10

1.2K 57 3
                                    

Claire suka pada Zoey, tapi Zoey tidak tahu.

Zoey suka pada Livia, tapi Livia tidak tahu.

Jade dan David? Abaikan sajalah.

Claire sedang tidak bersemangat hari ini. Ia merasa ada keganjalan. Pikirnya, Livia membuatnya menjadi bertambah.

Karenanya, Zoey menjadi jauh dengan Claire. Claire makin benci dengan Livia, padahal kan Livia teman baiknya di antic.

"Hey, Claire, apa kau keberatan jika aku pergi duluan?" Ucap Livia. Claire tidak menoleh dan masih pura-pura tidur. "Okay, kupikir kau sedang lelah. Kalau begitu, aku pergi," final Livia lalu menutup pintu asrama.

Setelahnya, Claire bangun. Merapikan rambutnya. Claire melihat ke arah cermin, matanya sembab, dia habis menangis semalam.

Setelah itu, tangisnya pecah lagi.

Claire sedih. Sedih karena ia pikir cintanya sudah ditolak duluan oleh Zoey.

***

"Hey, Liv," sapa Zoey. Zoey berlari kecil mendekati Livia. Mencoba menjajarkan langkah kakinya dengan Livia.

"Tumben sendiri? Claire mana?" Tanya Zoey. "Dia masih tidur," Livia mencoba berjalan lebih cepat.

Zoey masih mengikuti Livia, "sebentar lagi liburan musim panas, ya?" Zoey mencari topik.

Olivia mengangguk. Dia memberikan respon singkat agar Zoey cepat menyerah terhadap dirinya. Tapi ia salah, Zoey masih mencoba berbagai rencana.

"Hm, jadi, ada rencana musim panas?" Zoey melirik Livia.

"Aku sibuk," final Livia kemudian pergi ke toilet wanita. Zoey berhenti, tidak mungkin, kan, kalau Zoey ikut masuk ke sana?

***

"Fuuh," Livia mengambil nafas. "Akhirnya, aku bebas!" Livia bergumam. Ia melihat pantulan dirinya di depan cermin, melihat liontinnya yang juga bercahaya.

Apa yang membuat Zoey tertarik padaku? Pikirnya.

Tapi otak Livia buntu, ia tak dapat berpikir lebih lanjut karena kelas akan dimulai.

Saat itu, seorang mahasiswi juga masuk ke dalam toilet. "Hei," Livia memanggil. "Di luar ada orang yang pakai hoodie abu-abu? Celana jeans hitam?" Tanya Livia.

Perempuan itu mengangguk. Ternyata Zoey mengikuti Livia hingga ke toilet! Dan sekarang Zoey malah menunggunya.

Bagaimana ini? Gumam Livia dalam hati.

Livia berpikir. Tapi kalau dipikir lagi, toh mereka juga akan masuk di kelas yang sama. Guru yang sama pula, Mr. Janchkin. Dan itu membosankan.

Livia memutuskan untuk keluar dari toilet. Di sana ia mendapati Zoey sedang bersandar di dinding samping toilet wanita. "Sudah?" Tanya Zoey.

Livia mengangguk.

Livia dan Zoey sekarang berjalan menuju gedung satu, kelas psikologi. "Hey," Sapa Livia. Zoey menoleh ke arah Livia. "Kenapa mengikutiku?" Livia menanya tanpa ragu.

"Karena kita di kelas yang sama," jawab Zoey. "Oh," Livia terkadang merasa aneh. Dia merasa kalau Zoey menyukainya tapi, apa itu cuma perasaan Livia semata?

Apa Livia hanya emosional?

***

Zoey duluan masuk kelas, lalu di susul oleh Livia. Betapa kagetnya Livia setelah melihat sahabatnya itu telah duduk manis di kursinya.

You're BloodWhere stories live. Discover now