12

1.5K 125 1
                                    

"ini sudah sore, kenapa Oppa belum pulang juga? Biarlah, mungkin dia menginap dirumah Jungkook atau Chanyeol"  Lisa masih menunggu kedatangan Jimin diteras, namun Jimin tak datang juga.  Lisa kembali kekamarnya.

"tidak usah juga aku peduli, memang dia peduli terhadapku? Abaikan saja!!!" Lisa berusaha tidak peduli terhadap Jimin, ia mencoba menelfon Bambam

"Lisaaa! Bagaimana kabarmu?" suara disebrang sana terlihat senang ketika Lisa tiba - tiba menelfonnya

"ak-aku baik, aku bosan dirumah"

"Aish.. Ne, aku pergi kerumahmu ya. Mari kita pergi bersama! Sampai ketemu!!!" lalu ia menutup telfonnya, Lisa pun segera bersiap untuk pergi

Tidak lama kemudian, Bambam datang membawa mobil mewah berwarna putih miliknya, Bambam turun dan membuka pintu  untuk Lisa

"kau ingin kemana? Makan? Shopping?"

"ah, antar aku shopping saja ya" pinta Lisa dengan wajah cerianya

🏢

Bambam mengikuti kemanapun Lisa pergi, dan membantu Lisa memilih barang yang cocok untuk dirinya.

"Bambam, menurutmu aku lebih cocok pakai yang mana?" kata Lisa sambil menyodorkan dua sepatu pilihan Lisa

"kalau kau yang pakai, akan cocok dua - duanya ko" Bambam langsung membawa kedua sepatu tersebut ke kasir dan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya

"Bambam?! Apa yang kau lakukan? Biar aku saja yang bayar"

"kan gue nganterin lo, ya pasti gue bayarin lah" Bambam menjawab Lisa dingin, sementara Lisa masih melongo karena ia tidak pernah pergi ke pusat perbelanjaan dengan cowo kecuali Oppanya

"mulai deh lo-gue nya"

Setelah membeli sepatu, Lisa tidak ingin pergi kemanapun. Ia memilih untuk berkunjung ke rumah Bambam

🚧parking area

Lisa hendak membuka pintu mobil, tetapi Bambam mencegahnya. Lisa mendongak dan menatap mata Bambam, Bambam menatap Lisa juga dengan tatapan penuh arti

"Eh-?" Lisa tersadar atas apa yang ia lakukan, kemudian ia menatap kebawah. Bambam mengangkat tangan kirinya lalu mengarahkan ke wajah Lisa agar ia tidak menunduk. Lisa memegang tangan kanan Bambam.

"Lisa" Bambam menurunkan tangan kirinya dari wajah Lisa dan memegang tangan Lisa

"ya?" ucap Lisa dengan polosnya, ditambah lagi senyumnya yang menggemaskan

"kau mau jadi pacarku tida?" Bambam mengatakannya dengan lantang, ia tidak ragu sama sekali

"mwo? " Lisa tercengang mendengarnya, namun ia tidak tau harus berbuat apa.

Apa yang harus aku jawab,aku sangat bingung.Aku sama sekali gak ada rasa sama Bambam tapi kayaknya kalo aku terima Bambam, aku bakalan bisa ngelupain 'dia'.
Pikir Lisa

Akhirnya, Lisa mengangguk tanpa ragu. wajah Bambam langsung berseri - seri. Lalu Bambam memeluk Lisa dan mengusap rambut Lisa dengan halus

"jadi kita pacaran ya,"

• • •

"Lisa," Bambam melirik Lisa yang hanya terdiam di sampingnya.

"Lis?"

"Lisaaaaa!" Bambam mulai meninggikan suaranya.

"A-Ah, ne, oppa?" Lisa menoleh ke arah Bambam dengan senyuman canggungnya.

"Kamu kenapa? Daritadi aku panggil kamu diem aja,"

Lisa tertawa canggung. "Haha, nggak kok, oppa. Aku cuma mikir sesuatu aja."

"Oh, nee." Bambam mengangguk dan kembali fokus pada jalan di depannya.

"Mmm... Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan kepadamu?" Tanya lisa ragu.

"Apa yang ingin kau tanyakan kepadaku?"

"Kenapa kau ingin berpacaran denganku?"

"Mmm... Kenapa ya, karena kamu cantik. Itu aja alasan aku."

Lisa merasa sangat tidak puas terhadap jawaban yang dilontarkan Bambam. Tapi Lisa hanya menganggap itu hal yang biasa dan tidak terlalu memperdulikannya. toh, Lisa juga pacaran dengan Bambam hanya bentuk sebuah pelampiasan.

• • •

"Oppa, apakah kau ingin mampir?" Tawar Lisa.

"Sepertinya ini sudah sangat malam, lain kali saja ya"

"Eoh,nee"

Saat Lisa ingin memasuki rumahnya, Bambam menarik tangan Lisa. Lisa membalikkan badannya dan menatap Bambam dengan penuh tanya.

Tiba - tiba...

Cup~

Bambam seketika mencium kening Lisa, Lisa yang mendapat perlakuan seperti itu terkejut bukan main. Karena mereka baru saja jadian tetapi Bambam langsung menciumnya Membuat Lisa berpikiran 'aneh' terhadap Bambam.

"Jaljaa, saranghae"

" A-Apa yang kau lakukan" Tanya Lisa gugup.

"Mengucapkan selamat malam. Sudah jangan difikirkan lebih baik kamu masuk kedalam diluar sangat dingin."

"Ah, nee jaljaa"

• • •

"Wah hebat sekali ya Lalisa, kau tau sekarang jam berapa? Dan siapa cowok tadi itu? Hebat sekali ya kalian berdua berani - beraninya seperti itu di depan rumah." Jimin meninggikan nadanya.

"Kau tahu sudah berjam - jam oppamu ini menunggumu dan kau malah berpacaran dengan anak itu."

"Oppa hanya bisa memarahiku, apa oppa tahu juga aku juga menunggumu aku mengkhwatirkanmu. Dan aku yakin oppa berjam - jam diluar pasti sedang berpacaran dengan nenek lampir itu kan? Sudahlah oppa aku lelah" Lalisa tidak ingin kalah dengan Jimin.

"LALISAA!!! Terserah kamu saja tapi sekarang orang tua kita dan tamunya sedang menunggu kamu, temui mereka sekarang" Perintah Jimin kepada Lisa.

"Nee, aku akan masuk kedalam"

Lisa POV

Aku membuka pintu rumahku, Aku terkejut bukan main melihat kedua orang tuaku sedang berbincang dengan tiga orang.
dua diantaranya sebaya dengan orang tuaku.

Tetapi salah satu diantaranya terasa sangat tidak asing bagiku, eh--?! Bukankah itu JUNGKOOK?! Sedang apa dia dan orang tuanya di rumahku?

Nah lho...

To be continue...
💖SalsabielaFebrianty

                               

Stay » Lisa                                                         [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang