[💘] the plan

1.1K 93 10
                                    


Para readers yang terhormat😇, kalian yang belum membaca ulang bagian chap Envy, diharapkan membaca ulang bagian tersebut. Dikarenakan perbaikan chap Envy sudah selesai 😊😊😊. Gomawo yang sudah mau membaca pidato (?) dari author. Jika ada kata kata yang salah, mohon dimaafkan. Akhir kata,

Happy reading 😊😊😊.

_______________________________________________________________

"Kau sangat lama Irene..."

"Mian... aku terjebak macet, Mina..." jawab Irene.

Mina menghela nafasnya pelan, kemudian dia meminum minumannya.

"Berapa lama kau menungguku?" Irene duduk didepan Mina.

"5 menit..." jawab Mina sambil menatap minumannya.

"Apa itu lama?" tanya Irene.

"Tentu tidak..." jawab Mina datar.

Irene menatap Mina heran, dia mengambil minumannya yang sudah dipesankan oleh Mina.

"Kalau begitu, to the point..." ucap Mina tiba tiba. Irene mengangguk.

"Sana dan Mark berpacaran, aku tahu ini dari Joy... mereka berdua resmi berpacaran kemarin." jelas Irene. Mina berfikir.

"Apa kau menyukai Mark?" tanya Mina. Irene mengangguk.

"Kita berdua sama kalau begitu..." tutur Mina.

"Mwo?" tanya Irene heran.

"Aku juga menyukai Mark... oleh karena itu, aku mau kau merusak hubungan mereka berdua..." Mina tersenyum.

"Apa rencanamu?" tanya Irene.

"Apa Sana mempunyai sesuatu yang tak diketahui oleh Mark?" tanya Mina.

Irene berfikir sejenak, setelah itu dia mengangguk cepat.

"Sana mempunyai penyakit Leukimia...." Irene tersenyum.

"....dan Mark tidak tahu itu." lanjut Irene.

Mina tersenyum penuh kebanggaan. Mungkin saja Mark akan marah jika tahu itu, kemudian Mark akan memutuskan Sana dan kesempatan Mina untuk mendapatkan Mark pun banyak.

"Apalagi? Mungkinkah ada namja lain yang menyukai Sana?" tanya Mina. Irene mengangguk cepat.

"Kim Seok Jin..." jawab Irene.

                         ***

"Sana, kau harus melaksanakan detensi dulu." ucapan Jin menghentikan langkah Sana dan teman temannya.

"Oh nde. Aku lupa." Sana menggaruk tengkuknya.

"Aku mau menemani eonnie lagi." Tzuyu memeluk Sana. Sana hanya mengangguk.

"Me too...." ucap Chaeyoung. Nayeon mengangkat sebelah alisnya.

"Waeyo? Ada yang salah?" tanya Chaeyoung kebingungan.

"Aniyo. Tumben sekali kau rajin." Nayeon tersenyum.

Chaeyoung mendekatkan wajahnya ke telinga Nayeon, kemudian Chaeyoung berbisik ke Nayeon.

"Aku hanya mau melihat Jin-oppa. Jangan bilang ke yang lain."

Nayeon terkikik, kemudian Nayeon mengacungkan ibu jarinya ke wajah Chaeyoung.

"Mwo?" tanya Chaeyoung, karena kini semua orang menatapnya.

"Sana, jangan buang buang waktu." Jin menarik tangan Sana.

precious love | marksana✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang