Chapter 3.1 (Permintaan Maaf)

47 21 22
                                    

Hari ini author updatenya lebih awal, dan gak bisa malam (khusus hari ini aja kok) 😊 soalanya author lagi sakit 😭 😷😵 yaudah ya happy reading guys😊
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~

Pada saat istirahat akupun ke kantin dengan Aca dan beberapa teman yang lainnya lalu akupun memesan makanan yang seperti biasanya. Dan aku pikir di kantin bisa merasa enjoy tapi malah teman-teman cewekku membahas tentang Rendy si murid baru yang menurutku paling nyebelin, termasuk Aca dia juga tak henti-hentinya membahas dia terus sampai panas telingaku mendengarnya.
Tapi aku tetap saja menghiraukan mereka yah walaupun aku bosan mendengarnya. Setelah selesai makan akupun pergi ke perpustakaan sendirian untuk menghindari obrolan tentang Rendy.
"Hei!" sapa seorang yang ada di belakangku. Dan ketika aku menoleh, aku begitu terkejut ketika melihat sosoknya...Aish kenapa dia ke sini juga? gerutuku dalam hati, tapi aku tetap menghiraukannya.
"Hei, apa kau masih marah?" tanyanya, tapi aku tetap acuh tak acuh dan lebih memilih duduk di bangku perpustakaan sambil membawa buku. Lalu diapun juga ikut duduk disebelahku.
Huh nih anak kenapa sih? gerutuku dalam hati, akupun menoleh ke arahnya dengan sangat kesal. "Apa?" tanyaku dengan menyipitkan mata. "Apa kau masih marah dengan apa yang aku katakan dipesta saat itu?" tanyanya dengan nada bersalah. "Apa maumu? Gak usah basa-basi" kataku.
"Aku hanya ingin minta maaf" katanya, Hah? Dia minta maaf? Orang seperti dia bisa minta maaf?? tanyaku dalam hati. Aku gak percaya, tapi mungkin juga dugaanku di kelas tadi salah, mungkin juga dia orang yang baik. Kataku dalam hati.
"Oh, Lupakan itu, aku gak mau ngebahas yang kemarin" jawabku masih dengan nada yang acuh tak acuh. Lalu aku bangkit dari kursi dan ingin meninggalkannya tapi tiba-tiba saja dia memegang tanganku dan berkata "Aku tahu kamu masih marah padaku, aku menyesal sudah berkata seperti itu. Tapi apa salah jika aku hanya ingin minta maaf padamu?".
Tiba-tiba ada sesuatu yang amat aneh di dalam hatiku dan tanpa aku sadari akupun menjawab. " Tidak, jika hanya meminta maaf itu bukanlah suatu hal yang salah. Karena kamu memang sudah mengakui kesalahanmu" kataku sambil memutar balikkan tubuhku ke arahnya dan melepaskan pegangan tangannya. "Tapi jika kamu melakukan kesalahan dan tidak mengakui kesalahanmu bahkan tidak ada niat untuk meminta maaf sama sekali. Itu baru salah" kataku.
"Jadi kamu maafin aku?" tanyanya, "Iya" jawabku. Lalu dia tersenyum ke arahku dan berkata "Terima kasih". " Untuk apa?" tanyaku.
"Karena sudah memaafkanku" akupun hanya mengangguk-angguk. "Oh iya aku gak nyangka lohh kalau kita akan satu sekolahan. Apa mungkin kita memang di takdirkan untuk bertemu" katanya dengan nada sedikit bergurau. Akupun hanya menjawab "Cihh" sambil menggelengkan kepala dan pergi meninggalkannya.

*****

"Hei, lo ngikutin gue ya?" tanya Rendy ke gue. "Siapa? Gue?? Kurang kerjaan amat gue ngikutin lo" jawabku.
"Terus ngapain lo disini kalau gak ngikutin gue? Apa karena terlalu gantengnya gue, lo sampai ngikutin gue?" tanyanya sambil bergurau. "Aish...gak usah GR ya, rumah gue itu ada di sekitar sini. Tuh rumah gue, jadi ngapain gue ngikutin lo" jawabku sambil menunjuk ke arah rumahku.
"Hah di sekitar sini? Berarti kita bertetangga dong, wah ternyata benar ya. Tuhan memang baik hati telah membuat naskah yang indah dengan mempertemukan kita" tanyanya dengan sedikit menggodaku tapi aku tidak tertarik sama sekali.
"Aish" kataku dengan cueknya dan terus berjalan ke arah rumah. "Hei, siapa namamu?" tanyanya. "Bukannya kau sudah tahu namaku?" jawabku..."Maksud gue nama lengkap lo" jawabnya. "Mona Anggraeni Saputri" jawabku, lalu berjalan ke arah rumah.

*****

"Hm..dia benar-benar berbeda dengan cewek yang lainnya" kataku tanpa kusadari dengan sedikit senyum-senyum sendiri.
Arghh Lo mikir apa sih Ren! gerutuku dalam hati, sambil berjalan masuk ke arah rumah. Tapi jujur saja dari awal aku bertemu dengannya aku merasa terkesima dengan penampilannya yang sederhana. Apa lagi saat dipesta dengan apa yang telah aku ucapkan sampai membuatnya menangis, akupun tak bisa berhenti memikirkannya bahkan akupun merasa bersalah. Dan sekarang akupun sudah lega karena dia sudah memaafkanku. Tapi tiba-tiba saja aku merasa tertarik dengan sifatnya, bahkan akupun juga mulai penasaran dengannya.

Yeay!!🎉akhirnya abang Rendy udah baikan sama Mona wkwk:v😂🎉
Maafkan bila abal² ya, idenya sudah mentok sampek di situ😭😷😵 kondisi juga kurang pas😭 maafkan yaa😊
Jangan jadi siders ya guys!!😊 jadilah pembaca yang baik dan bijak ya guys!!!😊 vote dan comment juga ya!!😊

Wafilrt

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang