[💘] happy-epilog

1.8K 89 50
                                    


06 Desember 2021...

Pintu altar terbuka lebar, menampakkan sosok yeoja cantik yang berjalan menggandeng sosok appanya. Wajahnya melukiskan kebahagiaan.

Dengan mantap, yeoja itu, Minatozaki Sana, melangkahkan kakinya tanpa ragu.

"Apa itu benar Sana eonnie? Cantik sekali." bisik Tzuyu ke Nayeon yang sedang memangku anaknya.

Diujung sana, Mark menatap Sana dengan kagum. Tangannya tak berhenti meremas tuxedo hitamnya.

Sana tersenyum menatap Mark yang terlihat gugup.

Sana kini telah berdiri disamping Mark. Keduanya mencoba mengatur nafas sebelum acara pemberkatan dimulai.

Pendeta yang ada didepan mereka menatap Mark dan Sana secara bergantian. Kemudian disusul dengan anggukan kepala dari kedua mempelai.

Mark dan Sana kini berdiri saling berhadapan satu sama lain, tangan mereka menggenggam pasangannya.

"Mark Yi Eun Tuan, apakah kau bersedia menerima Minatozaki Sana sebagai pendamping hidupmu dalam suka dan duka?"

"Sa..saya bersedia menerima Minatozaki Sana sebagai pendamping hidup saya dalam suka dan duka..."

"Minatozaki Sana, apakah kau menerima Mark Yi Eun Tuan sebagai pendamping hidupmu dalam suka dan duka?"

"Saya bersedia menerima Mark Yi Eun Tuan sebagai pendamping hidup saya dalam suka dan duka..."

Mereka berdua tersenyum, lalu saling memasangkan cincin dijari manis pasangannya.

Setelah itu mereka saling bertatapan, lalu Mark mencondongkan badannya untuk mencium bibir Sana. Ketika kedua bibir mereka saling menempel, tepuk tangan bergemuruh begitu keras sehingga keduanya tersenyum malu.

***

"Selamat menempuh hidup baru , Sana dan Mark!!" Irene memeluk Sana yang langsung dibalas oleh Sana.

"Gomawo, Irene..."

"Kau kapan menyusul kami?" tanya Sana sambil tersenyum penuh arti.

Sesuai dugaan Sana, tiba tiba Irene menjadi salah tingkah. Tangannya menggaruk tengkuknya.

"Ah, itu... a..aku juga tak tahu kapan."

"Cepatlah menikah! Aku tak sabar melihat keponakan yang cantik dan tampan hasil kau dan Jungkook." ucap Mark.

"Mark!!" Irene menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Hehehe, tapi aku serius dengan ucapanku. Memangnya kau tak ingin cepat cepat membuat anak?" perkataan Mark sukses membuat wajah Sana dan Irene memanas.

"Apa yang kau katakan, Mark?" tanya Sana sambil mencubit pinggang Mark.

"Aku berkata yang sejujurnya, yeobo..."

"Sudahlah, Mark! dimana yang lainnya? Aku ingin bertemu Miho. Sudah seminggu aku tak bertemu dengannya!" rengek Sana.

"Mungkin mereka sedang makan, yeobo... aku yakin, Momo masih sibuk makan."

Tak lama Mark mengucapkan kata itu, tiba tiba seseorang menyambar tubuh Sana dan memeluknya.

"Sana-eonnie!!" suara Tzuyu terdengar ditelinga Sana.

precious love | marksana✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang