"BANG ! Bangun ! cepetan!!. Kamu nanti telat!!"
Pagi ini apartement sederhana Mino rame karna ocehan Dara. Semenjak ruko Dara mulai di renovasi dan rumah lama mereka masih ada yang mengontrak, Mino menyuruh mama dan adiknya tinggal sementara di sini.
Dara dan Jisoo tidur di kamar Mino, sedangkan Mino tidur di ruang santai.
Rencananya Dara akan membuka butik, karna di Singapura dia punya dua outlet bersama sahabatnya maka dia ingin membuka cabang di sini. Barang-barang branded dan limited edition adalah pasar utama Dara.
Mino yang baru tertidur 3 jam malas membuka matanya. Tapi teriakan Mamanya benar-benar menyeramkan.
"Udah ma biarin, walaupun abang telat abang mah kebal hukuman. Gosipnya juga mah abang ini jarang masuk kelas!!" Lapor Jisoo yang sedang sarapan pada Dara.
Mino yang mendengar Jisoo laporan sama mamanya, bangun terduduk dan segera berdiri ngibrit ke kamar mandi sebelum mamanya mulai mengamuk.
"YAK MINO RADIT BASWARA,"
Ini sudah tiga hari sejak kejadian di rumah papanya, dua harikemarin Jisoo dan Mino gak masuk sekolah karna papa mereka ngebet pengen ketemu mama.
Alhasil mereka berdua menjadi pendengar setia antara mama dan papa yang sedang berdebat. Kadang mereka menengahi bila perdebatan itu cukup alot.
Jiyong menginginkan mereka tinggal bersama. Tapi Dara tidak sudi tinggal di rumah yang ada jejak-jejak tertinggalnya si ular Daum. Lagian Dara juga berpikir, dia dan Jiyong bisa dikatakan sudah berpisah 12 tahun silam otomatis pernikahan mereka walaupun masih sah di mata hukum tapi tidak untuk di agama.
Maka dari itu Dara butuh waktu. Butuh waktu untuk mencerna kebenaran-kebenaran yang baru terkuak.
Masalah Daum sudah teratasi, orang suruhan Mino dalam waktu singkat bisa mengumpulkan banyak bukti kuat untuk menjebloskan Daum ke penjara.
15 menit Mino selesai dan bersiap berangkat ketika tidak menemukan Jisoo di meja makan.
"Lah Jisoo mana maa?" Mino bertanya pada Dara yang sedak mengoleskan roti untuk sarapan Mino.
"Uda berangkat naik gojek online. Lagian sekolah kalian deket dari sini!" Dara mencibir. "abang emang kebal hukuman ya?!"
Mino hanya mengangguk polos. "Ketua yayasan itu temen papa ma, om Taeyang. Mino emang jarang masuk kelas, tapi nilai Mino masih stabil kok ma. Mino juga gak nakal, anak-anak aja yang nganggep Mino berandal."
"Hm Taeyang, kayaknya mama kenal. Mulai sekarang jadi murid SMA yang normal bang. Jangan sibuk kerja, sebenernya mama nentang kesepakatan kamu sama papa kamu itu. Apa-apaan sih!!!"
Mino diem aja kalau udahDara mengomel, bukan karna Mino cuek tapi takut kena semprot mamanya itu.
"IYA MA IYA MINO BERANGKAT YA," mino bergegas mencium pipi kanan Dara dan pergi.
"Gila, mama kalau tau gue ngerokok sama pernah berantem gimana ya?!" Monolog Mino.
**
"Woey kadas kurap, tumbenan ngelas," Piyo setengah kaget liat penampakan Mino duduk cakep sebelum kelasnya bu Lidya mulai.
"Mana aja lo nyet, kemaren ada hiphop underground di taman slamet. Hadiahnya lumayan gede. Lo gue chat gak nanggap dih!!" Ujar Sehun sewot.
Status Mino yang anaknya Jiyong Baswara di sekolah ini emang gak ada yang tau tak terkecuali dua sobatnya ini. Yang mereka tau itu Mino hidup sendiri dan kerja secara online.
Ya walaupun mereka berdua dari keluarga berada mereka tidak melihat status sosial Mino.
Mereka pernah mikir si Mino ini hacker profesional. Tapi dugaan mereka meleset. Dan Mino ngaku ke teman-temannya kalau dia adalah gamer profesional.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE BELONG TOGETHER
Fanfiction[BEBERAPA PRIVATE] "Lah lo masih BISA ngomong ya" - IRENE "Berisik!!" - MINO