18. I still want you

147 6 0
                                    

Pagi ini aku keluar bersama Jungkook untuk melihat kost-kostan yang akan ditinggalinya selama ia berada di Indonesia.

Tidak terlalu jauh memang dari lingkungan rumahku, tempatnya sekitar 200 meter dari jarak rumahku.

Lumayanlah, setidaknya dengan hanya melangkahkan kaki saja aku bisa sampai di kost-kostan itu.

Saat aku sudah sampai di kost-an, di sini hanya ada satu kamar saja dengan fasilitas seadanya.

Aku berharap namja satu ini kuat tinggal di tempat yang sangat sederhana ini.

Uhuk!

Pria itu terbatuk. "Banyak sekali debunya. Apakah pemilik kost ini tidak membersihkannya dengan benar?"

"Tak apa, biar aku saja yang membersihkannya." Ujarku, lalu setelah itu aku mulai mengambil sapu dan membersihkannya.

Tetapi, Jungkook melarangku untuk melakukannya. "Biarkan saja pemilik kost ini yang membersihkan, aku sudah sangat muak sering melihatmu bersih-bersih di depanku."

Jungkook segera meminta ibu kost untuk membersihkan ruangan itu, sambil menunggu tempat itu bersih aku mengajaknya jalan-jalan.

"Mereka tidak akan mengenaliku kan?"

Aku menggeleng sambil memperhatikan wajahnya yang tertutup oleh masker hitam. "Tidak, aku yakin. Jangan coba-coba membuka masker itu di tempat umum. Paham?!"

Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak sebodoh itu, Beby..." pria itu meggandeng tanganku sambil berjalan, dia melangkah agak cepat.

"Pelan-pelan saja..."

"Aku tidak bisa, di sini sangat panas. Aku butuh teduhan!"

"Jika tidak ingin kepanasan kembali saja ke Korea, di sana lebih dingin, kalau kau terus menerus di sini maka kau akan tersiksa karena tidak biasa hidup di lingkungan tropis."

Jungkook segera menghentikan langkahnya dan menatapku tajam. "Apa untungnya bagiku? Meskipun ragaku terasa dingin, namun hatiku tidak akan pernah bisa merasakan kehangatan yang seperti saat ini aku rasakan..." dia memeluk tubuhku dari depan, "bersamamu...."

Jantungku mulai berdebar lagi. "Uuh... aku lapar. Sebaiknya kita makan terlebih dahulu." Ucapku, aku pun segera melepaskan pelukannya dan melanjutkan langkahku menuju ke warung.

***

Aku duduk sambil menahan tawa, saat aku melihat ekspresi Jungkook yang terpenganga ketika menatap makanan yang baru saja aku pesan.

"Apa yang kau tunggu? Cepatlah makan."

"Ini makanan apa?" tanyanya.

Aku menancapkan garpu pada makanan berbentuk bulat itu. "Ini namanya BAKSO, ini sangaatlah enak dan mantap. Cepatlah dicoba, ini makanan favoritku." Aku pun melahap bakso bulat itu. "Buka maskernya..."

Aku memperhatikan pria itu saat ia mulai memakan bakso, sepertinya dia juga menyukainya. "Basonya enak sekali...!" Serunya.

Aku pun tertawa. "Bakso... bukan baso..."

"Ah entahlah, ini sangat enak!" Semakin ketagihan, dia sampai tak peduli bahwa yang ia sebutkan tadi salah.

DREAMING ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang