Story Of The Marriage Life||✔

41. Pengorbanan juga perjuangan

PLIS BUKANNYA MAU MARAH"TOLONG DONG VOTE HARGAI PENULIS.. KLO SIDER GINI TERUS GIMANA GAK KESEL SIH. YG BACA UDAH 106 YG VOTE 9 ORANG. KENAPA.. EMANG TINGGAL MENCET BINTANG ITU SUSAH? NGGK KANN
..

"Bi... aku pamit dulu," ujar Tania sembari menyalakan mesin mobilnya.

"Ya sayang... hati hati di jalan ya," ujar Lucyana seraya melambaikan tangannya.

Di perjalanan menuju Apartemennya, Tania bersenandung kecil mengikuti alunan lagu.

Tania sudah merasa lega bisa bertemu dengan ibunya walaupun tidak langsung hanya bertemu dengan makamnya saja itu sudah membuatnya bahagia.

Drrrttt...

Ponsel yang berada di dasboard mobilnya bergetar. Ia ingin melihatnya tapi satu sisi ia sedang mengendarai mobil.

Tania mengambil ponselnya sembari menyetir mobil pelan pelan.

Tania membuka pesan multimedia yang masuk kedalam ponselnya.

Tania menjatuhkan ponselnya secara tiba tiba dan air matanya pun ikut menemani kemurungannya itu.

Dan...

Mobil yang sama dengan mobilnya melaju oleng dan simetris ke arahnya.

Tin... Tania terus mengklakson mobil yang ada di depannya agar tetap di jalan yang seharusnya..

Tania harus mengalah demi bayinya dan dirinya. Ia akan meminggirkan mobilnya namun saat ingin memberentikan mobilnya dengan menginjak rem bawah, rem bawahnya tiba tiba tak berfungsi dan mobil tetap melaju ke depan.

Blamm brukk

Mobil Tania menabrak mobil yang oleng yang melaju ke arahnya.

Mencintai memang butuh perjuangan tapi butuh juga pengorbanan~ Tania

Tania menutup matanya dan samar samar ia dengar jika seseorang menelfon ambulance dan berdiskusi untuk mengeluarkannya dari mobil.
..

Lubis dan Lilita berlarian di koridor mensejajari suster suster yang masuk ke dalam unit gawat darurat(U.G.D)

"Nyonya sama tuan bisa tunggu di ruang tunggu," ujar suster itu lalu menutup tirai dan lampu ruang operasi berubah menjadi hijau tanda operasi sedang berjalan.

"Bagaimana tanda vitalnya?" tanya seorang dokter berjubah hijau dengan pakaian dokter di dalam jubah itu.

"45/80."

"Tekanan darahnya?"

"100/80 dok," ujar dokter itu.

"Baik semuanya normal dan kondisi kandungannya juga kuat. Anak yang baik." Dokter itu tersenyum lega.

"Dokter selanjutnya bagaimana?"

"Bagaimana caranya kita sampai tidak melukai si bayi oke mengerti?"

"Siap dok." Semua yang ada diruang operasi berseru 'iya'.
..

"Kenapa bisa terjadi?" tanya Lubis pada dirinya sendiri.

Ia tak ingin kehilangan cucu satu satunya.

"Sayang... cepat hubungi polisi," ucap Lilita.

Tap..tap..tap

Langkah terburu buru menuju tempat Lubis dan Lilita.

"Ba..bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Mya- ibunya Kevin.

"Aku tidak tahu Mya.. aku hanya di kabarkan bahwa dia kecelakaan lalu dengan cepat kami membawanya kesini," ujar Lilita.

"Dimana Kevin?" tanya Lubis. Ia hendak marah karena membiarkan cucunya hingga masuk rumah sakit.