9. Bantuan Helena

34.5K 2.9K 35
                                    

Yuhu... akhirnya update lagi

Puasa ga nih? Puasa kan! Tenang aja, selama bulan puasa ga ada adegan dewasa sama sekali, kecuali klo yang nulis lagi ga puasa hahaha...

Aku harap kalian masih setia nunggu kelanjutan cerita ini ya.

Maaf ga bisa update tiap hari, tapi tetap diusahakan update seminggu 2 atau 3 kali

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, baik Vote terutama Komen :)

Happy Reading

========

Helena sangat kesal dengan jawaban yang diberikan atasannya. Ia pikir Sean akan setuju dan menerima penawarannya. Ternyata atasannya itu tidak tertarik sama sekali. Padahal hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa terbebas dari tempat ini.

"Dasar pria busuk!" Geram Helena sembari membanting berkasnya di atas meja.

Menyerah? Tentu saja tidak.

Helena akan mencari cara lain. Jika Sean tidak mau menerima penawarannya untuk bekerjasama, maka tidak akan ia biarkan Sean mendekati Kiara sedikitpun. Helena akan melakukan berbagai cara untuk menjauhkan keduanya hingga Sean menyerah dan akhirnya mau bekerjasama.

Pemikiran yang cerdik, bukan?

Tanpa memedulikan jam kerja, Helena beranjak dari sana untuk menemui Kiara.

Helena dan Kiara memang bekerja di lantai yang sama, hanya berbeda blok.

Sesampainya di meja Kiara, Helena memberengut. Menarik kursi dan duduk di samping wanita yang tampak sibuk di depan komputernya.

"Ada apa lagi?" Tanya Kiara langsung tanpa menoleh. "Sean berbuat ulah lagi?" Sambungnya. Ia sangat hapal dengan sifat Helena, wanita itu akan mengalami mood yang jelek jika berhubungan dengan Sean. Padahal yang Kiara tahu, Sean bukan sosok yang menyebalkan.

"Siapa lagi yang sering membuat moodku anjlok kalau bukan manusia busuk satu itu!" Geram Helena. Kiara hanya bisa menggeleng.

"Sean pria yang baik," ujarnya. Kali ini ia menghentikan pekerjaannya dan menghadap Helena.

Entah kenapa, Kiara sedikit tidak rela jika Sean selalu dipandang buruk. Kiara memang tidak seratus persen mengenal Sean. Belum. Tapi Kiara sangat yakin, pria itu orang baik.

Selama satu kampus dengannya dulu, Kiara tidak pernah mendengar perilaku buruk Sean. Yah, selain dia yang seorang playboy. Tapi yang Kiara tahu juga, Sean memutuskan teman kencannya dengan cara baik-baik. Mungkin karena itu juga yang membuat para mantan Sean tetap menjaga hubungan baik dengan pria itu.

"Kau membelanya?" Ketus Helena sedikit tidak terima. Kiara tersenyum dan mengedikkan bahunya.

"Aku hanya mengatakan yang kurasakan."

Helena memicingkan matanya curiga, "Kau menyukai Sean?" Tanyanya langsung. Kiara tidak menolak juga tidak mengiyakan, ia hanya tersenyum yang makin membuat Helena kesal.

Interkom yang ada di atas mejanya berbunyi. "Iya Tuan Henderson," sapa Kiara sopan setelah menekan tombol speaker sehingga Helena juga dapat mendengar suara William - atasannya -.

"Kiara, bisa ke ruangan saya sebentar?" Perintah William langsung.

"Ok, Tuan." Kiara mematikan sambungannya.

"Helena, aku harus menemui Tuan Henderson. Sebaiknya kau kembali ke ruanganmu, sebelum atasanmu itu makin mengamuk," kekeh Kiara. Helena memutar bolamata jengah.

NOT YOURS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang