Terakhir aku bertemu kak Irgi tuh pada malam itu. Malam dimana kulihat wajah kak Irgi yang pucat namun tetap tersenyum seperti biasanya.
Ah..
Aku kangen
Rasa yang tiba tiba menyelinap dalam hatiku. Untuk beberapa detik kupejamkan mata.
Mencoba mencari sosok kak Irgi dalam gelapnya khayal ku.
Kamu dimana saat ini kak?..
Tanyaku lirih dalam hati." Maura"
Panggilan itu menyadarkanku dari lamunanku.
Kuseka buliran air mata yang jatuh membasahi sudut mataku.
Dan saat itu aku baru sadar kalau ada Angga disebelahku." Kamu nggak papa kan ra? " tanya Angga yang mungkin melihatku nampak hanyut dalam khayalku tentang kak Irgi.
Aku menggeleng perlahan.
" Jadi bener ya kamu tuh udah jadian sama --- " Angga berpikir sejenak. "Siapa namany ra ?"
" Setra " Jawabku tegas. " Itu benar, aku dan Setra memang sudah jadian dan aku harap kamu ---" belum sempat ku selesaikan omonganku tiba tiba kudengar suara seseorang memanggil namaku.
" Maura "
Aku dan Angga sama sama menoleh kearah seseorang yang sudah berdiri dihadapan kami.
" Setra " Aku sontak saja beranjak dari dudukku.
Setra melihat kearahku kemudian kearah Angga.
" Setra aku--"
" Sssttt.. Gak perlu ngomong apapun ra " pinta Setra sambil sesekali ngelirik kearah Angga yang masih duduk manis dengan sedikit senyum sinis dibibirnya.
" Sory aku ganggu kalian" Kali ini ucapan Setra sedikit tegas dan lantang.Kali ini Angga beranjak dari duduk nya, dengan wajah congkakny Angga menatap Setra.
" Tra kamu kok ngomongnya gitu sih, kamu nggak ganggu kok. Lagian Angga udah mau pulang " Ucapku sambil ngelirik kearah Angga dan berharap tuh anak ngerti trus pergi.
" Kita belum selesai ngobrol ra"
Kata kata yang nggak ingin aku dengar justru malah terlontar dari mulut Angga.Kulihat wajah Setra nampak mulai kesal. Mungkin saat ini emosinya sedang naik.
Duh..
Kenapa aku merasa takut dengan situasi seperti ini.
Aku takut Setra salah mengerti dengan keadaan ini." Kalian ketemu tiap hari kan. Apa nggak bisa ini diomongin disekolah aja " ucap Setra.
Aku tertunduk, sementara Angga masih dengan congkaknya terus menatap Setra. Entah apa yang ada dipikiran Angga saat ini.
" Hmmm.. Ok kali ini gw ngalah, karena gw juga nggak ingin maura merasa tersakiti dengan adanya gw disini. " ucap Angga.
Aku menarik napas lega, syukur deh Angga akhirnya bisa mengerti maksudku.
Angga melangkah menghampiriku.
" Aku pamit ya ra, besok kita bicara lagi"
Aku menganggukan kepalaku.
Angga mulai melangkah meninggal kan ku dan Setra.Kupersilahkan Setra duduk tapi Setra menolaknya.
" Aku cuma sebentar ra"
" Kok gitu sih tra, kamu marah soal tadi? "
Tanyaku sekedar memastikan.Setra meraih kedua tanganku dan menggenggamnya erat.
Kali ini kulihat senyuman diwajahnya. Syukur deh ternyata Setra nggak benar benar marah." Aku tadi dari depan jadi sekalian mampir , cuma mau liat kamu aja ra, kangen"
Setra tuh beneran so sweet banget sih. Gimana aku gak jatuh cinta coba sama dia.
Dan perasaan itu sudah bertahun tahun aku pendam, siapa yang nyangka sekarang aku bisa sedekat ini sama cowo impian aku." Ya udah aku balik ya ra dah malam"
Ucap Setra sambil melepaskan tanganku.Kuantar Setra sampai depan gerbang. Jujur, sebenarnya ingin berlama lama sama kamu. Tapi mau gimana lagi, masih ada hari esok.
Gumamku yang kemudian melangkah kedalam rumah.________
Besoknya disekolah
" Maura" panggil seseorang yang suaranya sudah nggak asing lagi ditelingaku.
Kupercepat langkahku, aku males banget kalau harus ngeladenin Angga. Namun dengan cepat nya Angga menarik tanganku dan otomatis menghentikan langkahku.
Aku berontak dan berusaha melepaskan tanganku dari Angga." Dengerin aku dulu ra "
" Lepasin!! "
" Nggak akan sampe kamu mau dengerin aku"
Aku tetap berusaha melepaskan tanganku.
" Lepasin ngga tangan gw sakit"
Akhirny Angga melepaskan tanganku. Kupegang pergelangan tanganku yang sedikit sakit.
" Ra, aku mau kamu tinggalin Setra"
Aku terkejut mendengar ucapan Angga. Dia tuh siapa berani nyuruh aku tinggalin orang yang aku sayang.
" lo gila ngga "
Ketusku sambil berusaha meninggalkan Angga namun lagi lagi Angga berhasil menghalau langkahku.
" Aku serius, atau kalau nggak nasib dia bakalan sama seperti ---"
Angga menghentikan ucapannya." Seperti siapa? " tanyaku yang kali ini penasaran.
Dan apa maksud Angga ngomong kayak gitu.
Aku semakin penasaran.
" Jelasin maksud lo apa? " tanyaku sekali lagi.Angga hanya diam dan tertunduk untuk beberapa saat.
" Jawab!!! " pinta ku dengan nada tinggi. Dan hampir semua mata memandang ke arahku dan Angga.
Angga tak menjawab ia memilih meninggalkanku.
______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa (COMPLETED)
RomanceAwalny aku bingung mengartikan ini semua apa,.. Sebuah cinta yang hanya di rasa dalam hati.