# Bagian 5

484 35 15
                                    


Berita tentang bangunan yang terbengkalai itu runtuh langsung menyebar dengan cepat, bahkan semua orang membicarakannya, baik kalangan anak-anak sampai kalangan lansia.

Di ruangan yang temeram, seorang pria terlihat berpikir dan terus saja melihat foto dari siswa Seiryu, bahkan ia terkadang tersenyum sendiri mengingat kejadian kemarin. Mengingat bahwa ia berhasil mendapatkan informasi yang sangat penting dan sulit didapatkan itu, yaitu mengenai esper.

"Jika Aoi dan Megumi seorang esper, lalu Yoshio itu siapa? Bahkan data tentang anak itu tidak jelas, selain itu aku tidak melihat bahwa ia memiliki kekuatan, namun ada yang aneh ketika Megumi menyerang Yoshio dengan energi listriknya dan ia terlihat baik-baik saja, bahkan tidak terluka sedikit pun. Siapa dia sebenarnya?" pikir pria itu sambil melihat foto Yoshio, lalu beralih ke Aoi

"Dan gadis ini, aku merasa ada yang janggal dengannya. Ketika ia dipojokkan oleh Yoshio dengan kata-katanya, Aoi terlihat diam, tubuhnya pun juga bergemetar. Apa dia masih menyembunyikan sesuatu, atau memang dialah [Q]? Atau dia adalah anak buahnya [Q]? Tapi, tentang kematian agen Dazai, [Q] mengatakan bukan dia yang melakukannya, lalu siapa?" pikirnya lagi lebih keras.

"Ah, kalian semua membuat pekerjaanku jadi banyak dan menumpuk saja, beri keringanan sedikit kenapa? Seperti mengakui bahwa memang kalianlah esper, atau [Q] muncul dihadapanku sambil mengatakan 'Aku menyerah' dan agen itu semua mendadak mati karena keracunan makanan dengan begitu pekerjaanku jadi tinggal sedikit" katanya lagi lalu tertawa hambar.

"Tentu saja itu tidak mungkin, karena mereka bukanlah orang yang lemah maupun pengecut. Mereka adalah tentara baris depan yang diam-diam akan menyerangku yang tidak kenal kata mundur lalu menyerah. Mereka pasti akan melakukan sesuatu untuk itu. Aku yakin itu pasti. Dan untuk ketiga siswa ini, tentu saja mereka akan menjadi bonekaku sampai aku menemukan [Q], cepat atau lambat itu sudah pasti!"

!!!

"Ohayo Aoi-san, Megumi-san" sapa Yoshio riang

"O..ohayo Yoshio-kun" balas Aoi dan Megumi kikuk yang melihat kedatangan Yoshio.

"Jadi, kapan kalian akan menunjukkan buktinya padaku?" tanya Yoshio yang berganti nada jadi sinis, Megumi hanya melihat ke arah Aoi untuk meminta jawaban juga.

"Ketika liburan nanti akan aku bawa kalian berdua ke suatu tempat. Disanalah aku menyembunyikan buktiku." kata Aoi mantab, sedangkan Yoshio hanya mengangkat alisnya yang tampak tak yakin.

"Yoshio-kun, kumohon percayalah apa yang dikatakan Aoi-san" pinta Megumi

"Baiklah"

"Ohayo, Minna. Hari ini kita akan mengadakan ujian mendadak. Maaf kalau Sensei tidak memberitahu kalian sebelumnya karena ada rapat mendadak, apalagi sekarang lagi banyak kejadian. Dan sekarang apa kalian sudah siap untuk ujian?" tanya Kuro yang datang tiba-tiba dengan penuh semangat.

"EEEEE?!" kaget seluruh muridnya

Seluruh murid Kuro banyak yang tidak percaya, kenapa harus sekarang ujiannya, kenapa harus sekarang mereka menghadapi perang yang cukup sulit sekaligus mendebarkan. Beberapa murid Kuro ada yang kesal, ada juga yang santai, bahkan terlalu santai sampai-sampai ia tidak tahan lalu pingsan.

"Eh? Kenapa Yuri bisa pingsan?" tanya Kuro khawatir yang aslinya pasti ia sedang tertawa terbahak-bahak.

"Itu karena Sensei mengatakan ujian secara mendadak, bagaimana kalau nilai kami menurun? Bagaimana kalau kami banyak yang jatuh sakit? Apa Sensei mau bertanggung jawab?" salah satu muridnya mulai menentang Kuro, sedangkan Kuro hanya menyeringai.

"Akan saya tanggung akibatnya, selain itu, ini juga kesalahan kalian, kenapa kalian tidak belajar dari rumah? Itu artinya ini bukanlah kesalahan saya saja, melainkan kesalahan kalian juga" kata Kuro yang juga ikut melawan.

[No-Name]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang