4. Throwback 1

45K 3.3K 21
                                    

Horeeee... update

Jangan lupa VOTE ya sebelum membaca

========

"Maaf, Nona... Tuan Michael sudah menunggu anda di kamarnya?" Suara seseorang mengagetkannya.

Ia menoleh dan mendapati bellboy yang ia perkirakan sebaya dengannya tersenyum dan mempersilahkan dirinya untuk ikut.

'Di kamar?' Batin gadis berperawakan tinggi namun kurus itu.

"Tunggu! Aku datang ke sini untuk melakukan wawancara kerja? Kenapa harus datang ke kamarnya?" Tanyanya pada laki-laki bertubuh subur itu. Laki-laki itu mengerutkan keningnya.

"Saya tidak tahu, Nona! Saya hanya diperintahkan oleh Tuan untuk mengantar Nona ke kamarnya," ucapnya sedikit menunduk hormat.

Gadis itu nampak berpikir, ia memerhatikan berkas atas nama 'KIARA NEF SALOVA' miliknya.

'Mungkin ini memang sudah prosedurnya,' pikir Kiara. Ia memasukkan kembali berkas itu ke dalam tasnya. Dan mengikuti belboy itu dari belakang.

Sepanjang jalan Kiara memerhatikan desain hotel yang sangat berkelas. Ini pertama kalinya ia melamar pekerjaan. Ia hanya lulusan sekolah menengah atas, ia sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi tapi keuangan keluarganya tidak memungkinkan. Maka dari itu ia ingin bekerja dan sebagian dari gajinya nanti akan ia simpan untuk biaya pendidikannya tahun depan.

Kiara terus mengikuti bellboy itu dari belakang. Bellboy adalah sebutan untuk pekerja hotel yang tugasnya mengurus barang bawaan tamu. Bagi tamu yang loyal akan memberikan tips untuknya. Kiara sendiri bingung kenapa bukan pihak hotel lain yang mengantarnya. Ia datang untuk mengikuti wawancara kerja bukan untuk menginap.

Bellboy itu menekan tombol lift. Kiara masuk ke dalamnya setelah di persilahkan oleh pemuda bertubuh bongsor itu. Ingin sekali ia bertanya namun lidahnya terasa kelu. Lift itu membawa mereka ke lantai teratas.

Setelah pintu lift terbuka, pemuda bertubuh bongsor itu menunjuk ke arah ruangan yang letaknya paling ujung. Kiara mengangguk setelah mengucapkan terima kasih. Ia melangkahkan kakinya ke sana. Ada perasaan tak nyaman saat menatap pintu kokoh di hadapannya.

Kiara berdiri tegak dan memerhatikan penampilannya sekali lagi. Setelah dirasa cukup rapi, Kiara mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu. Tangannya berhenti di udara. Ini bukan ruangan biasa. Ini hotel kelas atas.

Mata Kiara menyusuri daun pintu untuk mencari sesuatu. Ia terkejut mendapati pintu terbuka secara otomatis.

Ragu-ragu Kiara melangkah masuk. Hal pertama yang dilihatnya adalah ruangan ini sangat besar bahkan lebih besar dari rumahnya. Kiara tahu ini bukan kamar hotel biasa. Ini adalah penthouse. Kiara berdecak kagum menatap desain interior yang sangat elegan.

Warna putih lebih mendominasi ruangan ini. Di ujung sana, terdapat kaca transparan sehingga dapat memandangi kota dari atas sini. Kiara bahkan lupa tujuannya datang kemari. Kaki jenjangnya melangkah perlahan, tatapan kekaguman itu tidak pernah sirna dari wajahnya. Ia menoleh ke kiri. Tangannya mengelus sofa putih dengan bantal kecil hitam di atasnya. Permukaannya sangat lembut. Bahkan ia rela untuk tidur di sofa ini. Tak jauh dari sana terlihat home theater. Bahkan Kiara juga dapat melihat kolam renang indoor. Penthouse ini sangat mewah dan tentu saja kelas atas.

"Apa ruangan ini sangat mengagumkan dibandingkan diriku, Nona?" Kiara tersentak dari kekagumannya dan beralih ke sumber suara.

Kali ini Kiara terpana dengan sosok tampan di hadapannya. Sejak kapan pria itu berdiri di sana? Bahkan Kiara sama sekali tidak menyadarinya. Dengan masih memegang gelas yang Kiara yakin itu minuman mahal, pria itu mendekatinya. Kiara mundur perlahan.

NOT YOURS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang