Bab 6 (I Feel It Again)

12 3 2
                                    

Haiiii auhtor kembali lagi nihh maafkan author yang kemarin² gak bisa update karena tiba² paketan abis dan tinggal paket chatnya aja :""v maafkan yaa :) baiklah sekarang tanpa banyak basa basi lagi author akan lanjut tulis lagi :)

*Kantin

Sebenarnya setelah Aca mengetahui siapa Rendy yang sebenarnya ia sangat lega. Dan mungkin saja Rendy adalah orang yang tepat untuk Mona. Pikirnya. Ya semoga saja apa yang di harapkannya bisa tepat.

     "Lama banget si lo Ca ke toiletnya." Ucap Rossa tiba-tiba setelah Aca duduk di tempat. "Iya ngapain aja? Lagi pup lu ya?." Sambung Diana yang sudah hampir habis memakan soto ayam pesanannya.

     "Maaf gue tadi juga ada urusan sebentar sama kegiatan exskul." Ucap Aca dengan alibinya yang mengatakan ada urusan di kegiatan exskul. "Udah mulai dingin tuh bakso gara-gara lu lama banget." Celetuk gadis cantik dengan rambut di gerai yang duduk di sebelahnya ya siapa lagi kalau bukan Mona dengan menyodorkan bakso pesanan Aca.

      "Iya gue tau kok. Yaudah nih gue makan." Jawab Aca dengan cengiran khasnya mengambil baksonya dan melahapnya.

*Di Kelas

    Ya Allah kenapa gue harus duduk di sebelahnya cowok aneh ini sih. Batin Mona. Dari tadi gangguin mulu kek setan aja padahal udah di bacain ayat kursi al - fatihah dan semua rapalan do'a-do'a tapi gak ilang-ilang tuh bocah.

     Memang semenjak pelajaran berlangsung Rendy mengganggu Mona. Bukan mengganggu sih lebih tepatnya ia melempar-lemparkan sebuah kertas kecil-kecil yang merupakan sebuah surat agar di buka oleh Mona. Tapi malah tambah di cuekin. Rendy yang merasa di cuekin akhirnya mengganggunya ganti dengan melempar potongan-potongan penghapus kecil.

     "Sssttt oii Mon." Ucap Rendy pelan agar tak terdengar oleh Pak Ihsan yang sedang mengajar matematika. Karena guru ini terkenal killer. Bagaimana tidak? Rendy yang baru masuk beberapa minggu saja sudah pernah dapat hukuman darinya sebanyak 5 kali. Karena ia sering terlambat datang mengikuti pelajarannya. Hukumannya pun juga tak kalah killernya, ia di hukum untuk membersihkan koridor sekolah mulai dari kelas 11 Ipa 1 sampai depan kelas 11 ipa 8 yang berada di pojok sendiri.

      "Apaan sih! ganggu mulu." Ucapku yang langsung menoleh dengan panggilan Rendy. Yang di toleh pun merasa senang dengan menyunggingkan senyuman khasnya "Buka tuh kertas kecil-kecil." Ucap Rendy menunjuk kertas yang ada di meja Mona. "Gak males, lo gak lihat ini jam pelajarannya Pak Ihsan." Jawabku sambil berbisik-bisik.

      "Ya gue tau, mangkannya buka tuh kertas." Ucap Rendy akhirnya Mona pun langsung membukanya dari pada ketahuan dan harus di hukum oleh Pak Ihsan.

Nanti pulangnya tunggu gue ya

"Gak gue gak mau." Ucapku dengan nada berbisik pada Rendy. "Buka lagi yang satunya." Balas Rendy dengan santai.

Gue gak mau nerima penolakkan. Kalau lo nolak. Gue bakal cium lo di depan semua murid yang ada di sekolah.

"Gila lo ya! Dasar idiot!." Ucapku yang langsung di balas dengan senyum smirk Rendy "Yaudah kalau lo gak mau. Lihat aja nanti." Ucap Rendy dengan senyum smirknya sekaligus senyum kemenangannya karena berhasil membuat wajah gadis yang ada di depannya memerah.

*Pulang Sekolah

      "Ca gue bareng lo yaa." Ucap Mona yang tiba-tiba menarik-narik tangan Aca. "Lha bukannya lo bareng Rendy ya? Rumah lo kan tetanggaan." Jawab Aca dengan polosnya.

     "Iya bukannya lo tetanggaan ya sama Rendy." Celetuk Diana " Kan lebih baik barengan sama Rendy." Imbuhnya. "Gak gue gak mau bareng sama cowok gila itu." Jawab Mona dengan mengingat tulisan yang ada di kertas tadi dan sontak membuat pipinya memerah.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang