24. Tania&life story(2Of3)

3.5K 166 0
                                    

Cerita ini mengandung unsur era tahun lama.
..

Keesokan harinya..

Sarah mengemas baju miliknya juga baju bayinya dengan terburu-buru ke dalam ransel merah.

Sarah menggendong bayinya kemudian keluar rumah dengan langkah hati hati agar Dimas tidak tahu menahu soal dia yang melarikan diri dari rumah agar bayinya selamat.
..

Sarah sampai di tempat bertemunya dengan Lucyana. Sahabat karibnya itu.

Lucyana adalah anak pembantu di rumah orang tuanya dulu. Ia mengenal Dimas juga dari Lucyana.

Dimas adalah laki-laki yang berasal dari kampung yang sama dengan Lucyana.

"Sarah," panggil seseorang dari arah belakang membuat Sarah menengok dan mendapati teman karibnya.

"Lucyana.." sapa Sarah kemudian memeluk Lucyana dengan satu tangan karena tangan sebelahnya menggendong Tania kecil.

"Jadi.. ada apa gerangan Sarah.. dan ohhh tunggu siapa bayi lucu ini?" tanya Lucyana gemas melihat bayi mungil dalam gendongan Sarah.

"Ini anakku dengan Dimas Lucy. Titania Elveratte Imanuel,"

"Aaaa cantiknya. Bisa aku menggendongnya," pinta Lucy dengan mata berbinar.

"Boleh tapi apa kami boleh tinggal sementara di rumahmu Lucy?"

"Boleh sih hanya saja rumahku kecil mungkin tidak pantas untuk orang sekaya dirimu Sarah,"

"Jangan merendahkan diri Lucyana. Tak apa. Aku juga sudah biasa tinggal di kontrakan dua petak,"

"Baiklah kalau begitu. Ayo Sarah. Biar ku bawakan ranselmu,"

Sarah dan Lucyana pergi menuju rumahnya.
..

Sedangkan di tempat lain..

"Shit! Dimana Sarah dan Tania?" tanya Dimas pada dirinya sendiri.

"Ohh dasar jalang tidak tau diri beraninya mengambil hartaku kabur. Sial!"

Dimas menendang segala barang yang ada di depan matanya..
..

"Sarah.. silahkan di minum dulu tehnya," ujar Lucyana seraya memberi segelas teh kepada Sarah yang sedang mendekap bayinya.

"Terima kasih atas bantuanmu Lucy,"
"Setimpal dengan jasa kedua orangtuamu," "bisa kau cerita sekarang nona Sarah?"

"Suami ku mencoba menjual bayiku Lucy. Dia akan menjual Tania-ku dengan pria berkumis. Mereka akan menjual organ penting anakku. Hiks. Aku salah menilai jika Dimas sudah berubah,"

"Sudah.. Sarah yang terpenting kamu sudah terlepas dari dia setidaknya disini lebih aman karena belum banyak orang yang tinggal di pedalaman seperti diriku ini,"

"Aku banyak merepotkanmu Lucy. Maafkanlah aku,"

"Tidak apa Sarah. Aku bersedia kapan pun untuk membantumu," ujar Lucyana dengan senyum cantik.

"Aahh aku boleh menggendongnya Sarah?"

"Silahkan," jawab Sarah kemudian meletakkan bayinya perlahan ke dalam gendongan Lucyana.

"Tania kau cantik sekali seperti ibumu yaa.." ujar Lucyana pada bayi Sarah yang sedang terbuka matanya.

Tania kecil hanya melihat Lucyana dengan tatapan seperti bayi pada umumnya kemudian Tania kecil tertawa saat Lucyana mencium pelipisnya.
..

Hari-hari berlalu. Tak terasa dua tahun sudah Sarah meninggalkan suaminya dan tinggal dengan sahabatnya itu hingga Tania berusia 3 tahun.

"Ama gi.. gi.." ujar Tania kecil berjalan dengan susah payah dengan kaki-kecilnya untuk menyapa 'selamat pagi' pada ibunya yang sedang memasak di dapur kontrakan Lucyana.

"Ya Allah Tania.. jangan dekat-dekat sayang. Mamamu sedang memasak," ujar Lucyana dengan kekehannya sembari menangkap Tania kecil kemudian menggendongnya dan menjauhi dari Sarah yang sedang memasak.

"Uu ante aat,"

Sarah selesai masak dan menghampiri Tania yang sedang merajuk pada Lucyana karena tidak memperbolehkan Tania kecil bersama ibunya.

"Tania kemari sayang," ujar Sarah dan Tania kecil menghampiri Sarah dengan kaki-kaki kecilnya.

Kringg~

Deringan telfon rumah Lucy berbunyi.

Sarah melangkahkan kakinya untuk mengangkat telfon tersebut.

"Apa kabar sayang?"

-Dnhekaa

Story Of The Marriage Life||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang