BAB 1 (Aktivitas)

146 54 133
                                    

*Mulmed pemeran Mona akan di ilustrasikan oleh Kim So Hyun😘 nanti ilustrasi dari tokoh yang lainnya akan di bahas di chapter berikutnya😊 enjoy and happy reading ya guys!!😊😆

   Pagi yang begitu cerah, dan suara burung yang sedang berkicauan terdengar dari luar jendela, dan juga hembusan angin yang begitu lembut menyentuh wajah…yang masuk dari luar jendela. Akupun menghela napas yang begitu panjang dan merasakan kesejukan udara di pagi hari. Dan didalam hati aku berkata sambil merenung menatap keluar jendela “Mungkin aku akan merasakan indahnya suasana dan kesejukkan di pagi hari untuk yang terakhir kalinya”. Lalu tanpa sadar akupun terbangun dari lamunanku ketika mendengar suara dari balik pintu kamarku “Mona, apa kau sudah bangun sayang? Ini sudah waktunya kau untuk bersiap-siap pergi ke sekolah”…yah! Itu adalah suara mamaku, akupun segera menjawab dengan begitu malasnya “Iyaa, Ma” lalu akupun segera pergi bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah
Seperti biasa sebelum aku pergi berangkat ke sekolah mamaku selalu bilang “Jangan lupa minum obatnya, dan jangan sampai obatnya ketinggalan” Akupun hanya bisa menjawabnya dengan memberikan seulas senyumanku dan berkata “Iya, Ma aku gak akan lupa pesan mama”, setelah meminum obat akupun langsung masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke sekolah.

                      *****
Setibanya di sekolah, baru saja aku akan memasuki ruang kelas tiba-tiba saja seseorang mengejutkanku dari belakang dengan memanggil namaku “Hai! Mon! Baru sampai?” kata Aca.
“Ah lu Ca ngagetin aja!” jawabku dengan sedikit ketus, “Ya maaf ini kan memang sudah menjadi kebiasaan gua sejak kita masih kecil” kata Aca sambil merapikan rambutnya.“Kan lu juga tau sendiri” tambahnya.
       “Tapi kebiasaan buruk seperti itu harus di hilangkan!” kataku dengan nada sedikit kesal.
“Ya deh iyaa, kalau begitu maaf ya temanku yang paling cantik, jutek, dan yang paling dingin kek es ha..ha..” sahut Aca dengan sedikit bergurau. “Ya, terserah” kataku dengan nada yang masih sedikit kesal.
Sebenarnya Aca itu adalah sahabatku mulai dari kecil, yahh bisa di bilang sih udah bukan sahabat lagi..melainkan udah seperti saudara sendiri. Yahh walaupun dia orangnya sedikit iseng dan mempunyai kebiasaan buruk tapi dia juga merupakan anak yang paling seru dan gokil yang pernah gue temuin.

Dan seperti biasa di dalam kelas akupun selalu membaca sebuah buku, dan akupun sangat suka membaca…karena membaca buku entah itu buku pelajaran, komik, atau novel itu bisa membuat rasa bosanku menjadi hilang dan melupakan rasa sakit yang aku rasakan. Selain itu aku juga lebih sering menghabiskan waktuku saat istirahat untuk pergi ke perpustakaan sekolah bersama Aca.
    "Eh Mon, kantin yuk" ajak gadis itu, yah siapa lagi kalau bukan aca.

"Hmm ayo, tapi nanti dari kantin, ke perpus ya? :)" jawabku. Dan aca pun hanya menyunggingkan dua ibu jarinya saja padaku, dan aku mengartikan itu adalah IYA.

    "Ya udah yuk jangan kelamaaan, ditungguin anak-anak tuh dikantin" ajakku dan langsung diikuti oleh anggukkan Aca.
Dan sessampainya kami di kantin kami langsung duduk di tempat yang seperti biasa, yaitu tempat yang sengaja kita pilih agar kita bisa melihat ke arah lapangan basket. Dan tiba-tiba seorang menganggetkanku

    "Eh Mon! tumben lu gak langsung ke perpus" katanya. Dan dari asal suara yang begitu menggelegarnya aku pun tau siapa orang itu, ya itu adalah Diana dia juga sahabatku mulai dari kelas 10 hingga sekarang kita sekelas terus. Tidak lebih tepatnya emang peraturan dari sekolah yaitu murid-murid mulai dari kelas 10 memang harus tetap sekelas selama 3 tahun dan yang berubah hanya kelasnya saja yang berpindah-pindah setiap tahunnya.

    "Kenapa? Gak boleh? Ya udah gua balik aja" sahutku dengan begitu dinginnya dan menatap tajam kepadanya. "Issh..lu mah sensi amat deh gua kan cuma nanya, emang bener ya kata anak-anak mulai dari kelas 10, lu jutek amat pantesama aja di julukin ratu es" katanya dengan cepat tanpa titik koma:v.

    "Ya lagian orang lagi lapar di ajak ngomong" kataku sambil tersenyum manis ke arahnya. Ya Mona memang gadis yang populer di sekolahnya karena sikapnya yang jutek, dingin, apalagi ke anak-anak cowok. Sudah berapa cowok yang ngajak dia jadian tapi di tolak mentah-mentah olehnya *njirr sadis amat neng:v tapi aslinya dia baik kok.

     "Njirr ngapain lu senyum-senyum ke gua kek gitu" sahutnya dengan mengernyitkan alisnya. "Yaa biar lu gak cuman tau sisi dingin gua" sahutku sambil bergurau.

    "Udah-udah dari pada kalian berantem mending pesen makan aja" sahut Rossa. Ya dia juga sahabatku juga mulai dari kelas 10 dan dia yang selalu jadi penengah kalau misalnya ada salah satu teman gengnya (yaitu kita) sedang berantem. Bisa dibilang dia yang paling bisa mengerti diantara kita berempat.

   "Iya lagian kita juga udah laper, yaudah deh kita pesen aja" kata Aca. Dan kita bertiga pun kompak menjawab "iya dehh".
Setelah kita dari kantin, kita langsung berpisah aku dan Aca langsung pergi ke perpus lalu Diana dan Rossa langsung pergi ke kelas. Dan sesampainya di perpus aku dan Aca langsung ke tempat duduk biasanya, dan langsung memilih buku yang akan kita baca.

" Mon lu gakpapa?? Kata Aca. "Hmm emang kenapa??" sahutku dengan mengernyitkan alis. "Ya lu emangnya gakpapa kalau terus-terusan bersikap jutek, dingin kek gini" katanya yang seakan langsung membuatku tersentak. Dan aku pun hanya memberikan seulas senyum pada Aca, dan menjawab "gakpapa toh lagi pula gua gak mau sakit hati lagi karena cinta" jawab gadis itu, dan Aca pun tau kalau Mona memang memiliki masa lalu yang amat menyakitkan tentang cinta, karena dia selalu di khianati dan cowok yang menyukainya selalu meninggalkannya dengan alasan yang sama yaitu "Maaf ya kita sampai disini saja karena aku gak mau menyukaimu hanya dengan dasar kasihan saja". Nah sejak saat itu Mona mikir kalau orang yang menyukainya itu hanya dasar kasihan saja dan bukan karena cinta ketika mereka semua tau tentang Mona, dan ketika Aca tau itu dia selalu yang ada di samping mona begitu pula Diana dan juga Rossa ketika mengetahui dari Aca kenapa alasan Mona bersikap seperti itu.

    "Ya kan lagipula gak semua cowok itu kayak gitu Mon, dan gua yakin lu pasti bakalan dapet cowok yang benar-benar bisa nerima lu apa adanya. Tapi kalau cowok itu nyakitin lu, jangan harap tuh cowok bisa lepas dari bogem gua" kata Aca.

   "Hahahaha ya dehh terserah lu deh Ca" sahut Mona sambil tertawa melihat sikap Aca yang terlalu overprotective banget, dan itu mengingatkannya pada saudara kembarnya yang berada di korea untuk bersekolah disana...yaitu Luna.
Dan waktu begitu cepat dan mereka harus kembali ke kelas segera.

*jiahhhahahaaa maaf ya radak abal² tapi akan berusaha lagi kok agar bisa lebih baik lagi😂 jangan lupa vomment ya..tinggalkan jejak kalian di kolom komentar agar bisa termotivasi lagi😊

Fyi : akan saya usahakan update 2 hari sekali kalau misalnya gak sibuk ya😊 tapi akan saya usahakan agar tetap update😊

Wafilrt

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang