"Bagaimana? Apakah kamu setuju?"
Jawaban apa yang harus aku katakan padanya? Ini konyol. Benar-benar sangat konyol. Menikah? Oh tidak, aku masih muda.
"Alex, apakah kau menyukaiku? Kau bahkan tidak menyukaiku, lalu untuk apa kau ingin menikah denganku?"
"Memangnya aku pernah bilang kalau aku tidak menyukaimu? Tidak kan?"
Lalu, apa maksudnya?
"Memang tidak, tapi kau juga tidak pernah mengatakan bahwa kau menyukaiku, jadi...,"
"Aku menyukaimu."
Deg...
Mulutku kaku, tak dapat berbicara lagi. Hatiku pun lumpuh dibuatnya. Jantungku berdegup sangat kencang dan tak terkendali.
Keheningan pun terjadi cukup lama hingga akhirnya aku mulai berbicara kembali.
"Kenapa, aku?"
Dari sekian banyak gadis, kenapa Alex menyukaiku?
"Tak perlu bertanya apa alasanya, karena cinta serius tidak membutuhkan alasan." Jawab Alex dengan halus, seraya menatap wajahku yang terasa memerah.
"Sekarang sudah jam 22.30 bersiaplah untuk pulang, akan kuantar kau pulang."
"Tapi aku masih belum menjawab pertanyaanmu."
"Tak perlu dipikirkan, bukankah masih ada waktu 1 bulan lagi. Kau hanya perlu mengganti atau tidak. Hanya 2 pilihan itu saja, aku akan menunggu. Jika kau menggantinya itu berarti kau menolakku, namun jika kau tidak menggantinya maka kau telah menerimaku. Tapi aku sangat berharap jika kau tidak menggantinya :)"
Rupanya Alex benar-benar serius dengan ucapannya.
..
.
.
.
.
.
Karena kejadian semalam aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Aku masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan Alex padaku. Namun, untuk menghilangkan beban pikiran itu, aku bergegas untuk membeli tiket konser BTS.
Mungkin, hanya BTS lah yang mampu membuat kecemasanku menghilang.
Aku pun telah sampai di lokasi, aku melihat begitu banyak orang yang mengantri untuk membeli tiket konser.
"Wah...!"
Ternyata, fans BTS begitu sangat banyak di Indonesia.
Bukan hanya aku, tapi mereka juga!!
3 jam kemudian...
"Demi tiket ini aku harus meninggalkan pekerjaanku, oh BTS. Akhirnya aku bisa ketemu BIAS...!!!"
"BIAS... I'am coming...."
Pamer dulu ah ke Bella.
***
Tok...tok...tok...tok....
Aku mengetuk rumah Bella, tak lama kemudian Bella membukakan pintu.
"Tadaa...!" Aku menunjukkan tiket konser itu pada Bella.
"Lo... udah beli tiket? Dapat dari mana uangnya?"
"Uang ini aku dapat dari Alex bosku, ia meminjamkannya padaku."
Aku menjelaskan semuanya pada Bella tentang asal mula aku meminjam uang kepada Alex, dan juga kejadian yang mengherankan yang terjadi semalam.
"Jadi, dia bilang kalau dia suka sama kamu, terus-terus jawaban kamu gimana? Kamu bilang kalau kamu suka sama dia juga gitu atau apa?" Tanya Bella dengan sangat penasaran.
"Aku diam aja..."
"Lo suka kan sama dia, lo suka kan Beb?" Bella semakin menekankan ucapannya padaku sambil menatapku penuh perhatian. "Kamu kok diam aja sih, seharusnya kamu bilang dong kalau kamu juga suka sama dia."
"Aku juga nggak tahu, aku suka apa enggak sama Alex. Aku cuma mau fokus sama BTS."
"BTS lagi BTS lagi. Tapi, tiketnya kok harganya 2 juta Beb, bukannya lo ngomong ke gue kalau harganya 3 juta ya?"
"Gue pinjem 3 juta ya buat jaga-jaga aja, siapa tahu harganya lebih dari 2 juta."
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMING ✔
FanfictionAku mengagumimu melebihi dari sebatas seorang penggemar. __________ Audia Paras [Mei 2017]