"Disini ada dua kamar, yang cewek di sana. Cowoknya disini."
Mino mengatur pembagian kamar. Mereka tiba di salah satu vila kenalan Mino. Setelah sulit meminta izin pada Dara karna Mino masih dalam masa hukuman, eh Jiyong malah memberi izin. Akhirnya mereka tiba di Villa jam 9 malam.
Jisoo, Ocheu dan Irene segera pergi menuju kamar mereka.
June dan Bobby membawa bahan-bahan untuk makan menuju dapur, iya bobby yang itu. Teman sekelas Jisoo, yang sering pecicilan bareng Jisoo. Planningnya tadi Jisoo mengajak Jennie tapi Jennie ada acara keluarga, terpaksa Jisoo mengajak Bobby ya walaupun dengan tatapan maut sang abang, Jisoo gak peduli.
Mino bersender pada sofa santai, dia capek. Menyetir malam 3 jam perjalanan butuh fokus dan konsentrasi tinggi. Dia mau tidur sebentar. Mereka membawa mobil satu, Rubicon kesayangan Mino yang lama gak dia pakai.
Awalnya Bobby sempet gak percaya kalau Mino - Jisoo kakak beradik, Bobby malah ngira mereka pacaran. Irene yang baru tau tadi pagi sih juga sempet ngira mereka pacaran. Mino gak minta Irene dan Bobby buat tutup mulut akan status sosialnya, tapi mereka berdua cukup ngerti akan wilayah privasi Mino dan Jisoo.
"Kalian istirahat dulu aja, ntar gue bangunin kalo makan malamnya siap." Irene yang sehabis berganti pakaian santainya segera menghampiri June dan Bobby yang sedang menata bahan makanan di dapur.
"Kakak ipar terbaik," June mengacungkan jempolnya memberi tanda terima kasih pada Irene.
"Kakak kelas panutanquu, gak mau dibantuin nih kak??" Bobby modus-modus dikit ke Irene.
"Elah gak usah, gue bisa masak sendiri!!" Irene tertawa kecil.
Bobby dan June beranjak pergi ke kamar mereka, sedangkan Irene bersiap akan memulai acara masak memasaknya.
"GOD gue kira siapa??!!" ,Irene kaget ketika tiba-tiba Mino sudah berada di sampingnya.
"Haus, bikinin kopi!"
"Jangan ngopi, lo minum isotonik aja terus tidur. Ntar gue bangunin kalo masakan gue udah siap."
Mino nurut aja, tapi dia gak jadi tidur malah ngeliatin Irene yang sedang masak.
"Lo itu persis mama gue," ujar Mino setengah berbisik.
"Haha mirip darimananya?" Tanya Irene yang denger desisan Mino sambil menggoreng beberapa nugget dan sosis.
"Senyum lo,"
"Cantik dong gue, tante Dara kan cantik banget." Canda Irene.
"Emang!" Mino berkata cuek.
Muka Irene memanas.
"Gue bisa bantu apa? Biar lo juga cepet istirahat," Mino mengajukan diri membantu setelah suasana tiba-tiba berubah canggung.
"Ehmm, itu sup nya lo angkat taruh di meja makan."
Mino nurut aja disuruh Irene, dia yang tadinya capek terus ngelihat Irene masak sendirian jadi gak tega :(
Akhirnya makan malem udah siap, Mino sama Irene ngebangunin bocah-bocah yang lagi istirahat. Setelah makan malam mereka malah pada gak mau tidur.
"Ini uda malem terus mau ngapain kalo gak tidur?" sewot Irene. Jam emang udah nunjukkin pukul 23.40
"TOD kuy," Ocheu ngasih usul.
"Yok," Jisoo setuju.
"Call." Bobby ikutan setuju.
"Siapa takut." June tertantang.
Irene melengos lainnya halnya Mino yang cuma diem aja, tersera bocah-bocah ini dia gak peduli.
"Bang pokoknya lo kudu harus wajib ikutan!!!" Jisoo ngerengek lagi. Mino mau luluh tapi dia inget cewek yang tadi masak pasti lagi capek-capeknya.
"GAK! tidur semua. Udah malem!!!" Ultimatum Mino gak mau dibantah.
Semuanya langsung nurutin perintah Mino. Serem anjir. Jisoo juga paham sih abangnya pasti capek.
Mereka uda pada balik ke kamar masing-masing, kecuali Mino. Dia gak biasa tidur jam segini, walaupun capek tapi matanya susah merem. Dia nyalain tv dan nonton film yang lagi main.
Udah jam 1 malem tapi mata Mino masih terjaga. Dia lagi nonton film India. Judulnya Kal Ho Na Ho. Film yang lain jelek jadi dia nonton film ini aja lumayan bisa nonton kecantikan Pretty Zinta.
"Lah anying nonton India!!!" Irene memekik tertahan.
Mino menoleh ke asal suara yang berada di dapur, "berisik lo, balik tidur aja sana!"
Mino mengusir Irene.
Irene yang gak peduli usiran Mino justru ikutan duduk dan menonton disamping Mino.
"Apa?!" Reaksi Mino ketika Irene nyodorin segelas coklat panas.
"Bacot! Minum aja." Sewot Irene.
Mino terkekeh geli kalau udah berhasil bikin Irene sewot.
"Ya gue kan takut kalau misal lo kasih sianida gimana??" Mino menggoda Irene lagi.
"Ide bagus, kapan-kapan aja!"
"Haha," Mino menowel pipi Irene. "Lo kalau galak sumpah lucu banget."
Reflek Irene makin menggembungkan pipinya.
"Haha tidur sana lo, capek gitu abis masak."
"Lo tidur juga gih, capek gitu abis nyetir." Irene membalik perkataan Mino.
Mino yang emang dari awal gemes liat kelucuan cewek polos ini, mengusap rambut Irene lembut.
"Mau gue nina boboin gak biar tidur?"
**Seketika Ambyaaarr hati Irene
Seambyar pretty zinta yang falling in love ke shahrukhan di kal ho na ho.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE BELONG TOGETHER
Hayran Kurgu[BEBERAPA PRIVATE] "Lah lo masih BISA ngomong ya" - IRENE "Berisik!!" - MINO