>>> BLood 5

5.7K 711 54
                                    

MIANHAE!
TYPO BERTEBARAN.

🐣🐣🐣

"Eugghhhh"

Tidur malam ini benar-benar begitu nyenyak.

Aku membalikan tubuhku ke arah sebaliknya.

Meraih sebuah guling dan memeluknya erat.
Nyamannya....

Aku merasakan sesuatu melingkar di pinggangku, tunggu....

Aku membuka mataku cepat,.

OMOOOOOOOOO.😱

Mendapati pria kurang ajar ini tengah memelukku dan menaruh dagunya di atas kepalaku, bahkan wajahku berada di depan dada nya.

Bahkan bajuku sudah tak terbentuk, apa yg dia lakukan...

Apa ini!

"AKKKKKKKKHHHHHH"

##

"Pria kurang ajar, tidak tau diri, menyebalkannnn"umpatku.

Aku menghentak-hentakan kakiku kasar, merasa begitu marah dan kesaaalllll sekali.

Jangan tanyakan seberapa kesalnya aku.
Kalau aku punya kekuatan bak seorang BongSon maka akan aku tinju pria itu hingga menembus dinding ozon.

Keluar dari bumi ini, biar ditabrak asteroid dan hancur menjadu abu, agar aku tidak bertemu dengannya lagi.
Seumur hidupku.

Aku mengeratkan sebuah syal yg melingkar di leherku, merapatkan jaket tebal yg kupakai.

Aku sungguh muak, bagaimana hal ini bisa terjadi.

Aku terus berjalan menjauh dari Hotel, setelah kejadian dimana mendapati diriku yg begitu mengenaskan, aku memukul pria itu dengan bantal lalu pergi dari sana.

"Akh"aku terkejut saat mengingat sesuatu.

"Tas ku... Akhhhh eomma, jinjja!"rutukku saat mengingat tas milikku yg tertinggal di dalam Hotel.

Tas ku, dompet...

"Akhh... Paboyaaaaaaaa"
"Eomma, eotteokhae"rutukku frustasi.

Aku terus berjalan di pinggir jalan, menunggu sebuah mobil, bus, atau apapun itu yg bisa ditumpangi akan melintas disini.

Bagaikan orang idiot, aku hanya berjongkok seperti pengemis jalanan yg butuh rasa kasihan dari pengguna jalan untuk mengangkut ku, membawaku menuju Seoul dengan rasa kemurahan hati mereka.

"Eoh"

Aku melihat ada sebuah mobil yg melintas.

"Oh.. HEYYYYYY"teriakku saat mobil itu melintas dihadapanku dengan begitu kencang.

"HEYYYYYYYY"

"Ahh...menyebalkan"

Aku terduduk di pinggir jalan, menanti sebuah mobil yg akan melintas setelah sebanyak 3 mobil lewat dengan kencangnya, membuatku tidak bisa minta tolong untuk meminta bantuan mereka.

Aku menenggelamkan wajahku di antara kedua lututku.
Aku ngantuk, aku mau pulang, aku lapar, dan juga haus.

Cittt....

Sebuah mobil berhenti di depanku.
Aku mengangkat wajahku untuk melihatnya.

Seorang pria paruh baya, melemparkan sebuah uang 5 ribu won.

"Ahjussi"panggilku padanya seraya memegang sebelah tangannya yg terulur dengan kedua telapak tanganku.

"Ahjussi, tolong antarkan aku ke Seoul"mohonku.

BLood [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang