Sepulangnya dari meeting tepatnya pukul tiga sore Chelsea langsung membanting tubuhnya untuk merasakan empuknya kasur king size miliknya.
Dengan mata yang terpejam, Chelsea meraba tas selempang yang ada di sampingnya. Walaupun terpejam, Chelsea belum terlelap tidur hanya untuk mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang terasa remuk.
Setelah merasa handphone-nya ada di genggaman, Chelsea membuka matanya segera.
Terlihat satu pesan yang belum ia buka.
Chelsea berdebar penuh harap.Klik!
Sheryl Samantha
Chels, jangan lupa jam jam empat gw tunggu!Chelsea mengernyit heran. Ia lupa dengan janji itu karena terlalu terlena dengan melepas penat. Bugh! Suara bantingan handphone Chelsea yang dibanting asal ke atas bantal.
Pikiran Chelsea masih belum tenang. Pesan yang dikirimkannya kepada Bagas belum juga mendapat balasan, dibaca juga belum.
Chelsea meraba kembali handphone yang ia banting beberapa menit lalu, ia segera menon-aktifkan dan membantingnya kembali ke tempat semula.Chelsea kesal saat ini!
Selalu begitu, membuatnya khawatir!Mengapa wanita selalu peka terhadap perasaan?
*****
Toktoktok....
"Chels!!""Iya mih?"
Chelsea mengerjap kaget dengan keterkejutannya.
"Ada Sheryl di depan!""Haaa??!!" mata Chelsea melotot. Bagaimana ia bisa lupa dengan janjinya?
Chelsea mencari-cari keberadaan jam wekernya, ia terkejut bukan main. Ini sudah pukul 16.30!"Iya mih, nanti aku turun"
"Jangan lama-lama Chels"
"Iya mamih" jawab Chelsea malas.
Chelsea bangkit dari ranjangnya. Sangat malas untuk melakukan aktifitas apapun, termasuk memenuhi janjinya kepada Sheryl.
Tap
Tap
Tap
TapLangkah Chelsea berhenti di ujung tangga paling bawah. Ia sudah menangkap sosok Sheryl yang sedang menunggunya dengan wajah gusar.
Sheryl menoleh ke arah Chelsea dengan tatapan tajamnya, seolah mengisyaratkan 'gue lumutan nungguin lo!'
Chelsea terkekeh melihat tatapan tajam milik Sheryl.
"Gue nggak jadi ikut! Capek banget!" cengir Chelsea tak berdosa.
Wajah Sheryl menegang, sambil melotot tajam. Seenak jidat lo! Pikir Sheryl jengah.
"Yaudah gue berangkat" pamit Sheryl malas. Ia sangat malas meladeni kelakuan Chelsea. Sheryl menunggunya lama di tempat yang mereka janjikan. Tapi batang hidungnya belum juga terlihat, dengan terpaksa Sheryl menyusulnya ke rumah Chelsea. Sesampainya di rumah Chelsea, dengan seenaknya Chelsea mengambil keputusan untuk tidak jadi ikut. Huhhh, tentu kesal bukan?
Menyebalkan!
Sheryl bangkit dari duduknya untuk segera pergi. Langkah kedua Sheryl terhenti dengan panggilan mamihnya Chelsea- Theresia.
"Mau kemana Sheryl?" tanya mamih Chelsea dengan tangan memegang piring yang berisikan cup cake coklat.
"Eh, Sheryl mau pamit tante" ucapnya sopan. Sheryl mengubah raut wajahnya menjadi berseri, padahal awalnya ia menekuk wajah imutnya itu.
"Jangan pulang dulu. Tante bikin cup cake, kamu cobain dulu yaa?"
Sheryl tersenyum kikuk. Dipandangnya Chelsea yang masih berada di ujung tangga, dan mendapat balasan kedipan mata dari Chelsea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandpa And Grandma
Fiksi RemajaBukan sebutan dari keturunan. Melainkan sebutan kasih sayang ikut mewarnai cerita mereka yang panjang. Akankah menjadi kenyataan sesuai dengan harapan? Atau terkubur bersama kenangan? #ChelGas #BagasRan #AgathaChelsea