29. My feeling your feelings

3.8K 215 0
                                    

Sampai.

Mereka, Kevin dan Tania sudah sampai di tempat tujuan.

Kevin memakirkan mobilnya ke parkiran cafe yang saat ini cafe dalam keadaan cukup ramai. Banyak pasangan muda seperti SMA dan Mahasiswa ada juga yang mengadakan pertemuan dengan kolega bisnis.

Kevin dan Tania turun dari kendaraaan mereka dan memasuki cafe.

"Selamat siang sudah memesan tempat atas nama siapa?" tanya resepsionis cafe dengan nada ramah.

"Meja nomor 4 atas nama Adijaya,"

"Mohon di tunggu.." ujar resepsionis itu kemudian mengetikkan sesuatu pada komputernya dan memencet enter kemudian tersenyum.

"Meja nomor 4 atas nama Mr. Adijaya. Mari saya antar," ujar Resepsionis tersebut sembari menunjukkan jalan menuju meja nomor 4.

Tania dan Kevin duduk di meja yang sudah di tunjukki oleh resepsionis tadi.

Tania meraba sebuah lukisan yang menjadi latar di meja yang ia tempati saat ini.

"Kau menyukainya?" tanya Kevin dan membuat Tania teralih pandangannya dari sebuah lukisan menjadi ke arah Kevin.

"Terima kasih," ucap Tania dengan senyum indahnya.

"Kau sudah menghubungi Ken? Jika kau membatalkan janji kalian?" tanya Kevin.

"Ohh sudah tapi, aku tidak tau jika dia membalas pesanku lagi atau tidak pasalnya aku meninggalkan ponselku di kamar tadi,"

"Ohh seperti itu. Jadi kau ingin pesan apa?" tanya Kevin sembari menyodorkan buku menu makanan pada Tania.

Tania mengambil buku menu makanan tersebut yang juga berlatar dari sebuah lukisan.

"Monalisa soup. Lucu sekali namanya.." ujar Tania sembari terkekeh.

"Ada apa?"

"Ini.. menu disini semua bertemakan lukisan. Lucu sekali. Aku membayangkan jika monalisa soup itu nyata,"

"Jadi kau membayangkan lukisan monalisa yang dimasukkan kedalam sebuah sup?" tanya Kevin.

"Hmm yaa aku membayangkan seperti itu haha.."

"Kau ini ada ada saja," ujar Kevin seraya mengusap lembut kepala Tania yang membuat Tania bereaksi kaku seketika dan senyum yang tadi menghiasi wajahnya kini memudar.

Kevin segera melepaskan uluran tangannya dari kepala Tania dan berdehem sebentar untuk memulihkan sebuah kecanggungan yang terlihat jelas.

"Kau ingin mencoba soupnya?"

"Ahh yaa. Aku ingin mencobanya,"

Kevin menganggukkan kepalanya kemudian tangannya terulur untuk memencet bell yang ada di meja dan beberapa menit kemudian seorang waiters datang sembari membawa nota kecil.

"Ada yang ingin di pesan tuan dan nyonya Adijaya?"

"Monalisa soup 2,"

"Minumannya?" tanya waiters tersebut dan Kevin melirik Tania.

Tania paham maksud sebuah lirikan mata Kevin.

"Ice bland coffee satu," ujar Tania.

"Dua dua. Ice blandnya dua dan monalisa soup dua," ucap Kevin sembari meralat omongan Tania.

"Saya akan menjelaskan sedikit tentang rasa monalisa soup sendiri. Untuk sup ini bukan seperti sup ayam, kaldu atau yang lainnya yang biasa dicampur wortel dan beberapa sayuran,"

"Monalisa soup sejenis makanan manis. Anda bisa mencobanya nanti. Cocok dengan minuman pesanan anda,"

"Baiklah mohon ditunggu. Pesanan akan kami antar dalam 10 menit lagi. Permisi tuan dan nyonya,"

Setelah waiters tersebut pergi, hening melanda pasangan ini kembali.

"Tania.. boleh aku bertanya?"

"Tanya saja,"

"Apa kau pernah mencintai seseorang?namun seseorang itu tak berbalik,"

"Aku merasakan itu sejak aku menyukaimu,"
"Pernah sekali."

"Siapa?"

"Apanya?"

"Orang yang kau suka."

"Ehm Kevin aku pergi ke toilet dulu,"

Kevin menghela nafas ketika Tania enggan memberi jawaban dan beralasan ingin ke toilet.

Kevin sangat ingin tahu apakah Tania masih mencintai seseorang itu atau sudah move on. Pasalnya ia ingin perasaannya saat ini juga dirasakan oleh Tania.

Bang kevin mahh ama gua aja bang..
JANGAN LUPA VOTE⚠⚠⚠⚠⚠

Ps: Cafe berdasarkan hayalan penulis

-Dnhekaa

Story Of The Marriage Life||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang