Chapter 12

250 16 2
                                    


Hari ini sepulang sekolah aku sengaja minta anter Mila dan Mia kerumah sakit untuk melihat kondisi Kak Irgi.

Langkah kami bertiga terhenti begitu tiba dipintu kamar.  Kulihat sudah ada tante Tiara dan lelaki paruh baya yang mungkin suaminya,  serta Setra. Dan seorang dokter dan suster yang tengah memeriksa keadaan Kak Irgi.

" Gimana nih Ra?  Luh mau masuk nggak? " tanya Mila setengah berbisik. Aku masih bingung harus jawab apa,  aku aga ragu karena didalam masih ada orang tuanya Kak Irgi.
" Masuk aja deh Ra,  biar kita nunggu diluar " Ucap Mia.  Mila mengangguk setuju.
Sementara aku mencoba melangkah perlahan.
Semua mata melihat kearahku pada saat itu.  Aku hanya mencoba tersenyum.

" Maura ". Setra menghampiriku. " Tante,  om,  ini Maura " Thanks god akhirnya ada Setra yang membantu aku untuk memperkenalkan diri.

Kujabat erat tangan Tante Tiara dan Suaminya.
Kulihat muka mereka nampak tegang. Setra mengenggam erat tanganku dan aku masih nggak mengerti ada apa sebenarnya ini.

" Jadi dokter bagaimana keadaan anak kami yang sebenarnya" Tanya Tante Tiara.  " Apa benar ini hanya amnesia sementara? "

Aku terkejut mendengar ucapan Tante Tiara.  Aku menatap Setra yang berdiri tepat disebelahku.  Setra mengangguk perlahan.
Ternyata dokter sebelumnya sudah menjelaskan kalau Kak Irgi menderita amnesia namun nggak permanen.  Mungkin karena pengaruh koma yang panjang.  Kak Irgi tidak mengenali kedua orang tuanya,  Setra atau siapapun. Jujur aku syok,  berarti Kak Irgi tidak mengenaliku juga.
Tiba tiba seorang gadis masuk tergesa kedalam ruangan dan langsung menghampiri Kak Irgi yang masih tengah berbaring.

" Gie" panggilnya.  Kulihat Kak Irgi membuka matanya.
Sementara Dokter dan suster melangkah meninggalkan ruangan.

Irgi perlahan melihat sosok gadis yang berdiri disisi nya.
" Zahra ". Ucapnya perlahan.

Apa???...  Kenapa dia mengingat nama gadis itu??

Aku mencoba maju selangkah.  Berharap Kak Irgipun mampu mengenaliku.  Mata Kak Irgi pun melihat kearahku.  Namun ia tetap diam tanpa menyebut namaku. Sementara tangannya menggenggam erat tangan gadis bernama Zahra itu.

" Saat ini cuma Zahra yang Irgi ingat Ra.  " Jelas Setra. "Sejak kemarin hanya nama Zahra yang terus terusan Irgi sebut".

" Zahra,  kamu tolong jaga Irgi ya,  temanin dia selalu.  Tante dan om mau pulang dulu " Pamit Tante Tiara yang kemudian melangkah keluar ruangan.

Kenapa Zahra,  kenapa bukan aku.

Kutatap wajah gadis itu dan aku ingat,  dia mantan Kak Irgi.  Aku melihat fotonya. Kenyataannya Zahra memang sangat cantik.
Air mataku sudah nggak mampu lagi kubendung. 
Setra coba menenangkanku.

" Aku pamit Tra " ucapku seraya keluar ruangan,  Setra coba mengajar langkahku.

Aku berpapasan dengan Mila dan Mia namun tak ku hiraukan aku terus melangkah berlari bahkan.

" Tra Maura kenapa? " tanya Mila.
" Biar gw yang kejar " ucap Setra.

Kuhentikan langkahku begitu keluar dari rumah sakit.  Aku menangis sebisanya,  entah mengapa perasaanku hancur kala itu.
Seakan nggak terima dengan semua yang terjadi.

" Maura,  sayang heii " Setra menyeka air mataku. " Kamu kenapa sih Ra? "
" Kenapa Kak Irgi nggak mengingatku Tra,  bukannya aku orang yang Kak Irgi sukai "
Setra menarikku kedalam pelukannya,  berusaha membuatku tenang.
" Ini hanya sementara Ra, kamu harus sabar ya"

Semoga
Semoga ini memang hanya sementara.
_____________

 Tentang Rasa (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang