Tiga bulan telah mereka lalui bersama, ketika Wika kesulitan Arya selalu membantunya, dan sebaliknya jika Arya kesulitan bahkan sakit Wika lah yang merawat dan membantunya, ia selalu menjenguk Arya ketika sakit.
*****
Barisan tentara yang sedang berlari sore di lapangan membuat para gadis terpesona melihatnya yang dipimpin seorang komandan yang tampan, gagah dan berwibawa. Mereka berlari sambil membawakan sebuah lagu militer.
Derap langkah nan gagah perkasa
Seirama dan satu suara
Sambil bernyanyi lagu hura-hura
Itulah langkah prajurit perkasa
Para gadis menjadi salah tingkah ketika barisan peleton yang dipimpin Arya lewat didepan mereka, dengan kaos putih polos dilengkapi dengan celana PDL dan sepatu lars PDLnya. Arya hanya fokus pada jalan dengan larinya dan semakin menaikkan suara nyanyiannya yang lebih terdengar gagah.
Ayun kakimu kiri dan kanan
Atur langkah jaga kerapihan
Jangan sampai merusak barisan
Banjar dan shafnya harus diluruskan
Banjar dan shafnya harus diluruskan
Ditengah keramaian para gadis yang tengah melihatnya berlari ia menemukan seseorang yang sangat ia kenal dan ditunggu kehadirannya. Ya gadis itu adalah Wika. Arya memberhentikan larinya dan memberi perintah istirahat kepada pasukannya. Ia segera menghampiri Wika yang memegang kotak nasi.
"Wah, dari jauh juga udah kecium bau masakannya, hmm pasti buat aku" celoteh Arya yang menghirup udara yang entah bau apa.
"Eh kamu geer banget sih! Haha.. Kalo bukan buat kamu gimana?" tanya Wika yang membuat Arya berhenti menghirup udara yang menurutnya wangi masakan yang berada didalam kotak nasi Wika.
"Terus buat siapa?" tanya Arya dengan nada manja.
"Ih, masa tentara manja gitu! Hello kitty haha!" omel Wika sambil mencolek perut bidang Arya.
"Siap komandan cantik!" tegas Arya bercanda.
"Ih apaan sih! Udah ayo makan dulu! Mana rekan-rekan kamu? Aku bawa banyak lho!" wajah Wika yang memerah malu membuat Arya gemas ingin mencubit pipi chubby Wika.
Disela-sela makannya Arya menyempatkan waktu untuk bertanya sesuatu pada gadis yang berada dihadapannya itu.
"Nanti malam kamu ada acara?" tanyanya yang langsung dibalas dengan gelengan kepala Wika yang bertanda tidak ada acara apapun.
"Kamu mau gak temenin aku ke taman?" ucapnya lagi.
"Ya oke!" sahut Wika.
*****
"Mas Arya ngapain ya ngajak aku ke taman? Gak biasanya dia ngajak aku ke taman malam-malam" pekik Wika yang tengah merapihkan hijabnya. Kini ia tengah bersiap untuk pergi ke taman kota bersama Arya malam ini.
Tid..tid...
Sebuah klakson mobil terdengar sangat nyaring didepan tempat kos Wika. Ia langsung keluar dan melihat siapa yang ada didalam mobil tersebut. Arya.
Arya memberhentikan mobilnya di sebuah taman kota yang cukup ramai. Mereka berdua keluar dari mobil dan segera berjalan menuju sebuah air mancur ditaman tersebut.
"Hmm aku mau bicara sama kamu" Arya memulai pembicaraan denga gugup.
"Iya, bicara aja!" sahut Wika yang asyik melihat ikan-ikan kesana kemari di kolam air mancur tersebut.
"Menurut kamu, lucu gak kalo aku suka sama seseorang" Arya yang menatap wajah Wika dengan lekat dan mulai mengembangkan senyumnya.
"Kenapa?" teriak Wika yang tampaknya kaget. Arya mengulangi ucapannya lagi yang dijawab dengan perkataan Wika yang terbata.
"Ya.. Yaa kenapa lucu? Itu kan bukan lelucon! Memangnya kamu suka sama siapa?""Seorang gadis yang sederhana dan baik hati" sahut Arya yang terpaku menatap nanar langit yang menampakkan bintang-bintang.
"Oh, em gitu" sahut Wika yang sedikit kecewa. 'Ternyata dia suka sama orang lain, aku terlalu berharap padanya' batin Wika yang terus menyesali perasaannya selama ini pada Arya. Ia hanya menundukkan kepalanya dan terus mengamati ikan-ikan di kolam. "Jadi maksud kamu ngajak aku ke taman cuma mau diajak curhat?" timbalnya dengan kecut.
"Bukan, intinya aku mau menyatakan perasaanku disini, malam ini" sahut Arya yang menautkan pandangannya dengan Wika.
'Apa? Begitu teganya dia ingin menyatakan perasaannya pada gadis lain didepanku! Kamu gak tau apa yang aku rasakan saat ini Mas! Sakit sekali' dumel Wika yang membuang pandangannya dari Arya.
"Oke! Aku cuma jadi kambing congek gitu?" tanya Wika.
"Enggak!" sahut Arya singkat.
"Terus? Kamu mau aku jadi saksi cinta kamu sama cewek itu?" Wika menaikkan nada suaranya yang mulai gemetar.
"Bukan kamu! Tapi ikan-ikan ini, air ini, bunga-bunga dan yang lainnya akan menjadi saksi bisu cintaku padamu!" ucap Arya yang mampu membuat Wika berdiri mematung dihadapannya. Arya memegang tangan Wika dan mengeluarkan subuah buket bungan mawar kesukaan Wika dari belakang tubuhnya dan berlutut dihadapan Wika.
"Kamu mau kan jadi pelengkap hidup aku?" kata-kata lembut itu keluar dengan mulusnya dari mulut Arya. Ia memandang Wika dengan penuh harapan.
'Petir apa yang menyambarku barusan? Apa maksudnya? Dia nembak aku? Udah deh jangan latihan sama aku! Bikin baper!' batin Wika yang tak mau diam.
"Maksud kamu?" tanya Wika yang gemetar."Maksud aku, kamu mau kan jadi pacar aku terus kamu menikah sama aku, dan hidup bahagia denganku" jelas Arya yang membuat wajah Wika memerah seketika.
"K..ka..kamu gak la..lagi bercanda kan?" tanya Wika gugup.
"Enggak! Aku serius, aku suka sama kamu,, bahkan lebih dari suka. Kalau kamu terima bunga ini, berarti kamu mau terima aku" penjelasan itu membuat Wika pusing harus menjawab apa, ia sebenarnya juga memiliki perasaan yang sama namu malu untuk mengungkapkannya.
Wika hanya mengaggukkan kepalanya dan meraih bunga dari tangan Arya dengan mulut yang ia tutup dengan bagian tangannya.
'Begitu bahagianya.. Ternyata gadis itu aku? Ya Allah terimakasih!' batinnya yang serasa hatinya itu ingin meledak.Hai hai.. Gimana ceritanya? Duh maaf ya kalo boring, kurang seru juga.. Yaaa maklum aku masih belajar buat cerita..
Kalo suka vote ya..
Terimakasih sudah mau mengukuti ceritaku sampai Arya sama Wika jadian.. Hehe semoga aku semangat nulisnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is Dangerous (Selesai)
De TodoSeorang gadis yang menemukan takdirnya bersama pria TNI "Sebenarnya aku cinta sama kamu, tapi kenapa kamu sering banget pergi tanpa pamit, kamu sering lost contact, bahkan gak ngabarin aku berminggu minggu"-Wika "Maaf, aku sering buat kamu khawatir...