Antusias pembaca kebanyakkan milih Kiara - Michael, padahal Mike jahat loh hehe...
Kok feel aq lebih kena sama Sean - Helena ya wkwkwk, lucu sih couple satu ini.
Betewe aniwe, cerita ini ngebosenin ga sih...
Happy reading ajalah, jangan lupa tinggalkan jejak di tiap bab ya...
=======
"Darimana kau tahu soal Max?"
Sean menggelengkan kepalanya. "Tidak dari siapa-siapa."
Kiara tidak percaya. Pasti ada seseorang yang memberitahunya. "Maaf Kiara, aku tidak bermaksud-"
"Sejak kapan?" Potong Kiara.
"Sudah lama. Sejak kau menghindariku." Kiara memejamkan mata mendengar pengakuan Sean. "Kiara, aku..."
Kiara membuka matanya, "Tidak apa-apa," selanya cepat. "Harusnya keberadaan Max tidak aku tutupi. Aku hanya... kau tahu..." Sean mengangguk memahami situasi yang dihadapi Kiara dulu.
Sean kembali mengenggam tangan Kiara, menatapnya dengan sorot mata teduh. "Aku tidak peduli dengan masa lalumu, Kiara. Mencintaimu, harus menerima semua yang ada padamu, termasuk Max."
Mencintai adalah menerima segala kekurangan dan kelebihan orang yang kita cintai, bukan menuntut orang itu agar menjadi seperti yang kita mau.
"Tapi Sean-"
"Aku tidak memintamu menjawabnya sekarang. Aku tahu kau butuh waktu."
Kiara tidak tahu harus berkata apa, ia menarik tangannya yang sedang digenggam Sean. Sean sedikit kecewa, namun hanya beberapa detik. Karena setelah itu, bibirnya menyunggingkan senyum, saat Kiara balas mengenggam tangannya. "Terima kasih, Sean."
"Apapun untukmu, Kiara!"
Kiara mendengus dan menarik tangannya. "Jangan mengeluarkan sifat playboy-mu di depanku, Sean." Lalu keduanya tertawa renyah.
Tanpa tahu ada sepasang mata yang memerhatikan mereka sedari tadi.
*****
Sean kembali ke kantor masih dengan senyum mengembang. Ia sangat senang hari ini. Setidaknya ia sudah selangkah lebih maju. Ia memang belum yakin dapat merebut perhatian Kiara sepenuhnya, namun setitik harapan itu selalu ada. Ia berjanji, tidak akan menyia-nyiakan wanita itu, jika wanita itu menerima perasaannya.
"Ke ruanganku sekarang, Helena!" Perintahnya saat melewati meja bawahannya.
Sean duduk di kursi kebesarannya. Sementara Helena masuk dengan membawa setumpuk berkas yang harus Sean tanda tangani. Ia meletakkan berkas-berkas itu sedikit kasar dan itu tidak mempengaruhi Sean sama sekali. Ia sangat hapal dengan watak Helena.
"Bersenang-senang, heh?!" Ejek Helena.
"Kenapa? Cemburu?"
Bukannya Sean tidak tahu kalau selama ini Helena berusaha menjauhkannya dari Kiara. Sudah berapa kali wanita yang terlihat melotot di depannya ini selalu menggagalkan rencananya ketika akan pergi bersama wanita incarannya. Sean pun sangat tahu kenapa Helena melakukan semua itu, karena ia menolak penawaran Helena tempo hari.
Terkadang Sean tak habis pikir. Kenapa wanita ini sangat tidak suka bekerja di sini? Salah satu alasan yang diberikan Helena, karena wanita itu tidak menyukai mengenakan rok, berdandan dan harus menjaga sopan santun dihadapan para client mengingat ia mempunyai sifat tomboi dan suka bertindak semaunya. Ia juga tidak suka melakukan hal-hal yang diperintahkan padanya, ia terbiasa memerintah bukan diperintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YOURS (SELESAI)
ChickLit{ BELUM DITERBITKAN, APALAGI DI FILMKAN } Menjadi single parent di usia muda menuntut Kiara bekerja keras demi memenuhi kebutuhan si buah hati. Sampai ia bertemu dengan Sean, mantan playboy yang berniat melamarnya. Di saat kehidupan baru sudah ada d...