Chapter 16

268 11 3
                                    

Beberapa bulan berlalu,  nggak terasa bentar lagi ujian sekolah dimulai. 
Aku pingin banget satu kampus sama Setra nanti.

Membayangkan hari hari ku bakal penuh dengan canda tawanya nanti,  karena waktu buat ketemu Setra pasti akan lebih banyak. Tanpa sadar aku tersenyum sendiri.

Jadi kangen sama kamu Tra...,

Hari ini memang hari minggu, tapi karena Setra sejak kemarin pamit mau kebandung mengunjungi omahnya disana jadi hari ini aku hanya leha leha dirumah. Mamah papah juga kebetulan lagi pergi kerumah tante Mira.

Hmmmm....,
Enaknya ngapain ya?.

Kulangkahkan kakiku keluar rumah.  Mataku melihat sekeliling berharap ada tukang makanan apa gitu lewat.  Duuh laper juga nih.

Kukunci pintu rumah seraya keluar gerbang,  maksud hati mau beli mie ayam diujung gang aja daripada nunggu yang lewat kelamaan.

Sesampainya disana tanpa sengaja aku melihat Kak Irgi.
Pingin banget nyapa,  tapi....,  ah ngak deh.

Aku langsung menyebrang jalan karena tukang mie ayam nya kebetulan ada disebrang jalan.  Kulewati Kak Irgi yang tengah berdiri disisi jalan, aku menoleh sih sedikit ke Kak Irgi.  Sampai aku nggak sadar kalau ada mobil yang hendak menabrakku.
Dengan cepat Kak Irgi menarik tanganku ketepian.

Kupeluk erat Kak Irgi,  mungkin saking syok nya. 
Kami terdiam beberapa detik.

" Kamu nggak papa kan Ra?."

Deg...,
Itukan suara Kak Irgi,  dia nanya aku,  benarkah?.

Kulepas pelukan Kak Irgi dan menatap wajahnya.
Kak Irgipun menatapku dengan wajah penuh kecemasan.

" Kak Irgi ingat aku?. "

Kak Irgi tersentak,  ia segera melepaskan tangannya dariku.

" Kak Irgi ingat aku kan?." Kucoba bertanya sekali lagi.

Kak Irgi langsung melayangkan pandangannya kearah lain.
Jujur aku penasaran,  Kak Irgi beneran udah ingat aku atau....,
Ah sudahlah.

Aku berbalik dan bermaksud kembali kerumah,  karena udah nggak mood juga untuk beli mie ayam.

_________________

Malam semakin larut namun mataku nggak juga bisa terpejam. Aku masih memikirkan kejadian tadi siang.

Aku merasa nggak salah dengar kok.  Aku dengar Kak Irgi nanya keadaanku.  Dan itu memang nyatakan.
Apa ingatannya beneran sudah pulih ya?
Gumamku dalam hati.

Kutarik selimutku hingga menutupi wajahku.
Mencoba memejamkan mataku perlahan.

________

Senin pagi

" Duh gw udah telat banget nh. "
Aku bergegas menuruni anak tangga, dan langsung menuju meja makan,  minum segelas susu.
" Papah mana mah,  Maura mau ikut sampai sekolah.? "tanyaku saat aku sudah ngak melihat si Papah pagi ini.

" Sudah berangkat 10 menit yang lalu katanya ada rapat penting jadi berangkat agak pagi," Jawab si Mamah.

Yaaahh

Duh gaswat nih bakalan telat deh kalau kayak gini caranya. Mana motor lagi ngadat.

" Ya udh aku pamit deh mah,  dah telat banget nh. " Ku salim tangan mamahku kemudian berlari kecil menelusuri gang rumahku.

Sampai diujung gang aku berhenti dan dengan penuh rasa cemas menunggu angkot.
Lima menit
Sepuluh menit

Duh nih angkot pada kemana sih,  gila aja kalau sampai nih lima menit lagi nggak dapet angkot,,fix deh aku mending bolos daripada kena hukuman.

Sebuah sepeda motor berhenti tepat didepanku. Dia memberi kode untuk aku naek keatas motornya. Aku masih belum mengenalinya karena dia pakai helm.

Whatever lah

Daripada telat tanpa pikir panjang aku naek keatas motor.
Dan sepanjang jalan kami berdua hanya terdiam.

Aku masih belum tau nih cowok siapa,  kalau Setra aku hapal benar motor,  helm bahkan jaketnya.  Nggak mungkin rasanya kalau nih cowok adalah Setra.
Tapi nih cowok kok tau ya arah sekolahku.

Setibanya didepan sekolah nih cowok menghentikan sepeda motornya tanpa berkata apa pun.
Ya aku turun dong daripada telat. Maksud hati ingin menyapanya tapi dia malah memacu sepeda motornya gitu aja.

Hmmmmm...,  makasih deh siapapun kamu.
Aku langsung berlari kedalam sekolah.

_____________

 Tentang Rasa (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang