Epilog

56.7K 3K 182
                                    

Hai gengs, this is special for you... iya kamu, yang kemarin nanyain bulan madu.

Berhubung hari ini aq ultah (Cieee berharap dapet ucapan), jadi aq percepat kasih epilognya.

Boleh kali ya minta di doain cepet dapat jodoh, Amin.

Jangan lupa Vote dan komen as usual.

====

KIARA POV

Aku menatap kagum bangunan yang makin lama makin mengecil di bawah sana. Bahkan sekarang hanya terlihat daratan dan lautan dari atas sini. Ini pertama kalinya aku naik pesawat pribadi. Dan di dalam pesawat ini hanya ada beberapa orang—aku, lalu pria yang sejak tadi tidak melepas tanganku, juga tiga orang pramugari yang sejak tadi tidak melepas senyum dari bibirnya—entah itu karena melihat sosok Michael atau sebagai bentuk pelayanan kepada kami, serta seorang pilot dan co-pilot di depan sana.

Ini terkesan berlebihan menurutku, tapi tidak bagi Michael. Jangan pikir pesawat pribadi ini miliknya, ini milik Tuan William. Ah hampir lupa, aku harus membiasakan diri memanggilnya 'Daddy'.

"Berhentilah melihat ke luar jendela, Baby Love... aku di sini!"

Aku menoleh ke belakang untuk melihat wajahnya. Jujur, aku sangat membenci panggilan itu. Terlalu kekanakan menurutku. Apalagi jika panggilan itu diucapkan oleh pria yang usianya di atas tiga puluh tahun itu.

Aku memutar bolamata jengah. Ia tahu aku tidak menyukai panggilan itu sama seperti ia yang tidak menyukai hal barusan. "Berhentilah memutar bolamatamu, Baby—"

"Aku akan berhenti melakukan itu, jika kau juga berhenti memanggilku... Ba.by.love!" Aku sengaja menyela ucapannya dan mengeja panggilan itu dengan gaya jengah. "Oh Ayolah Mike, kita bukan remaja lagi!"

Bukannya marah, Mike malah tertawa dan dengan beraninya dia mencium bibirku di depan dua pramugari yang sedang menghidangkan makanan untuk kami.

Aku mendelik padanya. "Kau gila!" Makiku pelan.

Ia kembali melebarkan senyumnya. "Dan orang gila ini adalah suamimu, Baby—" Aku melotot. "Sayang," koreksinya.

Ia menoleh pada dua orang wanita yang baru saja menyelesaikan tugasnya. "Jangan masuk sampai aku memanggil kalian!"

Dua pramugari itu mengangguk dan undur diri.

Mike berdiri dan mengunci pintu ruangan ini. Sebagai informasi, dalam pesawat ini terdapat ruangan pribadi seperti sebuah kamar lengkap dengan tempat tidur, tv dan perlengkapan lainnya.

 Sebagai informasi, dalam pesawat ini terdapat ruangan pribadi seperti sebuah kamar lengkap dengan tempat tidur, tv dan perlengkapan lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu yang ada dalam otak mesummu, Mike..." ia menyeringai padaku sembari membuka kemejanya.

Sialan. Ia tahu aku lemah dengan tubuh kotak-kotaknya.

Mike meletakkan begitu saja kemejanya di ubin pesawat. Ia sengaja tidak mendekat padaku, malah mendekati meja di mana terhidang makan siang untuk kami.

NOT YOURS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang