17. Sold out

149 8 0
                                    

Rasanya seperti mimpi. Seorang Jeon Jungkook mengikutiku hingga sampai ke Indonesia.

Aku tidak tahu lagi harus berkata apa, yang jelas aku sudah memberitahunya agar ia kembali ke Korea.

Namun, tetap saja dia ingin ikut denganku. Tidak mungkin jika aku membawanya ke rumah. Lalu, apa kata tetanggaku nanti. Pasti mereka berpikir yang tidak-tidak. Aku menghilang cukup lama, dan pulang-pulang bersama seorang pria.

"Aku mohon kau kembalilah, jangan seperti ini. Mereka semua pasti akan khawatir, bukan hanya member BTS, tetapi seluruh fansmu pasti juga akan ikut khawatir. Pikirkan mereka semua, kau jangan egois. Kau pergi tanpa sepengetahuan mereka."

"Aku tidak peduli, yang aku pikirkan saat ini adalah dirimu."

Apakah Tuhan telah membuatnya benar-benar jatuh cinta padaku? Semakin hari, semakin baik saja dia padaku. Sampai-sampai ia mengikutiku sampai di sini.

"Jangan ikuti aku, aku mohon kembalilah." Titahku kembali.

"Aku masih ingin melihatmu Beby. Aku janji, aku tidak akan merepotkanmu."

Sepertinya aku menyerah, dia tidak bisa dibujuk lagi. "Baiklah, tapi jangan mengikutiku sampai di rumah."

"Kenapa---?"

"Ini bukan negara bebas seperti Korea, ini Indonesia. Banyak peraturan di sini, tidak sembarang orang bisa tinggal bersama. Apalagi pria dan wanita, tidak boleh."

"Seperti itukah? Tapi----" dia menggantungkan kalimatnya, "Aku tidak bisa jauh darimu."

Aku tidak bisa melanjutkan percakapan ini di tempat umum, bisa-bisa ada orang yang mengenali Jeon Jungkook di sini.

Dengan sangat terpaksa aku mengajak Jungkook ke rumahku, semoga saja ibuku tidak shock.

________

"Jadi dia artis? Dia dari Korea?"

"Iya Bu."

Beginilah ibuku, bukanya menanyakan kabarku, ia malah terfokus pada artis Korea ini.

"Bu, aku minta tolong untuk carikan tempat tinggal sementara untuk pria ini ya Bu."

"Tenang saja sayang, ibu akan usahakan tempat tinggal buat dia. Yang terpenting jangan lupa dengan uangnya ya."

"Tenang saja, pria ini majikanku. Tentu dia bisa mengurus semuanya."

Setelah selesai membicarakan tempat tinggal Jungkook, aku pun segera beristirahat di kamarku.

Tapi sebelum aku beristirahat, aku pun harus memikirkan Jungkook. Tidak mungkin jika aku meninggalkannya sendirian di ruang tamu, dia kan bukan hanya sekedar seorang tamu di sini.

"Jika kau lelah, tidurlah di sofa untuk sementara. Di rumahku hanya terdapat dua kamar, yang di depan kamarku dan yang di belakang kamar ibuku." Ucapku sambil menunjuk kamar yang aku maksud.

Dia hanya mengangguk pasrah, "Beby---"

"Iya?" Aku mendekat padanya.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Tidak bisakah kita tidur satu ranjang saja?"

Tak!!

"Aaah!"

Aku menjitak kepalanya, ya ampun, sungguh ini baru pertama kalinya aku menjitak kepala idolku itu.

"Maaf---" aku menunduk, kugigit bibir bawahku kuat-kuat. Oh Tuhan, kenapa aku seperti ini.

Dia mengangkat ujung daguku dengan tangannya, hingga aku bisa menatapnya. "Aku lebih suka kau yang agresif seperti tadi, aku merasa bahwa kita sangat dekat."

DREAMING ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang