-Author Pov-
Haera turun dari mobilnya dengan wajah gusar. Entah kenapa perasaannya sekarang sedang tidak bersahabat pada siapa pun, Bahkan Pelayan yang menyambutnya pun tidak dihiraukan.
Dia masuk melangkah kan kaki menuju Kamarnya yang pasti melewati Ruang Tengah, disana ke 7 kakaknya sedang berkumpul.
"Haera." Panggil Yoongi. Haera hanya diam tidak menjawab panggilan kakaknya dan dengan cepat melangkah kan kaki menaiki tangga dan masuk kamarnya. Mood Haera benar benar Rusak.
Blamm...
Suara pintu kamar yang dibanting kasar terdengar membuat 7 orang Namja yang berada diruang tengah terlonjak kaget. Haera jarang sekali membanting pintu kamar seperti itu, kalau pun ia membanting tidak lama yoongi pasti berteriak mengatakan pintu itu akan rusak olehnya.
"Aish, ada apa dengan Anak itu?" Tanya SeokJin.
"Mana ku tahu. Kami bukan Cenayang, hyung." Ucap Jungkook.
Tidak lama Haera turun dengan baju santainya dengan laptop dan handphone di tangannya. Dia mendekati ke 7 kakaknya tapi tidak berbicara sama sekali pada mereka bertujuh dan wajah gusarnya semakin terlihat.
Tring..tring...
Handphone Haera berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Haera mengangkatnya. Mata tetap fokus pada laptop didepannya.
"Kau bisa mengerjakannya atau tidak?!, kalau tidak bisa biarkan aku mengerjakannya sendiri. Aku tidak butuh dirimu!!" Maki Haera pada seseorang diseberang telpon.
Ketujuh kakaknya terbelalak kaget, Haera jarang sekali kasar pada orang lain.
"LEBIH BAIK KAU TERJUNKAN DIRIMU KEJURANG DAN BERDOALAH AGAR KAU MASIH HIDUP ATAU KAU MUNGKIN AKAN DITRANSFER DARI KAMAR MAYAT KE LIANG LAHAT!!" Teriak Haera, Haera menutup kasar Laptopnya dan memutuskan panggilan telpon. Ketujuh kakaknya mendelik karena Haera bisa sekasar itu pada orang lain bahkan kata katanya bisa lebih pedas dari pada Yoongi.
"Tch, Namja sialan. Kenapa kau tidak mati saja? Apa tidak puas membuat seorang wanita Patah hati? Dasar bodoh." Ucap Haera seperti tidak sadar kalau kakaknya ada disana dan meperhatikan dia.
"Belajar dari mana kau kata kata kasar seperti itu? Kami tidak pernah mengajarimu berbicara kasar pada orang lain, Haera-Yya." Ucap Yoongi dan diikuti Oleh Anggukan yang lainnya.
Haera menatap tajam kakaknya itu. Wajahnya memerah menahan amarah yang sudah sampai di Ubun ubun.
"Terserah pada kalian, aku lelah." Ucap Haera sembari berdiri menuju kamarnya dan meninggalkan Handphone dan laptopnya diruang tengah.
Blamm...
Lagi, pintu kamar Haera dibanting lagi. Yoongi yang tersulut amarahnya bersiap akan berteriak memarahi adik perempuannya itu. Tapi ditahan oleh Hoseok.
"Biarkan aku yang menanganinya." Ucap Hoseok.
Tring...tring..tring...
Handphone Haera berbunyi lagi pertanda Telpon Masuk. Yoongi menyambar Handphone adiknya dan melihat nama yang tertera dilayar handphonenya.
"Min Suga" . Itu nama yang tertera dilayar Handphone yang sukses membuat darah Yoongi mendidih seketika. Dengan cepat Yoongi menggeser tanda Hijau dan mengangkat panggilan. Dia juga menspeaker panggilan agar semuanya mendengar.
"Ah, akhirnya diangkat juga. Haera-Ssi aku tidak bermaksud melukai perasaanmu tadi siang. Aku tidak sengaja mengucapkannya, tolong maafkan aku." Ucap suara diseberang telpon.
"Aku kakaknya, Kim Yoongi. Apa yang kau lakukan pada adikku?!" Tanya Yoongi sarkas.
"Ah, Maafkan Aku, Yoongi-Ssi. Aku tadi tidak sengaja mengucapkan sesuatu yang sepertinya melukai hati Haera. Tolong katakan padanya aku tidak serius mengatakan itu."
"Memenganya kau mengatakan Apa?" Kini Namjoon yang berbicara.
Flashback On~~~
"Yaak!! Kembalikan buku ku,lisa!!" Teriakan Haera menggema digedung lantai 2 kelas XII.
"Sugaaaa!!! Miinnn Sugaaaa!!" Teriak lisa didepan kelas Suga.
"Aku tidak tuli, jangan berteriak." Ucap Suga.
"Lihat, Haera menulis Namamu dan Namanya di buku tulisnya." Ucap Lisa.
"Sepertinya dia menyukaimu, Suga." Ucap BamBam.
"Tapi aku tidak, haha." Ucap Suga
Haera yang mendengar itu merasa ada yang patah dari Hatinya. Ucapan bambam benar kalau Haera menyukai Suga, Tapi, suga sepertinya tidak menyukainya.
Haera mendekati ketiga temannya dan menarik bukunya dengan kasar. Matanya menatap ketiga temannya itu. Mata merah menahan Amarah dan isak tangis. Setelah mendapat kan bukunya dia berjalan menuju kelasnya. Suga mengikutinya dari belakang. Suga berteriak memanggilnya tapi tidak dihiraukan.
"Yaak!! Kim Haera!! Dengarkan aku dulu!!" Ucap Suga tapi Haera memasuki kelasnya.
Semua orang dia diami bahkan ke 7 kakaknya.
Flashback off~~
"Seperti itu ceritanya."
"Temui dia besok dan katakan itu adalah salah paham." Ucap Hoseok.
"Baiklah, aku tutup dulu. Permisi."
Tut..tut..tut.. telpon ditutup.
"Ah, gadis itu jatuh cinta rupanya. Haha." Ucap Jimin.
"Biarkan saja, biarkan Mood Haera membaik baru kita bicara." Ucap SeokJin.
Mereka kembali duduk disofa. Dan melanjutkam pekerjaan. Sedangkan Haera sudah tertidur dikamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tebece.Mianhe, Amy kena Writer's block. Jadi gak bisa banyak banyak 😂.
Jangan lupa Votenya 😘 makasih 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother. [END]
Acción[Highest Rank #402 On Brothership] Aku Gadis yang beruntung. Punya kakak yang perhatian walau pun tidak terlihat rasa Perhatiannya tapi aku tau bahwa kakak kakak ku itu sayang padaku. Aku Kim Haera Merasa seperti gadis paling beruntung di dunia ini...