Kecemburuan memang mudah untuk datang. Tetapi sulit untuk menghilang.
"Ada apa sayang" Bagas menyembul dengan handuk yang masih di kepalanya.
Chelsea menyambut kedatangan Bagas dengan mendelik tajam.
"Bagus banget!" Chelsea tersenyum miring. Hatinya menggebu-gebu untuk meluapkan amarahnya.
Bagas menerjapkan matanya melihat ekspresi gadis yang di depannya.
Matanya berganti arah tepat ke samping Chelsea. Alis Bagas menyatu mencoba menerawang tentang wanita di samping Chelsea yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
Decakan sinis terdengar dari mulut Chelsea yang berniat untuk menyindir Bagas. Gemuruh di dadanya ia tak tahu maksudnya. Yang ia tahu hanyalah gemuruh memburu kesal kepada Bagas.
"Hebat yaa! Terusin aja sampe mampus" nada bicara Chelsea menggeram tanda ia kesal.
"Apa sih Chels?" Bagas bingung dengan ucapan Chelsea yang ambigu.
"Cihh pura-pura" desis Chelsea tajam.
"Apa sih Chels? Jelasin dong" geram Bagas frustasi.
Mata Chelsea menyipit menyelidik.
"Kamu punya hubungan kan sama dia! Jangan pura-pura nggak tau!" tunjuk Chelsea ke arah wanita di sampingnya.
"Apa?!! Aku nggak kenal dia Chels" Bagas mengacak rambutnya.
"Pinter bohong yaa?" sindir Chelsea.
"Dia bu-"
"Diam kamu!" Bagas memotong ucapan wanita di samping Chelsea.
Bagas sangat geram dengan tingkah Chelsea yang tak pernah mau mendengarkan penjelasannya.
"Jangan ngambil keputusan tanpa dengerin penjelasan Chels" Bagas mulai geram dengan keadaan.
Mata Chelsea menyipit ke arah Bagas. Detik berikutnya berganti dengan tatapan meremehkan.
"Masih bisa bijak mas? Setelah bukti ada di depan mata" Chelsea melipat tangannya di depan dada. Detak jantungnya memburu dan matanyanya enggan melihat ke arah Bagas.
"Dia bu-"
"Ini ceweknya kan? Buktinya udah ada kan? Tunggu apa lagi sekarang?" Chelsea menyela omongan wanita di sampingnya
"Kamu ngomong apa sih Chels?" Bagas mulai jengah dengan ucapan Chelsea tak bisa dimengerti. Tuduhannya seperti ambigu bagi Bagas. Karena Bagas tidak tahu menau tentang wanita di hadapannya.
"Sekarang lo ja-"
BRAKK
Semua mata tertuju pada sumber suara.
Terlihat sepasang kekasih yang sedang bermesra-mesraan saling bergandengan membuka pintu appartement-nya.
"Maaf salah orang"
Chelsea melongo dengan ucapan wanita di sampingnya yang sekarang telah berlalu untuk menghampiri sepasang kekasih yang tadi membuka pintu sambil bergandengan.
Oh ini hanya kisah perselingkuhan.
Chelsea menggaruk tekuknya yang tak gatal untuk menghilangkan rasa canggung juga rasa malunya kepada Bagas yang sekarang sedang memainkan alisnya naik turun.
"Dia tadi bilang apa?" mata Bagas menyipit pura-pura tak mendengar apa yang sudah diucapkan wanita tadi. Telunjuknya ia mainkan di keningnya hanya untuk pura-pura mengingat dan menerawang.
"Tadi dia ngomong apaan sih? Aku nggak denger Chels?" dusta Bagas sambil senyum-senyum menggoda.
Wajah Chelsea merona seketika. Ia malu, sangat malu dibuatnya. Chelsea mengutuk dalam hatinya atas tindakan yang tak pernah ia pikirkan lebih dulu. Yang tak pernah menerima alasan apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/94378169-288-k894902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandpa And Grandma
Teen FictionBukan sebutan dari keturunan. Melainkan sebutan kasih sayang ikut mewarnai cerita mereka yang panjang. Akankah menjadi kenyataan sesuai dengan harapan? Atau terkubur bersama kenangan? #ChelGas #BagasRan #AgathaChelsea