28 - DRAMA

225 19 0
                                    

Max Rebel POV

"Aku menemukannya." Aku mengalihkan pandanganku ke arah James saat dia menunjukkan layar komputernya ke arahku. Aku pun langsung beranjak dari kursi komputerku untuk mendekati mejanya. Ya jika aku sudah pulang dari sekolah,maka kami akan melakukan rutinitas kami untuk melacak Neverland. Dengan sedikit informasi yang kami dapatkan dari ibu,kami berusaha untuk mengungkap anggotanya sedikit demi sedikit.

"Italia?" Gumamku saat melihat titik koordinat di layar komputer James.

"Ya,sepertinya di sana mereka mengumpulkan anak-anak itu." Aku mengepalkan tinjuku mendengar perkataan James. Mereka benar-benar orang-orang brengsek yang lebih hina daripada binatang.

"Bagaimana kau mendapatkannya? Apa itu akurat?" Tanyaku pada James.

"Aku mendapatkannya dari bawahan Alex." Aku mengernyitkan dahi mendengar jawaban James. James pun menunjukkan nama seseorang di layar.

"Cobie?" Gumamku.

"Ya mereka menyebut orang-orang dibawah para distributor yang mencari anak-anak sebagai Wendy. Cobie adalah salah satu Wendy milik Alex." Aku menggertakkan gigi mendengar penjelasannya. Aku benar-benar harus menjatuhkan organisasi iblis itu.

"Sialan,bagaimana caranya kita bisa menemukan rekaman atau semacamnya? Aku ingin tahu lebih dari sekedar titik koordinatnya. Apa kita harus ke sana?" Usulku. Dengan cepat James menggeleng.

"Tidak perlu,menurutku ini cukup. Kita hanya perlu tahu dimana markas besar mereka. Sisanya kita bisa menemukan anggota mereka di sini. Setidaknya sekarang kita memiliki petunjuk." Aku mengangguk membenarkan pernyataannya.

"Kau benar,bagaimana dengan HAZSLAYER? Kau menemukan sesuatu tentang mereka? Apa mereka berkaitan dengan Neverland?" Tanyaku. Aku belum tahu apa HAZSLAYER berhubungan dengan Neverland. Menurutku tidak mungkin,lagi pula untuk apa membuat dua nama sindikat jika mereka sama,bukan?

"Aku tidak dapat menemukan petunjuk apapun tentang HAZSLAYER. Menurutku mereka benar-benar terstruktur dengan sangat baik." Bulu kudukku berdiri mendengar perkataan James. HAZSLAYER sulit untuk di tembus.

***

Sejak aku melangkahkan kaki memasuki sekolah,tidak ada satu pun orang yang menyapaku. Ternyata Reynad benar-benar bisa di andalkan. Dia telah mengatur skenario terbaik untuk Veronica Hazel. Aku harus mengeksekusinya dengan baik. Setelah itu aku baru bisa menyelesaikan Wyden. Kulangkahkan kakiku untuk memasuki kelas. Lalu berjalan menuju lemari di paling belakang ruang kelas. Perlahan kusembunyikan sebuah kamera kecil yang sudah kuaktifkan. Semuanya akan sempurna.

"Yo,Max." Aku berbalik saat melihat Reynad memasuki kelasku.

"Apa yang kau lakukan?" Ucapku sambil menatapnya kaget. Dia benar-benar bodoh. Kenapa dia datang kesini di saat semua orang telah mengabaikanku?

"Relax dude,aku hanya ingin memeriksamu." Balasnya santai. Aku memutar bola mataku lalu menatapnya sengit.

"Pergilah." Ucapku lalu berjalan melewatinya. Aku berusaha mencapai mejaku dan mempersiapkan semuanya.

"Kau mengusirku?" Tanyanya dengan nada tak suka. Cih,dia adalah manusia terbodoh di dunia ini.

"Pergilah sebelum ketahuan." Aku berusaha memperjelas maksudku agar otak bodohnya dapat mengerti. Dia tertawa kecil lalu berjalan mendekatiku.

"Oke,aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Sebentar lagi gadis itu akan datang. Apa kau sudah siap?" Tanya Reynad. Kini dia tengah duduk di depanku.

"Semuanya sudah kusiapkan,kau tenang saja." Jawabku santai. Aku menyiapkan bukuku di atas meja agar terlihat seperti orang yang berusaha menyibukkan diri sendiri. Aku harus benar-benar terlihat menyedihkan.

REVENGE 1 - THE DARKNESS IN THAT PRETTY FACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang