Rumah Mark.Mark keluar dari kamar mandi, di menengok kearah jam dinding dikamarnya. Pukul 05 sore.
Tiba tiba ponsel Mark bergetar. Dengan cepat Mark mengangkatnya.
"Yeoboseyo?"
"...................."
"Anniyo, Sana tidak ada dirumahku. Waeyo?"
"...................."
"Mwo?! Apa kau sudah telfon temannya?!"
"..................."
"Tenang. Aku akan menjemputmu, Yeon. Kita akan mencari Sana bersama sama."
".................."
"Gwaenchanha, Yeon..."
Tuut. tuut
Setelah itu, dengan cepat Mark memakai bajunya. Kemudian, mengambil kunci mobilnya.
"Kau kemana, chagi?" gumam Mark.
Mark keluar kamarnya, setelah itu pergi ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya.
"Sana, aku akan mencarimu..." Mark menjalankan mobilnya kerumah Sana.
***
Rumah Sana.
"Eonnie, Mark-oppa belum sampai..." rengek Chaeyoung.
"Sabar... Mark mungkin masih dijalan..." jawab Nayeon lesu.
Chaeyoung menghela nafasnya. Dilihatnya Tzuyu yang berada disampingnya, Tzuyu terlihat menundukkan kepalanya sambil terisak.
"Tzuyu, jangan menangis..." Chaeyoung memeluk Tzuyu untuk menenangkannya.
"Sana-eonnie pasti akan ketemu..."
"Kita berdoa saja."
Knock. Knock
Nayeon berdiri dari duduknya, kemudian berjalan kearah pintu untuk membukanya.
"Mark..."
"Jja! Sebelum terlambat. Aku takut Sana kenapa napa." ajak Mark. Nayeon mengangguk.
Mereka segera memasuki mobil Mark. Tzuyu duduk didepan bersama Mark. Sedangkan sisanya duduk dibelakang.
"Nayeon..." panggil Mark sambil menghidupkan mesin mobilnya.
"Hmm."
"Ceritakanlah ceritanya." suruh Mark. Nayeon mengangguk.
"Saat jam 04, aku menelfon Sana supaya menyuruhnya pulang... tapi dia tak mengangkatnya, aku khawatir... aku sudah menelfonnya berkali kali, tetap saja dia tak mengangkatnya. Akhirnya aku menelfon Jisoo, dan Jisoo bilang dia tak bersama Sana, dan juga dia tidak pulang ke Korea..." jelas Nayeon panjang lebar.
"Ya Tuhan... Dimana Sana?" ucap Mark putus asa.
Tiba tiba Mark teringat Irene, siapa tahu Irene mengetahui dimana Sana. Karena belakangan ini Sana sering bercanda dengan Irene.
"Emmh? Yeon, kau punya nomor Irene?" tanya Mark.
Nayeon mengernyitkan dahinya heran, begitu juga yang lainnya.
"Kenapa kau menanyakannya? Apa kau mau berselingkuh dengannya, karena tidak ada Sana?" tanya Nayeon sinis.
"Astaga! Aku ingin bertanya pada Irene! Siapa tahu Sana sedang bersamanya!" jawab Mark kesal.
"Oppa, aku punya nomornya..." ucap Tzuyu tiba tiba.
"Telfon dia." suruh Mark masih fokus kejalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
precious love | marksana✔
Fanfiction[unrevised!] ❝loves is all, it gives all, and it takes all❞ -soren kirkegaard. ... +© 2017, malfoyeol +bahasa baku