Chapter 2.1 Kekhawatiran

50 29 36
                                    

Haii guys jumpa lagi dengan author yang super kece ini ya wkwk😂 *plakkk kece apaan lu nyet:v😤 hahaha ya udah deh maaf, yukk kita simak kelanjutan ceritanya😊
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~

     "Lho kok kamu nangis sih mon?? Kenapa?? ,kamu diapain sama cowok itu , pasti dia macam-macam" tanya Aca kebingungan apa yang telah terjadi antara aku dan cowok tadi.

    "Gak papa kok, masalah aku sama cowok tadi udah selesai ,jadi gak usah di bahas!!"

    "Baiklah , yaudah pulang yuk, ngantuk banget nih.!" Aku memang sengaja tidak memberitau yang sebenarnya, aku takut aca sedih jika dia tahu apa yang dibicarakan cowok tadi .
  Setibanya dirumah aku langsung merebahkan tubuhku di kasur , betapa lelahnya hari ini , tapi jujur sepanjang perjalanan pulang aku terus saja memikirkan cowok tadi, bukan karena suka, tapi karena sakit hati , kata-kata cowok tadi terus terngiang-ngiang di pikiran ku,
     "dasar cowok gak punya sopan santun , seenaknya aja main ngata-ngatain orang, awas aja kalau ketemu , semua cowok memang gak punya hati, bikin males ! " sambil duduk di depan kaca dan merapikan rambut , tanpa sengaja aku melihat ada sesuatu di hidungku , yahh ... apalagi kalau bukan .....
       "Astaga ... darah ... , ya tuhan aku lupa minum obat " hatikupun bergumam, dengan cepat aku menuju kamar mandi dan membersihkan darah yang ada dihidungku , aku pun menuju meja dikamar untuk meminum obat "lagi dan lagi .. kenapa sih aku harus ngerasain ini semua , apa ini memang takdir seorang Mona , apa takdir ini gak bisa dirubah , aku selalu menjadi beban buat orang-orang disekitar ku , aku gak bisa bikin mereka bahagia , aku tidak berguna.... !! " ucapku sambil menghapus air mata yang terus mengalir deras .
          Tiba tiba saja aku kembali memikirkan cowok tadi, lebih tepatnya perkataannya . Aku merasa kata-kata cowok tadi memang benar , yaa memang benar !! .. Aca .. aku selalu menjadi beban buat dia , dia rela bertindak layaknya bodyguard hanya untuk menjagaku, aku memang seperti anak kecil yang tidak berguna , sama sekali tidak berguna ,aku menjadi beban untuk semua orang . Bertahun tahun orang tuaku menginginkan aku cepat sembuh, walaupun dokter telah memvonis jika umurku tidak akan lama lagi mereka tetap saja kukuh pada harapan mereka. Terkadang aku berpikir bahwa orang tuaku mendapat takdir yang tak adil , mereka sangat menyayangiku mereka selalu ada untukku , mereka selalu membuatku bahagia , tapiii.... aku tidak bisa membalas mereka dan aku merasa seperti anak yang tidak berbakti , aku hanya bisa menyusahkan mereka saja.
         
                        
                             *****

      Sesampainya di rumah Rendy teringat dengan apa yang telah di katakannya kepada gadis itu, dan entah kenapa ada sesuatu yang amat sangat menjanggal di hatinya. Apakah itu perasaan bersalah? ataukah itu perasaan khawatir, Rendy tidak tau itu tapi ada satu hal yang teringat di dalam pikirannya yaitu darah segar yang mencucur keluar dari hidung gadis itu..dan wajahnya yang seakan menunjukkan semua kesedihan yang gadis itu rasakan.
        "Ya, gue harus minta maaf ke dia." gumam Rendy dengan mengacak-acak rambutnya sendiri, lalu ia merobohkan tubuhnya ke temat tidur yang ukurannya bisa di bilang BIG SIZE bagi Rendy.
Baru dia akan memejamkan matanya dia teringat lagi dengan gadis itu, dan dia teringat dengan kata-kata gadis itu yang menekankan pada kata *kamu akan menyeselainya seumur hidup*
Apakah aku terlalu kasar padanya? Apakah aku sudah keterlaluan padanya? Kenapa aku bisa berkata sejahat itu padanya?? Dasar bodoh kamu Ren, kenapa kamu sejahat itu padanya? Batin Rendy dengan menyalahkan dirinya sendiri karena sudah melukai hati gadis itu.
"Ya Tuhan tolong pertemukannlah kami lagi, aku ingin sekali minta maaf kepadanya" gumam Rendy. "Dan jika Engkau berkenan untuk mempertemukan kami kembali, maka aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatanku untuk meminta maaf padanya. Dan jika perlu, aku rela melakukan apapun agar mendapatkan kata maaf darinya" lanjut Rendy dengan nada yang begitu amat menyesali ucapannya yang telah di ucapkan di pesta tadi.
Dan selapas dia berdo'a, Rendy langsung tertidur dengan pulasnya karena sedari tadi dia tidak bisa tidur sama sekali sebab kepikiran tentang gadis itu.
Keesokkan harinya Rendy harus bersiap-siap membereskan semua barang-barangnya dikarenakan dia akan pindah rumah. Dan setelah perjalanan menuju rumah barunya, akhirnya dia sampai juga di rumah barunya, dan dia langsung membantu kedua orang tuanya untuk menata barang-barang bawaan mereka.
      Ada satu hal yang tidak ia ketahui bahwa Rendy itu bertetangga dengan gadis itu, yahh...siapa lagi kalau bukan Mona. Dan dari situlah cerita mereka akan di mulai.

Aduhh maaf ya kalau abal dan kependekkan😭😅 soalnya lagi gabut dan ide mentok banget 😭tapi saya akan usahakan di Bab berikutnya akan lebih panjang lagi😊 oh iyaa Bab 2nya ini sudah tamat sampai chapter 2.1, dan akan saya lanjutkan lagi ke Bab berikutnya😊

Jangan lupa vote dan comment ya guys!!😊 dan jangan jadi siders ya guys!😊 jadilah pembaca yang baik dan bijaksana ya guys😊. Oke sekian sampai di sini dulu ya, ketemu lagi di bab selanjutnya ya guys. Terus ikuti cerita RESET ya guys!!😊😉

Wafilrt

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang