Tap... tap...tap
"Hosh...hosh... Kalian berdua, tunggu dulu" panggil Aoi terengah-engah karena terus berlari-lari
"Kenapa juga kami harus menunggumu, dasar wanita jelek, weee'k" ejek dua anak kecil itu sambil menjulurkan lidahnya, lalu berhenti tiba-tiba.
Seorang anak kecil berkemeja biru mengejek Aoi lalu ia pun menunjuk ke arah Aoi yang lebih tepatnya ke rok pendek seragam sekolahnya.
Whuuss...
Angin kencang menerpa Aoi sehingga roknya terbang ke atas dan memperlihatkan pantsunya.
"Kyaa!" kaget Aoi sambil menutup roknya yang di terpa angin, sedangkan wajah dua anak kecil itu sekarang seperti kepiting rebus.
"Shiro," ucap mereka serentak, lalu tersenyum jahil.
"Awas kalian, dasar anak kecil hentai!" seru Aoi lalu berteleport ke tempat anak kecil itu dan menggenggam kedua tangan mereka.
"Waa!"
"Dapat juga kalian, sekarang kalian tak akan bisa lari lagi" kata Aoi senang.
"Onii-chan!" seru anak kecil yang berkemeja biru.
"Aku tau" jawab anak kecil berkemeja merah.
"Gomen, nee-san" ucapnya lalu tiba-tiba tubuhnya bersinar begitu juga dengan Aoi, setelah itu pun Aoi langsung terbang ke atas karena adanya grafitasi yang disebabkan anak kecil itu.
"Hei, tunggu kalian berdua!" seru Aoi yang masih berada di atas udara.
"Sudah, ayo kita kabur sebelum dia dataaang~?!" kaget mereka karena terhenti melihat Megumi sudah berada di hadapan mereka.
Slaash...
Pelindung listrik itu pun kini mengelilingi kedua anak kecil itu, mereka mulai tampak ketakutan, sedangkan Aoi sudah berada di bawah dengan selamat.
"Haah, mau lari lagi, silakan saja jika kalian ingin gosong karena melewati pelindung listrik ini" kata Aoi sombong.
"Seharusnya kau memberitahuku lebih dulu, jadi aku bisa membantumu Aoi-san" kata Megumi sedikit kesal.
"Gomen Megumi-san, aku sebenarnya tidak mau merepotkanmu, lagian berhasil juga kan? Dan Arigatou ne Megumi-san" ucap Aoi tulus, 'Tidak Aoi-san, seharusnya akulah yang berterima kasih' batin Megumi.
Tak lama kemudian, seseorang datang dengan senyuman yang cukup mengerikan sambil membawa tas yang cukup besar.
"Yo..Yoshio-kun?" kaget Aoi, lalu matanya menuju ke arah tas yang dibawa Yoshio.
"Hmm, kalau boleh tau, apa isi tas mu?" tanya Aoi
"Dan juga bagaimana kau mengetahui keberadaan kami?" tanya Megumi
"Penasaran dengan isi tasku? Isinya hanya pisau, senapan api, lalu perlengkapan untuk membunuh esper. Selain itu, aku mengetahui keberadaan kalian ketika ujian, aku melihatmu tersenyum sendiri, tentu saja bagi kami hal yang sekecil itu bisa menjadi petunjuk. Nah, kan sekarang sudah ada dua esper baru lagi nih, boleh ku BUNUH?" tanya Yoshio dengan penuh penekanan di kata bunuh dan mulai menghampiri dua anak kecil yang terkurung itu.
Aoi pun langsung maju ke depan dan menghalangi langkah Yoshio lalu menatapnya tajam.
"Siapa pun esper yang kutemui akan aku lindungi dan mencari bukti bahwa mereka juga tidak bersalah" halang Aoi yang membuat Yoshio kesal, sedangkan kedua anak kecil itu menatap terharu.
"Dialah yang kita cari, nii-chan" kata anak kecil berkemeja merah itu, seketika itu juga pelindung listrik itu menghilang.
"Apa maksud kalian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[No-Name]
Fiksi IlmiahBerita yang menggemparkan, seorang pembunuh yang sulit ditemukan dan seorang hacker yang sulit dilacaki melanda di daerah Yokohama. Seorang pembunuh profesional yang dijuluki [No-Name] dan sampai sekarang masih belum ditemukan dimana keberadaan [No...