Chapter 4.1 (Pendekatan Perlahan) Bagian 2

38 17 52
                                    

Haii readers!!! *plakk bugh!! Kemane aje lu thor!!.😡😤 *aduhh saya bisa jelaskan kok😭
Maafkan saya gak bisa update tepat waktu dan baru bisa update sekarang karena author juga lagi sibuk bikin laporan buat sidang prakerin minggu depan maaf ya guys!!😊😭 jadi untuk minggu depan akan telat update lagi kayaknya tali akan saya usahakan secepatnya kok😊 maafkan ya guys setelah semua udah selesai saya akan update tepat waktu lagi😊

Happy Reading ya guys!!!😊 😉
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~

      Setelah menunggu lama di UKS akhirnya Mona tersadarkan dari pingsannya, dan orang yang pertama kali ia lihat adalah Rendy. Yahh sedari tadi Rendy lah yang menjaga Mona sampai akhirnya gadis itu sadar dari pingsannya.
       "Lo gakpapa kan??" tanya seorang laki-laki yang ada di depannya yang sedang menatap Mona dengan khawatir. "Hmm." jawab Mona.

     "Kenapa lo gak bilang sih kalau sedang sakit?" tanyanya sekali lagi masih dengan expresi yang sama. "Kenapa gue harus bilang lo kalau gue sedang gak badan?" bukannya menjawab malah Mona berbalik tanya kepada Rendy.

     "Cihh." Rendy hanya berdecak, dan sebelum Mona menjawab ia langsung melanjutkan kembali ke pembicaraannya tadi "Bisa gak sih jawab yang serius dikit?? Kan lo bisa kasih tau gue, dan kalau lo kasih tau gue pasti gak bakal kayak gini" imbuhnya dengan nada yang benar-benar khawatir.

      Mona pun hanya menatapnya sambil mengernyitkan alisnya 'nih anak kenapa sih kok jadi perhatian?' batin Mona dalam hati. Lalu Mona pun akhirnya buka mulut "Lo kenapa sihh? Otak lo mencair ya karena kepanasan?"

        "Ya gue khawatir tau!"sahut Rendy dengan sedikit cemberut karena sikap Mona yang masih sama juteknya. Dan Mona yang melihat itu hanya bisa tertawa karena melihat Rendy yang sedang cemberut seperti itu.

"Ketawa aja mulu, udah ah gue mau balik kek kelas aja!" ucap Rendy yang akan meninggalkan Mona sendirian di ruang UKS.

Dan baru Rendy akan beranjak pergi Mona langsung memegang tangan Rendy untuk menyuruh Rendy tetap berada di sana. Dan entah kenapa jantung Mona pun berdetak dengan sangat kencangnya.

"T..tunggu" dan Rendy yang merasa tangannya di pegang ia langsung berhenti. "Di sini aja, jangan kemana-mana" imbuh Mona. Rendy pun langsung berbalik arah dan menatap ke arah Mona dengan memberikan senyuman khasnya. Dan itu langsung membuat pipi Mona merah merona.

     "Kenapa?" tanya Rendy, dan Mona yang mendengar pertanyaan Rendy langsung mengalihkan pandangannya karena ia takut Rendy tau kalau pipinya merah merona.

     "Makasih" ucapnya, dan Rendy pun yang mengetahui itu hanya bisa tersenyum dan rencana Rendy untuk berpura-pura ngambek dan ninggalin Mona di UKS berhasil. Lalu ia menggoda Mona.

     "Ya sama-sama, btw kenapa memalingkan wajahmu takut ketauan ya kalau sekarang sedang merah merona" goda Rendy dan Mona yang mengetahui itu ia langsung menatap Rendy tajam, Rendy pun langsung terkekeh melihat expresi Mona yang seperti itu.

"Mau ku pukul lagi, huh?!" ancam Mona. Rendy pun hanya tertawa dan ia tak kuasa melihat expresi Mona yang malu-malu itu.

    "Iyaa deh, jangan di pukul lagi sakit tau pukulanmu" jawab Rendy sambil menahan tawanya.
Akhirnya pun Rendy hanya bisa tersenyum di dalam hatinya 'bagus Rendy sedikit demi sedikit kamu akan lebih akrab lagi dengannya' batin Rendy dalam hati.

      Krieettt

     Pintu UKS terbuka dan dengan cepat mereka menanyai Mona tanpa ada remnya. "Eh Mon, lu gakpapa?? Mana yang sakit?? tanya Diana dan belum sempat Mona menjawab

    "Iyaa Mon, lu gakpapa kan?? Kok bisa sih sampai kayak gini" sahut Rossa. Dan tanpa mereka sadari kalau di situ ada Rendy yang menatap mereka dengan heran.

Sebelum Mona menjawab Rendy lah yang mendahului Mona "Dia gakpapa, dia cuma butuh istirahat aja." kata Rendy kepada kedua sahabatnya Mona. Dan mereka yang melihat dan mendengar Rendy yang bicara, mereka begitu terkejut.

    "Lohh l...lo kok ada di sini?" tanya Diana, dan di susul oleh Rossa "R..r..r..Rendy kok lo ada di sini??."
 

   Rendy hanya mengendikkan bahunya melihat mereka kebingungan. "Kalian lupa ya? Tadi kan gue sama Mona di hukum Bu Angela" jelas Rendy. Dan mereka hanya mengangguk mengerti.

        "Yaudah ya Mon, gue balik dulu ke kelas, ada temen lo nih" kata Rendy dengan tersenyum kepada Mona lalu pergi kek kelas. Dan Mona hanya diam terpaku di tempat dengan wajahnya yang memerah.

     "Kenapa lo Mon? Kok wajah lo merah?." tanya Diana dan belum sempat Mona menjawab "Wahh jangan-jangan ada sesuatu nih sama Rendy." imbuh Rossa.

"Aish...Apaan sih." sahut Mona dan kedua sahabatnya hanya geleng-geleng kepala melihat sikap Mona yang malu-malu.

    "Udahlah Mon ngaku aja" celetuk Rossa sambil menggoda Mona. "Iyaa entar nyesel lo kalau di ambil orang." sahut Diana seraya tertawa.

   "Apaan sih, udahlah gak usah mikir yang aneh-aneh. Gak mungkinlah gue suka sama cowok aneh itu." sahut Mona dengan cepat.

     "Yaa kita cuma ngingetin aja, ati-ati entar di ambil orang kalau lo telat ngakuinnya" celetuk Rossa. Dan mereka bertiga pun tertawa bersama.

     'Apa bener ya gue suka sama tuh cowok, ahh tapi gak mungkin deh lagipula siapa juga yang suka sama cowok aneh yang nyebelin kayak dia. Tapi kalau di pikir-pikir dia itu emang ganteng sih, keren juga, lebih keren lagi kalau atitudenya baik juga. Yahh setidaknya dia itu memang orang yang baik. Tapi apakah benar aku suka sama dia?? Tapi aku masih belum siap untuk membuka hatiku, karena aku gak mau mengulangi kesedihan lagi, dan aku juga masih gak mau untuk merasakan sakit dan pahitnya CINTA' batin Mona.

Haii gak kerasa ya besok udah puasa. Tadi pada teraweh gak?? Hayoo lohh ngaku yang enggak teraweh😂 ya janganlah ya, harus terweh lohh yaa jangan sampai enggak😊 oh iya maaf ya baru update😊 saya di sini sekeluarga mau mengucapkan mohon maaf baik itu di sengaja ataupun tidak 😊 Marhaban Ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa ya guys😊
Jangan lupa vote dan commentnya ya jangan jadi siders😊😉

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang