Orang Ketiga?

532 35 4
                                    

Hidup memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Penuh perjuangan, lika-liku kehidupan yang akan membuat insan jatuh bangun menghadapinya. Apapun itu, yakinlah bahwa segala perkara akan memberikan jalan.

Serumit apapun perjalanan hidup, renungkanlah. Banyak hal yang bisa mewarnai perjalanannya.

Termasuk perasaan dengan cinta.

Perasaan dan cinta. Apa itu?
Hal yang tak bisa menyangka akan kehadirannya.

Bisa tiba-tiba.

Ataupun terencana.

"Cuma berdua aja?" tatapan Chelsea menyelidik.

Jawaban Bagas hanya terkekeh.

"Ya enggak lah sayang"

"Kan ada mang Ujang" tambah Bagas seraya mengulurkan tangannya untuk mengajak Chelsea pergi.

Mang Ujang adalah laki-laki paruh baya yang selalu membantunya ketika Bagas di Jakarta. Membantu pekerjaan rumah dan segala keperluan Bagas selama di Jakarta. Walaupun Bagas tinggal di hotel, tapi mang Ujang selalu mengikutinya.

Chelsea bernapas lega. Pikiran buruknya lenyap sudah dengan pengakuan Bagas.

"Syukurlah"

Sebelah alis Bagas terangkat. Tingkah menggodanya kembali kambuh.

"Kenapa? Berdua kan bisa langsung halal neng" ucap Bagas menggoda.

"Bagaasss!!!"

                             ******

Sheryl Samantha: hello

Jesslyn: hello(2)

Agatha Chelsea: hello(3)

Sheryl Samantha: kalau dingin" bgni enaknya apaan ya

Jesslyn: minum kopi

Jesslyn: mkn mie

Jesslyn: dudukin kompor wkwk

Agatha Chelsea: liat mantan sm doi haha

Sheryl Samantha: kalau liat adegan drama korea gmn

Jesslyn: hufftt

Agatha Chelsea: hufftt(2)

Sheryl Samantha: yg adegannya itu smbil hujan"n gtu

Sheryl Samantha: uuuhhh cocwiiittt

Sheryl Samantha: rela brkorban dan sling mengungkpkn perasaan haduhhh

Chelsea mengerutkan keningnya bingung. Seolah perkataan Sheryl dapat membaca kisahnya hari ini. Apa semua di dunia ini hanya kebetulan belaka?

Satu hal yang membuat Chelsea yakin degan opininya. Kejadian tempo hari.

"Mau makan apa?" Chelsea melirik-lirik ke deretan gerobak yang ada di sekelilingnya. Mereka, Chelsea, Sheryl dan Jesslyn sedang berkeliling menelusuri jalan yang ada di lingkungan sekolahnya. Yang kebetulan tiga sejoli itu sedang melakukan persiapan acara pensi yang akan di adakan lusa.

Mereka mempersiapkannya hingga malam hari karena pekerjaan yang masih menumpuk.

"Gue bingung mau makan apa" Sheryl mulai angkat bicara.

"Jess, mau makan apa?" Chelsea melirik Jesslyn yang terus terdiam tidak menanggapi.

"Ngikut aja gue" ucapnya acuh.

"Chels Chels!" Sheryl menepuk-nepuk lengan Chelsea.

"Hmm" Chelsea tak menoleh. Ia masih sibuk dengan acara memilih makanan yang akan mengisi perit keroncongannya.

Grandpa And GrandmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang