# Bagian 8

372 29 0
                                    

Sudah beberapa hari ini mereka ujian, dan saatnyalah pembagian rapor. Hasil rapor mereka sangat memuaskan bahkan bisa dibilang kelas yang di ajari oleh Kuro lah yang mendapatkan nilai tertinggi dari setiap kelas. Selain itu, mereka memiliki kontestan untuk memperebut juara no.1.

Hasil ujian :

1. Aoi Satsuki

1. Yoshio Takahiro

1. Megumi Kaga

Tiga finalis inilah yang berhasil menduduki peringkat pertama, sehingga mereka terus saja memperebutkan kursi sang No. 1

"Sudah kuduga, akulah yang juara 1, kalian berdua ngalah saja" kata Yoshio dengan percaya diri.

"Bukan kamu Yoshio-kun, tapi Aoi-san yang juara 1, buktinya nama dia yang pertama dan bukan namamu" sanggah Megumi

"Tidak apa-apa Megumi-san, lagian kita kan sama-sama mendapat nilai tertinggi sehingga sulit untuk menentukan siapa yang juara 1 nya" kata Aoi dengan bijak, yang aslinya dia sangat gembira dengan nilainya walaupun sama dengan kedua temannya itu.

"Yah, apa boleh buat, kali ini kita seri. Untuk yang berikutnya, tidak akan ada kata seri lagi. Dan juga Aoi, ingat janjimu, jika tidak kau buktikan maka...-" Yoshio sambil menunjuk Aoi dengan angkuh, lalu tangannya bergerak ke arah lehernya dengan menandakan 'Kau akan mati di tanganku'.

Hanya dengan isyarat tangan Yoshio, Aoi langsung mengerti. Ia memang sudah berjanji, dan saat liburan inilah dia harus membuktikannya, hanya saja ia juga yakin bahwa perjalanan kali ini tidak akan mudah.

!!!

"Selamat untuk kalian semua, karena berhubung liburan kita cukup lama, maka luangkanlah waktumu sebaik mungkin dengan membuat banyak kenangan"ucap Kuro dengan sangat bijak sehingga meninggalkan kesan yang baik bagi murid-muridnya yang terasa melayang diatas langit.

"Tapi karena setelah libur kita masuk lagi kalian akan diberikan pelajaran baru dan tentu saja lebih sulit. Selain itu, saya tetap akan menjadi walikelas kalian, jadi selamat berlibur." Dan detik itu juga Kuro menjatuhkannya dengan angin yang kuat sehingga semua muridnya menatap Kuro dengan kesal sedangkan Kuro hanya memasang tampang yang tak bersalah karena menurutnya itu adalah kenyataannya.

"Hai' Kuro sensei. Kami pasti akan menikmati liburan kami ini"ucap Aoi optimis sedangkan Megumi mengangguk setuju.

"Baguslah" jawab Kuro senang karena masih ada muridnya yang tetap optimis dan berpikir positif terhadapnya.

Selain itu, Kuro pun memberikan amanat buat semua muridnya dengan semangat walaupun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya ia tetap melakukannya. Setelah itu semuanya pun pulang ke rumah masing-masing.

!!!

Keesokan paginya, Aoi baru saja hendak keluar untuk membeli sarapan namun ketika ia membuka pintunya.

"WUAAA!" kaget Aoi melihat Yoshio dan Megumi tepat di hadapannya.

"Sudah cepat, tidak perlu pakai kaget segala, kau harus menunjukkanku buktinya agar aku tidak membunuhmu" kata Yoshio tak sabaran.

"Apa! Jangan bunuh Aoi nee-chan, nee-chan tidak bersalah. Jika Zen yang bersalah maka hukum saja Zen, tapi jangan bunuh Kaze dan nee-chan" pinta Zen yang tiba-tiba datang dari belakang dan langsung sujud tepat di kaki Yoshio yang membuat Yoshio sedikit risih.

"Zen, tegakkan kepalamu, kamu seorang pemimpin untuk masa depan, jangan menundukkan kepalamu kepadanya. Bukankah nee-chan sudah katakan bahwa nee-chanlah yang akan melindungi kalian. Jadi Zen, tegakkanlah kepalamu. Selain itu, ketika Zen dan Kaze sudah besar nanti, lindungi nee-chan ya! " bujuk Aoi yang langsung nurut dengan perkataan Aoi. "Baiklah nee-chan" jawab Zen, sedangkan Kaze yang mendengarnya juga mengangguk tanda mengerti.

[No-Name]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang