanganku.
" Dah ya, urusan kita kelar "
Ketusku sambil kembali masuk
" Gak bisa ngobrol ngobrol dulu " pinta Setra menghentikan langkahku.
" Masa tamu datang ngak dikasih minum dulu gtu "
Whattt?.... Tamu? Minum?
Dengan seenaknya Setra membuka gerbang rumah ku dan melangkah masuk, kemudian duduk di bangku depan pintu rumah.
Ihhh nih cowok gk ada sopan santunnya sama sekali ya.
" Minum dong Ra haus nih " rengek Setra seraya memegang lehernya.
Tanpa berkata apapun aku masuk kedalam rumah, kemudian keluar kembali dengan membawa segelas aer.
" Nih, cuma ada aer putih " aku menyodorkan segelas aer putih tersebut yang kemudian diterima Setra dan langsung menghabiskannya.
Setra meletakkan gelas tersebut diatas meja.
" Luh mau berdiri aja disitu Ra, duduk sini "
Setra menarik tanganku hingga aku terpaksa duduk di kursi yang ada disebelahnya.
" Jutek gitu sih Ra, harusnya luh tuh happy dong, cwo yang selama ini luh impikan ada dihadapanluh, kan gak mesti curi curi pandang kayak diangkot"
Darimana Setra tau kalau aku tuh suka curi curi pandang kedia. Aku coba bersikap biasa, tengsin dong kalau sampai Setra tau kalau aku tuh gugup.
" Siapa juga yang suka curi curi pandang " Elakku.
Setra terseyum
" Ceku ceku masih gak mau ngaku juga. Bilang aja kalau luh slama ini suka sama gw " ucap Setra to the point sambil terus memperhatikanku.
Membuat aku jadi salah tingkah.
" luh tuh gr ny udah tingkat dewa banget ya. Mending sekarang luh pulang sana !"
" Kalau gw gak mau"
Iiihhhhh
" Pulang sana " kali ini aku berdiri dan mulai menarik tangan Setra supaya bangkit dari duduknya dan out.
Namun tiba tiba malah tanganku ketarik sama Setra. Jadi lah sekarang posisi wajahku deket dengan wajahnya.
Omggggggg dilihat sedeket ini Setra memang gak ada cela nya.
Jantungku berdegup kencang saat ini.
" Masih mau berapa lama lagi luh deket deket gw kayak gini"
Ucapan Setra menyadarkan ku yang dari tadi mungkin sempet mematung. Aku segera berdiri sambil merapihkan rambutku.
Setra pun bangkit dari duduknya seraya tersenyum.
" Ya udh gw pulang, tapi malam mingu besok gw kesni lagi ya " ucap Setra sambil mengusap kepalaku, kemudian berlalu.

Aku masih tertegun, antara seneng dan linglung.
Antara sadar dan gak sadar
Antara percaya dan nggak percaya.
Itu beneran my prince ya. Ucapku dalam hati sambil tersenyum,.
Dia yang aku pikir gak pernah bisa kurengkuh, bahkan buat bisa berbicara dengannya pun aku pikir cuma mimpi.

****
Keesokan harinya, aku seperti biasa berangkat sekolah, kali ini jalan kaki. Karna sepulang sekolah aku Mia dan Mila ada janji mau ngerjain tugas bareng.
Sampai diujung gang, kulihat ada bendera kuning terpasang dipinggir. Siapa yang meninggal ya? Tanyaku dalam hati.
Kudengar beberapa orang yang berdiri gak jauh dariku berbicara soal kecelakaaan motor tadi malam. Yang menyebabkan sipengendara tewas seketika.
Innailahiwainnailahirojiun, ucapku dalam hati.

" ehemmmm "
Aku terperanjat saat seseorang mengejutkanku dari belakang.
" Kaget gitu sih, biasa aja kali " ledek cowok itu yang ternyata Setra.
" Luh tuh iihhhh "
Setra menghindar saat tanganku ingin mejambak rambutny. Dia hanya cengar cengir. Aku yang kesel langsung nyebrang dan masuk kedalam angkot yng kebetulan berhenti.
Kulihat Setra hanya melambaikan tanganya kearahku seraya tersenyum.

Aneh,. Pikirku
Kenapa dia gak naek angkot juga.
Hmmmm.. Mungkin lagi libur kuliahny.
Angkotpun berangkat.. Dari kejauhan aku masih melihat Setra tersenyum kearahku..

______________________________________

Sampai disini cover gw ganti ya, hehee
Karna sampai disini gw mulai melow..

 Tentang Rasa (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang