Chapter 5

489 12 2
                                    

" Ra,...  Mau raaaaaaa " teriakan Mia membuyarkan lamunanku.
" Biasa aja bisa gak sih " ucapku sambil menekan nekan kupingku yang pengang karna teriakan mia.
" Gimana mau biasa,  gw hampir setahun manggilin luh,  and luh nya gak denger denger " ucap Mia dengan nada jengkel.
Lebay. Celetukku pelan
" Lagian luh kenapa sih Ra,  sejak tadi pagi luh tuh aneh gtu.  Lebih banyak diamnnya" sambung Mila.

Masa sh?  Gw aneh gtu?  Banyak diem? 
Tanya ku dalam hati.  Yang aku juga gak ngerti kenapa denganku ini.
Dipikiranku yang terlintas tuh hanya sosok Setra dengan senyumnya tadi pagi.
Ah kenapa ya gw jadi mikirin tuh anak.
Tapi emng dia aneh sih tadi pagi.

" Helowwww" Mia menjetikkan jari nya didepan muka ku,  aku mengerjapkan mata.
" kan ngelamun lagi"
" ia ia sorry "
" Jadi gimana luh mau ikut kita kekantin gak? " tanya Mia.
Aku melihat kearah luar pintu kelas,  hmm hujan, bikin tambah males kemana mana. Akhirny aku memutuskan tetap dikelas.
Mia dan Mila pun mulai melangkah meninggalkanku sendirian.

Hujan...  Bisikku dalam hati.
Sambil kucoba mengambil hp dari dalam tasku.
Niat ku sih pengen telpon Setra,  namun beberapa kali aku urungkan.  Tengsin juga,  masa ia gw yang harus nelpon dia duluan.
Kuletakkan hp ku diatas meja sambil terus kupandangi.

****
Mila menghentikan mobil nya begitu tiba digang rumahku.  Aku pun segera turun.  Melambaikan tangan pada Mila dan Mia kemudian berbalik arah melangkah menuju rumahku.

" Baru pulang ceku? "
Tanya seaeorang yang ternyata Setra.  Cowok yang seharian ini gak ada habisny aku pikirkan.
" Udah tau nanya " ketusku tanpa mengehentikan langkahku
Sementara setra pun tetap berjalan disampingku mengiringi langkahku.

Hening beberapa menit

Kutoleh sosok Setra cowok nyebelin yang ada disebelahku.
Ntah kenapa hari ini wajahnya kelihatan pucat.  Mungkin gak ya hari ini tuh dia sedang sakit.
Tatapan matanya pun kelihatan nampak kosong.

Kucoba beranikan diri bertanya padanya.
" Tra,  luh beda banget hari ini,  sakit?"
" Beda gimana ? Gw gak lagi sakit kok"
Hmmm..  Gak lagi sakit,  tapi pucat.
Whatever lah ah.

" Ra "
Perlahan suara panggilan itu terdengar dari mulut Setra,.  Parau.

Aku terdiam,  aku masih berusaha menunggu Setra ingin bicara apa.

" Kita udah hampir bertahun tahun kenal , ya walaupun kita sama sama gak berani saling tegur. ."
Setra menghentikan ucapannya.
Aku masih coba diam,  menyimak tiap kata yang terlontar dari mulutnya.
Kali ini aku mengalah untuk gak ketus kepadanya.

" Gw masih inget raut wajahluh tiap kali kita duduk diangkot bersebelahan atau berhadapan" Setra tertawa kecil.
Aku pun ikut tersenyum.
" Luh tuh segitu nya ya ngefans sama gw? "
Hmmm mulai keluar deh nyebelinnya.
" Luh ny aja yang super duper kegeeran" sengaja kutekankan kalimat itu seraya mencibir ke arahnya.
Setra tak komentar apapun ia hanya cengengesan sendiri.
Cowok ini kelihatan manis banget hari ini. 

Gak berapa lama aku tiba didepan gerbang rumahku.  Dan Setra masih bersamaku.
" Mau mampir ,minum segelas aer putih dulu " Ajakku setengah ngeledek kepadanya.
" Untuk hari ini gak Ra,  gw lagi gak haus.  Luh masuk aja duluan"
" Yakinnn? "
Setra tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
Akupun melangkah kedalam gerbang rumahku,  kemudian menutupnya kembali.  Kulihat kembali Setra melambaikan tangan kepadaku,  aku pun membalas.

" Kamu dadah dadah sama siapa Ra? " tanya mamah yang tiba tiba kluar dari dalam rumah.
" Sa.. Ma.. "
Aku menoleh kembali keluar gerbang. Namun entah kenapa sosok Setra sudah menghilang aja.  Ah mungkin sudah pergi
Kulihat mamah mengangakt kedua alisny seraya bertany.
" Sama siapa? " tanya nya sekali lagi.
" Bukan siapa siapa mah,  udah ah maura masuk dlu"
Aku melangkah kedalam rumah,  kulihat mamah seperti masih mencari sosok yang tadi kulambaikan tangan. 

Hari berganti
Kulihat Mila dan Mia lagi asik dengan handpone nya pake cengar cengir gitu.
Palingan juga nih anak lagi ngestalk akun cowok cowok kece,.

Aku hanya tersenyum sambil asik menikmati roti yang dikash Mia tadi.

Ku toleh jam ditanganku,  masih kurang 10 menit lagi seblum jam masuk. Segera kuhabiskan roti dtanganku.

" Guys gw ketoilet dlu ya " pamitku pada Mia dan Mila.
Mereka mengagukkan kepala.

Aku mulai melangkah menelusuri koridor sekolah menuju toilet.
Tanpa sengaja ditengah jalan aku melihat sekelompok siswa berkumpul didepan uks sambil bisik bisik gitu.  Entah apa yang sedang mereka lihat.
Karna penasaran aku pun menuju ruang uks.
Dan bertanya pada salah satu murid yang bergerombol itu.

" Ada apaan sih? " tanyaku
" Angga,  Angga dikeroyok siswa dari sekolah laen diluar gerbang " jawabnya.
Whatt???
Aku langsung menerobos gerombolan siswa untuk melihat lebih dekat.

Kulihat Angga sedang berbaring dengan banyak luka lebam dbagian tangan dan kakinya.
Bibirnya juga.
Aku berniat melangkah masuk,  tapi seorang cewek tiba tiba mendahuluiku masuk dan langsung menghampiri Angga.

Itukan,..  Aku coba mengingat
Ya itu gadis yang waktu itu gw liat lagi ngobrol serius sama Angga.
Dia siapa sih
Iihh kenapa juga gw mesti kepo,  udah ah mending gw buruan ketoilet.

****
Jam pulang sekolah aku Mia dan Mila melangkah menuju parkiran.  Sepanjang koridor kami mendengar obrolan para siswa soal kejadian tadi pagi.

Ada gosip yang bilang kalau mereka ngeroyok Angga gara gara masalah cewek.

" Jadi beneran ya Angga dikeroyok? "
Tanya Mila.
" beneran lah Mil,  tadi waktu Angga diantar pulang sama tuh cewek gw sempet liat kok " Jelas Mia

" Diantar cwe siapa? " tnyaku penasaran.
Mia mengangkat kedua bahuny tanda gak tau.
" Pacarny kali ya" celetuk mila.

Pacarny?  Jangan jangan cwe itu lagi.

" dah yuk ah " ajak mia sambil menarik tanganku dan mila.

_____________

Malam nya selesai mengerjakan tugas sekolah,  kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur.
Kutatap langit langit kamar.

Kulihat ada seseorang tengah berdiri membelakangiku.
Belum jelas sih siapa, karna aku juga gak bisa melihat wajahnya.

Aku melngkah,  coba memberanikan diri untuk mendekatinya.
Selangkah demi selangkah
Perlahan..

Aku berhasil memegang bahunya,  dan memaksany berbalik..
Kulihat darah disekujur tubuhnya.

Aku tersentak mundur beberapa langkah,  kakiku bergetar.. Sosok itu meluruskan satu tanganny dan coba mendekatiku.

Aku semakin mundur hingga akhirny aku tersudut,  gak tau lagi mesti gmana.  Kaki ku mulai mati rasa..

Arggggghhhhhhh.....

Aku terbangun dengan keringat membasahi dahiku.
Rupanya aku tadi tertidur dan mimpi itu. Ku usap usap wajahku dengan kedua tanganku.

Kulihat sudah jam 5 pagi.
Aku mengambil segelas aer putih dimeja sisi tempat tidurku. Kemudian meletakkanny kembali setelah selesai meminumnya.

Mimpi apa sih gw tadi.. Horor deh..
Ah mendingan gw mandi lanjut sholat subuh.
Ucapku sambil melangkah menuju kamar mndi.

_______

Setiba diujung gang,  kutolehkan kepalaku kekanan dan kekiri.  Mencari sosok setra,  ya cowok yang hari ini sangat ingin ku temui.  Tapi nihil. 
Entah kenapa aku baru sadar kalau udah beberapa hari ini aku gak melihatnya.
Kuhela napas dalam dalam.
Ya udh deh aku berangkat aja dlu daripada telat.  Pikirku dalam hati..

 Tentang Rasa (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang