# Bagian 9

388 33 7
                                    

Aoi terus saja berlari untuk mengejar pencuri itu, sesekali ia hampir terjatuh karena pencuri itu menjatuhkan benda-benda yang ada disekitarnya bahkan ia juga melempari Aoi dengan benda-benda yang mudah didapatkannya.

"Hey, tunggu dulu!" seru Aoi di sela-sela larinya

"Dasar aneh, mana ada pencuri yang mau menunggu musuhnya" balas pencuri itu

"Benar juga ya, kalau begitu aku tidak akan melawanmu, aku janji. Asalkan kau mau menceritakan apa permasalahanmu maka aku tidak akan melawanmu" kata Aoi lagi namun pencuri itu tetap saja terus berlari yang membuat Aoi semakin kesal.

"Kau tetap tidak mau ya, apa boleh buat" katanya lagi lalu berteleport sampai di depan pencuri itu yang membuat pencuri itu terkejut lalu terjatuh.

"Ternyata kau seorang perempuan ya?" tanya Aoi

"Seperti yang kau lihat, dan ternyata kau seorang esper ya?" tanya pencuri itu balik

"Seperti yang kau lihat juga" jawab Aoi santai.

"Yah, ini menarik sekali. Akhirnya aku bisa juga bertemu dengan seorang esper, aku kira hanya aku sendiri yang esper" katanya lagi yang membuat Aoi heran, namun seketika itu juga Aoi akhirnya mengerti.

"Kau seorang esper juga ya, kekuatan apa yang kau miliki?" tanya Aoi

"Kau ingin tau, kalau iya, lebih baik kita bertanding saja agar kau tau" jawabnya lalu tangannya mulai berasap dan mengeluarkan api merah, tidak hanya itu, di sekelilingnya pun ia juga sudah di selimuti api. Aoi yang melihatnya menatap kagum namun kekaguman itu seketika menghilang tatkala api itu mulai menyerang Aoi dan Aoi langsung refleks menghindari api itu.

WHUSH...

"Ha..hampir saja, kalau kena bisa-bisa aku jadi orang barbekyu nanti. Tapi yah, jika kau ingin sekali bertarung apa boleh buat, akan aku layani" kata Aoi dengan percaya diri yang membuat lawannya pun ikut percaya diri dan mulai menyerang.

Api itu terus saja di lempar ke arah Aoi namun Aoi tetap berhasil menghindarinya dengan teleport yang ia miliki sehingga membuat lawannya kesusahan. Ketika pencuri itu mengalihkan perhatiannya, Aoi menggunakan kesempatan itu untuk membawanya ke tempat yang cukup jauh agar tidak mengganggu orang lain dan juga agar tidak ketahuan massa.

"Kenapa kau membawaku kesini!" kesal pencuri itu

"Agar tidak ada yang tau kalau kita itu esper, selain itu juga agar orang lain tidak terluka" jawab Aoi polos.

"Bukan itu maksudku, tapi kenapa kau membawaku ke hutan seperti ini? Jika apiku terkena pohon yang ada disini bisa-bisa terjadi kebakaran besar! Apa kau tidak tau hal itu apa?" tanya pencuri itu kesal, sedangkan Aoi menatap di sekelilingnya dan yang dikatakan pencuri itu memang benar, bahwa mereka saat ini sedang berada di tengah hutan.

"Ups, aku lupa. Kenapa aku membawamu kesini ya?" tanya Aoi balik.

"Jangan tanya aku balik, dasar aneh. Maka dari itu, perempuan itu aneh dan sedikit merepotkan" jawab pencuri itu dengan sombong.

"Eto, maaf kalau aku menyela apa yang kamu katakan tadi. Tapi, kau sendiri kan perempuan, itu artinya kau juga aneh dan merepotkan, bukan?" kata Aoi dengan tampang wajah yang datar yang membuat pencuri itu salah tingkah.

"Ten..tentu saja aku tidak termasuk, semua perempuan itu merepotkan dan aneh kecuali aku" katanya lagi. "Yah, terserah kamu saja, tapi yang pasti kembalikan dulu tas itu" pinta Aoi sambil menunjuk tas yang masih di genggamnya.

"Tidak mau" jawab pencuri itu lalu mulai mengeluarkan apinya lagi dan menembak ke arah Aoi, namun Aoi berhasil menghindar dan sebagai gantinya pohon yang ada disana terbakar.

[No-Name]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang