Chapter 14

229 14 1
                                    


Malam harinya.

" Ra.  Maura "
Panggil Mamah dari depan pintu kamarku.
" Ya mah " sahutku.
Mamah membuka pintu kamarku.

" Ada Setra dibawah"

Setra.

Aku mengangguk kemudian keluar kamar menuruni anak tangga. 
Sampai bawah kulihat Setra sudah duduk menungguku diruang tamu.

" Hai Tra " Sapa ku sambil duduk disebelahnya.

Setra hanya membalas dengan senyuman.

" Gimana kabar kamu? " Tanyaku.

" Baik,  kamu sendiri gimana? "

" Aku baik.  Owh iya tadi disekolah aku lihat kamu. Soal Angga kamu tau darimana? " tanyaku penasaran.

" Dari Angga sendiri,  ya jadi dia bikin pengakuan gitu.  Aku sih sebenarnya udah curiga sama Angga sebelumnya.  Aku pernah liat dia bicara sama Irgi"

" Apa? " Aku agak terkejut mendengar penjelasan Setra.

" Ya udah lupain aja Ra,  biar pihak yang berwajib aja yang urus semuanya. "

Aku mengangguk.

" Sebenarnya ada yang lebih penting yang ingin aku bicarain sama kamu Ra.  "

Kali ini kulihat raut wajah Setra begitu serius.

" Soal? "

" Hubungan kita Ra? "

Aku masih nggak ngerti maksud Setra apa.  Dia bicarain soal hubungan kita,  atau jangan jangan Setra mau...

Deg..
Jantungku berdegup kencang pada saat ini.  Aku belum siap mendengar hal terburuk pada saat ini.
Please Tra jangan bilang kalau kamu mau putus sama aku.  Karena aku nggak bakalan sanggup.

Setra meraih tanganku. Matanya teduh menatap ku.

" Aku berniat melanjutkan S2 ku di luar negri"

Apa?
Berarti nanti Setra akan jauh dari aku. Ngak ngak

Airmataku tanpa terasa sudah tumpah membasahi pipiku.

" Sayang kamu kok nangis sih. " Setra menyeka air mataku dengan tangannya.

" Itu artinya kita nggak akan pernah ketemu lagi kan Tra? " tanyaku sedikit terisak.

Setra tersenyum lebar,  kemudian mencubit gemas pipiku.

" Kamu tuh ngomong apaan sih Ceku".Goda Setra. " Walaupun jauh kita masih bisa kok ketemuan,  sebisa mungkin aku akan temuin kamu,  lagian aku S2 kan masih tahun depan".

Tangisku makin pecah,  Setra menarikku kedalam pelukannya.
Aku nangis tuh karena Setra manggil aku ceku.  Jujur aku kangen banget sama kata kata itu, rasanya udah lama banget kita nggak bercanda,  jaim,  kata kataan kayak dulu lagi.

Aku nggak tau gimana aku tanpa kamu Tra.  Kamu yang terbaik buat aku,  kamu yang nggak pernah marah soal apa yang aku rasain ke Kak Irgi.  Kamu pendengar yang baik,  teman yang baik sahabat yang baik,  dan kekasih yang terbaik. Kenapa disaat seperti ini aku malah tersadar dari hal itu.

" Nangis nya udahan dong sayang. " Pinta Setra,  seraya melepaskan pelukannya. "  Malam mingu ini gimana kalau aku ajak kamu nonton. "

Aku mengangguk perlahan seraya tersenyum.

___________

 Tentang Rasa (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang