"Eonnie... Selamat pagi!!" ucap seseorang yang dia yakin Tzuyu. Sana menggeliat, menguap."Pagi juga Tzuyu.. Pukul berapa sekarang?" tanya Sana masih mengantuk. Tzuyu tersenyum melihat tingkah Sana, lalu dia menarik tangan Sana untuk bangun.
"Eonniee.. Sudah jam 05.00... Ayo eonnie!! Nanti telat sarapan.." Tzuyu menarik lebih kuat tangan Sana yang bersikukuh ingin tidur lagi. Akhirnya Sana menyerah, Tzuyu adalah orang yang paling rajin. Orang yang paling susah sekali dibangunkan adalah Chaeyoung dan Dahyun. Kalo bukan Nayeon yang membangunkan, mereka bisa tidur sepanjang hari.
Sana masih tertawa sendiri jika mengingatnya. Waktu itu adalah hari pertama sekolah, mereka semua sudah selesai sarapan dan siap bergegas ke sekolah. Namun, Dahyun dan Chaeyoung belum juga muncul. Tzuyu dan yang lain sudah mencoba membangunkan mereka berdua, tetap saja mereka hanya bergumam 'lima menit lagi'
Sampai akhirnya Nayeon yang membangun mereka."Kalian berdua!! Bangunnn!!!" teriak Nayeon di kamar Chaeyoung dan Dahyun. Mereka hanya menunjukkan kelima jari mereka. Karena geram, Nayeon mengambil air dan mencipratkannya ke muka mereka.
"Duh!! Jangan... Dingin tahu!!" teriak Dahyun masih menutup mata.
"Makan tuh dinginn!!!!" teriak Nayeon.
"Ihh!!! Berisik banget Mbok Nayeon!!" sergah Chaeyoung tak sadar. Habis kesabaran Nayeon, dia segera memukul kedua bokong mereka dengan buku fisika yang amat tebal. Mereka pun terbangun, berlari menuju kamar mandi, takut Nayeon marah lagi.
"Eonnie kenapa ketawa sendiri?" tanya Tzuyu melihat kelakuan Sana.
"Ingat sama kejadian Nayeon vs Chaeyoung dan Dahyun. Hehe.. Lucu!! Beraninya Chaeyoung nyebutin Nayeon Mbok Nayeon." Sana masih tertawa, Tzuyu yang mendengarkan ikut tertawa.
"Kalian berdua!! Kenapa tertawa? Ada yang lucu?" tanya Nayeon saat mereka sampai dimeja makan.
"Ingat kejadian N vs C&D.. Hehe." jawab Tzuyu. Mendengar kata kata Tzuyu, Chaeyoung dan Dahyun saling tatap ngeri. Nayeon ikut tertawa.
"Aduh... Sudah kau!! Chaeyoung dan Dahyun bisa mati ketakutan nanti!!" Nayeon melirik Chaeyoung dan Dahyun.
Mereka sarapan bersama. Saat selesai sarapan, mereka cepat cepat berangkat menuju halte bus yang tak jauh dari rumah mereka.
"Eonnie.. Obat." Tzuyu mengingatkan Sana, Sana terkekeh. Dasar ceroboh. Pikirnya.
"Gomawo Tzuyu." jawab Sana tersenyum.
***
Di dalam bus."Aku bingung kenapa ada orang yang mau pindah ke neraka itu?" ucap Momo, mereka semua mengangguk. Menurut mereka, sekolahnya adalah neraka yang amat menyeramkan.
"Mungkin dia dirasuki arwah guru.." ucap Dahyun asal. Mereka semua tertawa, Sana menatap jalanan lewat jendela. Dia mengantuk, matanya mulai terpejam.
Sana berlari, sekarang dia tak tahu berada dimana.
"Eomma!!! Appa!!!! Tzuyu, Nayeon-eonnie, Dahyun... Siapa saja!!! Tolong!!!" Sana menangis. Yang ada dihadapannya sekarang hanyalah hutan yang lebat pepohonannya. Sana memeluk lututnya, dia terisak.
Tiba Tiba datang sesuatu yang amat bercahaya. Sana mendongak, itu adalah seorang Namja yang memiliki wajah tampan bercahaya. Sana bangun, dia ingin mengejar Namja itu yang kini terbang menjauh.
Dia... Malaikat!!!
Pekik Sana terkejut. Tiba tiba disekitarnya berdiri terjadi gempa, Sana berteriak dan terjatuh."Tolong!!" teriak Sana, dia membuka matanya. Tzuyu terkejut.
"Eonnie!!! Ada apa?? Mengapa eonnie berteriak?! Apa eonnie mimpi buruk?" tanya Tzuyu khawatir. Sana mengatur nafasnya, mimpi itu terasa nyata. Keringat dingin mengucur deras di pelipisnya.
"Eonnie??" ulang Tzuyu. Sana menatap Tzuyu dan langsung menggeleng gelengkan kepalanya.
Hanya mimpi... Hanya mimpi... Tenanglah Sana!!.
***Sampai disekolah, mereka segera menuju kelas masing masing. Tzuyu, Dahyun dan Chaeyoung berpisah dengan mereka. Sana, Nayeon, Momo, dan Jungyeon sekelas.
Sana menuju bangkunya yang berada di paling belakang barisan ke dua. Momo mengikutinya, Jungyeon dan Nayeon duduk di depan mereka.
"Ugh!! Cepatlah masuk!! Aku tak sabar melihat murid baru itu!" pekik gadis itu tak sabar. Nayeon mendengus kesal.
"Giliran soal itu, mereka tak sabar!! Tapi pelajaran!?! Dasar!!" tukas Nayeon geram. Momo mengangguk.
Sana hanya duduk sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya. Momo mengisyaratkan kepada Nayeon dan Jungyeon agar tak berisik.
"Annyeonghaseyo!! Anak anak!! Kita kedatangan murid baru dari Amerika!! Mark... Silahkan" ucap suara yang membangunkan Sana dari tidurnya.
"Nae ileum Mark Tuan.. Call me Mark... " ucapnya dengan nada sok. Semua siswi menatapnya dengan terpana.
Astaga... Dasar!! Benar kata Nayeon-eonnie...
Ucapnya dalam hati. Sana memperhatikan wajah murid baru itu yang kini sedang menanyakan dimana tempat duduknya pada guru piket. Sana memperhatikannya tanpa berkedip, sampai akhirnya Mark menoleh dan menuju ke bangku Jaebum di samping kanan mejanya.Astaga!!! Wajah Namja itu....
Sana terkejut saat melihat wajah Mark lebih dekat...Tbc.
-
-
-
-
-
Tuh.. Mark nongol.... Tunggu yaa kelanjutannya... Makin gak jelas ceritanya.. Moga suka.. Jangan lupa vote n comment.. I love you 😊😊😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/107848817-288-k8663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
precious love | marksana✔
Fanfiction[unrevised!] ❝loves is all, it gives all, and it takes all❞ -soren kirkegaard. ... +© 2017, malfoyeol +bahasa baku