Kata 83

872 28 0
                                    

Seseorang itu jatuh cinta, pada hati yang tak mungkin dimiliki. Maka ia mundur teratur. Meninggalkan reribu jejak penuh luka.
.
Tragis. Sangat tragis. Mencintai ketidakmungkinan. Seperti rasa yang tumbuh untuk hati yang sudah berdua. Seperti ombak kerinduan yang menghantam karang penolakan. Atau seperti Majnun dan Romeo; dua orang yang mati terbunuh cinta tanpa restu.
.
Jika cintamu bertepuk sebelah tangan, kata Ghibran, maka lepaskan tanganmu, lalu terbanglah ke langit biru. Ya. Lalu lihatlah, Allah menciptakan 7 Miliyar manusia. Dan percayalah, satu di antaranya adalah sebilah tangan yang kan menyambut tanganmu. Kelak kepukkan di perayaan cinta akan bersuara.
.
Maka di sini, ketika kapal menuju labuhan pelaminan bocor; tak lagi mendayung. Melompatlah. Lalu berselancarlah di atas amukan ombak perpisahan. Perpisahan dengan seorang yang menjadi ketidak mungkinan.
.
Tulislah kata-kata ini sebagai puisi untuk menghibur dukamu. Bahwa, urusan kita hanyalah mencintai. Tentang siapa yang akan kita cintai, biarlah menjadi urusan Allah. Sebab kita, manusia, memang tak bisa memiliki. Aduhai jangankan memiliki dia, kita sendiri pun bukan milik kita, kan?
.
Cinta tak harus memiliki.
.
Ya. Kalimat pelipur lara itu, masih berlaku di sini. Di hati seorang hamba yang senantiasa berhusnuzhon pada rencana indah-Nya. Rencana Allah. Tuhan yang Maha Mempertemukan. Yang kepadaNya-lah kita berserah; pahit maupun manis, tangis maupun tawa. RencanaNya, sekali lagi, selalu lebih indah.

Tentang Kata Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang